CHAPTER 5

27 3 0
                                    

Dilarang keras plagiat‼️‼️

Typo bertebaran‼️

-Happy Reading-

Mendengar penuturan Daren, satu nama yang terbesit di benak Ayara.

"Kean." tanya Ayara memastikan.

Daren mengangguk membenarkan ucapan Ayara. Melihat anggukan Daren, seketika pipi Ayara memerah.

Ayara beranjak dari duduk nya.

"Mau ke mana? "tanya Daren melihat Ayara bangkit dari duduk nya.

"Balik ke kamar," jawab Ayara.

Daren hanya mengedikkan bahu nya melihat Ayara yang terburu-buru pergi.

Ayara masuk dan mengunci pintu kamarnya, ia berbaring di ranjang dan menatap langit-langit kamarnya.

"Enggak habis pikir sama kelakuan gue dulu." Ayara berguling-guling di ranjang seraya menendang bantal dan boneka yang sebelumnya tertata rapi di ranjang nya, sekarang  sudah terpental ke mana-mana.

"Semoga dia lupa sama kejadian itu," harap Ayara.

Flashback on

Matahari sudah menampakkan dirinya untuk menerangi setiap sudut dengan cahayanya. Pagi hari ini, di kediaman Archandra sedang kedatangan tamu.

Kanaya Archandra, dengan anggun berjalan menghampiri tamu nya yang berada di ruang tamu. Sesampai nya di ruang tamu, lantas ia memeluk wanita yang merupakan sahabatnya untuk menyalurkan kerinduannya, setelah berpelukan mereka duduk.

"Lama tak bertemu, Sarah." ungkap kanaya seraya tersenyum

"Ya, sudah lama. Terakhir kita bertemu 4 tahun yang lalu, saat diriku hendak pergi ke Australia." ujar Sarah Atmaja, Sarah merupakan Sahabat Kanaya sedari mereka SMP.

"Apakah, yang di sebelah mu itu, kean?" tebak kanaya melihat adanya anak laki-laki tampan yang duduk di tepat di sebelah Sarah, yang sedari tadi hanya mengamati percakapan mereka berdua.

"Iya, ini kean. Kean, say hi sama tante kanaya," jawab sarah

"Halo tante," sapa kean

"Halo kean," sapa kanaya juga

"Berapa umur nya sekarang Sar?" tanya Kanaya menoleh ke arah Sarah.

"umur nya 11 tahun."

"Berarti kean seumuran dengan kedua anakku," ujar Kanaya

"Di mana, anak mu?"tanya Sarah

Belum sempat Kanaya menjawab,tiba-tiba mereka di kagetkan dengan teriakan Daren yang memanggil Kanaya."

"Bunda." ucap Daren di hadapan Kanaya dengan napas tersengal-sengal.

"Kenapa sayang?" tanya kanaya

"Ayara bun,Ayara."

"Ayara kenapa?" tanya Kanaya mulai panik.

"Ayo, bunda ikutin Daren," ajak Daren

Kanaya pun mengikuti langkah Daren, tidak hanya Kanaya, Sarah Dan Kean pun juga mengikuti kemana Daren. Ternyata, mereka di bawa ke taman belakang rumah.

"Liat bun." tunjuk Daren ke salah satu pohon mangga, yang ternyata di sana ada Ayara yang sedang tertawa sembari melambaikan tangan nya kepada mereka semua.

"Ya ampun, Ayara," kaget Kanaya

"Bundaa." ucap Ayara sambil melambaikan tangannya.

"Ayara, tenang di sana sayang. bunda ambil tangga dulu." Kanaya mengambil tangga yang di taruh tidak jauh dari taman, lalu ia mendekatkan tangga itu dengan pohon.

AyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang