CHAPTER 13

14 2 0
                                    

-Happy Reading-

Kean, dengan motor sportnya, memasuki halaman rumah Ayara. Ayara, dengan langkah ringan, berjalan menuju pintu rumah, disusul Kean yang melangkah mengikuti Ayara di belakangnya.

"Lo duduk aja, biar gue yang ambil baju bang Daren," ucap Ayara, menyuruh Kean untuk duduk di sofa ruang tamu. Dan berlalu menuju kamar Daren yang berada di lantai atas.

Tidak lama, Ayara kembali dengan sebuah teto bag di tangannya. Dia menghampiri Kean yang sedang berdiri di atas sofa?

"Lo ngapain?" tanya Ayara heran.

Kean turun dari sofa lalu menghampiri Ayara seraya tersenyum canggung. "Enggak papa," jawabnya.

"Nih." Ayara memberikan teto bag yang ia pegang kepada Kean.

Kean menerima teto bag yang diberikan oleh Ayara. Sebelum ia mengucapkan sepatah kata pun, Kean merasakan ada yang menggeliat di kakinya. Saat ia melihat ke bawah, sontak membuat kean menjauh dari Ayara.

"Lo kenapa?" bingung Ayara yang melihat Kean menjauh darinya.

Dengan ragu, Kean melirik kucing yang sedang berada di kaki Ayara.

Melihat lirikan Kean, Ayara langsung berujar, "Jangan bilang, lo takut dengan kucing?" ucap Ayara menatap Kean tidak percaya.

Ayara tertawa terbahak-bahak. "Badan dong gede, sama kucing aja takut," ejek Ayara.

Ayara mengambil kucingnya dan berkata, "Kenapa lo takut sama Kimo? Padahal dia lucu. Nihh." Ayara berjalan mendekati Kean dengan Kimo yang berada di gendongannya.

Melihat Ayara yang mendekat seraya membawa kucing, Kean langsung berwaspada. Melihat itu, Ayara tersenyum jahil, menikmati reaksi Kean yang tampak takut. Kimo menggeliat, menjulurkan cakarnya ke arah Kean.

"Ayara," peringat Kean

"Dia gak akan gigit kok, Dia cuma mau main." ujar Ayara, dengan suara yang bergetar karena tawa.

Kean menelan ludahnya, saat Ayara mulai mendekatinya. Ayara, ia masih tertawa terpingkal-pingkal karena tertawa, tanpa sengaja ia menginjak ujung karpet. Seketika kakinya terpeleset, tubuhnya oleng ke belakang.

"Ahkkk!" Ayara menjerit, tangannya teracung ke depan, berusaha menjaga keseimbangan. Kimo yang berada di gendongannya terlepas, meluncur ke lantai.

Kean dengan sigap berlari mendekati Ayara, tangannya terulur menangkap tubuh Ayara tepat sebelum Ayara terjatuh ke lantai. Mereka saling bertatap-tatapan tapi tiba-tiba....

Suara deheman terdengar dari pintu. "Ehemm, lagi ngapain nih?" ucap Bunda Kanaya bermaksud menggoda Kean dan Ayara.

Keheningan di antara mereka terpecah oleh deheman yang tiba-tiba. Ayara dan Kean langsung terdiam mendengar deheman tersebut. Dengan serempak mereka menoleh ke arah Kanaya, seketika suasana canggung memenuhi ruangan.

"Eh, bunda udah pulang," ujar Ayara tertawa canggung, berjalan ke arah Kanaya

"Bunda pasti capek, bunda istirahat aja di kamar," celutuk Ayara.

"Bunda enggak capek kok." ujar Kanaya kepada Ayara lalu melirik ke arah Kean. Ia lalu berjalan dengan santai ke arah Kean.

"Hai Kean, apa kabar?" ucap Bunda Kanaya seraya tersenyum ramah.

"Baik tante," jawab Kean.

"Ayaraa, abangmu mana?" tanya Kanaya melirik ke arah Ayara.

"Daren nya di sekolah tante, Kean ke sini juga karena mau ngambil baju Daren, karena kami mau latihan." bukan Ayara yang menjawab melainkan Daren

"Lah, tadi pagi tante tanya dia katanya enggak latihan," jawab Kanaya.

"Mampus lo Kean," batin Kean.

"Ah, ini mendadak tante latihannya, soalnya ada pertandingan dadakan, jadi harus latihan ekstra." ucap Kean canggung.

Mendengar jawaban Kean, Kanaya hanya mengangguk mengerti.

"Kalau gitu, Kean pamit dulu tante."

"Iya, hati-hati di jalan ya Kean," ujar Kanaya sedikit berteriak karena Kean sudah berjalan keluar.

Melihat punggung tubuh Kean yang menghilang, Kanaya langsung mendekati Ayara dan berbicara tepat di sampingnya.

"Bunda jadi bingung."

Ayara mengernyitkan dahinya,"Bunda bingung kenapa?" ia melirik kearah Kanaya

"Bunda bingung, kira-kira mau pilih yang mana untuk jadi menantu bunda." goda Kanaya kepada Ayara.

"Apa sih bun, ngawur." ucap Ayara lalu pergi ke kamar nya.

29 Agustus 2024

AyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang