CHAPTER 14

16 2 0
                                    

-Happy Reading-

Ting
Tong
Ting
Tong
bel istirahat berbunyi

Seraya bernyanyi pelan Ayara berjalan santai menuruni tangga untuk ke perpustakaan sekolah karena ada buku yang mau ia pinjam.

"Hai, Gracia." suara Meeya terdengar pelan, tapi cukup untuk membuat Ayara menoleh ke arahnya

Mendengar nama nya di panggil dengan pelan Ayara menoleh ke belakang dan disana terdapat Meeya yang sedang tersenyum angkuh kepada nya dan perlahan berjalan mendekat ke arah Ayara.

Meeya menatap Ayara dari atas sampai ke bawah, "Meskipun lo tampil berbeda, tapi itu percuma. Karena pada akhirnya, lo bakal sama seperti dulu, akan tetap di benci oleh banyak orang, Gracia."

Ayara mengangkat alisnya,"Oh ya?"

Ayara menyilangkan kedua tangan di dada nya dan menatap lurus ke arah Meeya, "Gimana rencana lo untuk membuat semua orang jadi benci dengan gue." sambung dengan santai.

Sebelum Meeya mengeluarkan sepata kata pun tiba-tiba, telinga nya mendengar ada suara Jehan dan Aslan yang sedang berbicara dan seperti nya mereka sedang mau kemari.

Dengan senyum licik terukir di bibirnya, bertepatan saat Jehan dan Aslan tiba di bawah tangga tiba-tiba Meeya sengaja menjatuhkan tubuhnya hingga jatuh  ke bawah.

"Meeya!" Jehan menggendong Meeya yang tidak sadarkan diri. Sebelum Jehan pergi, ia sempat melirik kearah Ayara yang menatap ke arah Jehan dengan santai.

______________________________

Bau obat-obatan dan desis mesin oksigen memenuhi ruangan rumah sakit tempat Meeya terbaring. Pergelangan kakinya terbalut gips putih, akibat ulahnya sendiri yang sengaja jatuh dari tangga. Rasa sakit bercampur dengan rasa puas memenuhi hatinya. Rencananya berjalan mulus.

Pintu ruangan terbuka, menampakkan sosok Tante Rena, yang merupakan Mama Jehan.

Dengan raut wajah khawatir tante Rena berujar, "Meeya, sayang. Kenapa kamu bisa begini? Siapa yang melakukan ini padamu?" tanyanya lembut, tangannya menggenggam erat tangan Meeya.

Meeya menunduk, matanya berkaca-kaca. Seolah ragu untuk memberitahukan nya,"Itu... Gracia, Tante." bisiknya lirih, suaranya bergetar.

Tante Rena mengerutkan kening,"Gracia? Dia yang pernah mendorongmu di sekolah dulu, kan?" tanyanya, nada suaranya meninggi.

Meeya mengangguk pelan. Ia tahu Tante Rena sangat marah.

"Aku akan bicara dengan kepala sekolahnya. Gracia harus dikeluarkan dari sekolah! Dia tidak boleh berkeliaran lagi!" tegas Tante Rena.

"T-tapi, tante... Gracia itu pacar Jehan." jawab Meeya, dengan kepala yang menunduk menyembunyikan diri nya yang sedang menyeringai senang.

Tante Rena terdiam, raut wajahnya berubah,"Pacar Jehan?" gumamnya, suaranya terdengar seperti berbisik.

Saat itu juga, Jehan memasuki ruangan. Wajahnya datar, tidak menunjukkan emosi yang berarti saat melihat Meeya terbaring lemah.

Tante Rena langsung berbalik menghadap Jehan, matanya tajam menatapnya. "Jehan, kamu harus putus dengan Gracia!" bentaknya.

"Dia bukan gadis baik! Dia yang membuat Meeya terluka!" sambung tante Kanaya

Jehan tercengang. Ia tak mengerti apa yang terjadi. "Tapi, Maa....."

"Jangan membela Gracia, Jehan. Kau tidak ingat? Bahwa sebentar lagi kita dan Meeya akan menjadi keluarga." potong Tante Rena.

Meeya tersenyum licik di balik selimut. Rencananya berhasil. Ia akan mendapatkan Jehan untuk dirinya sendiri.

"Sebentar lagi, Jehan akan jadi milik ku," batin Meeya

"Mama, aku mohon... jangan paksa Jehan untuk putus dengan Gracia." ucap Meeya, suaranya terdengar lemah.

"Aku... aku tidak ingin melihat Jehan sedih," lanjut Meeya

Tante Rena menatap Jehan dengan penuh harap, "Jehan, kamu harus memilih Meeya, jangan memilih perempuan seperti Gracia?"

Jehan keluar dari ruangan Meeya,  duduk di bangku rumah sakit yang sudah tersedia disana, ia mengusap wajah nya dengan kasar.

Jehan terdiam, pikirannya kalut. Ia bingung, antara cintanya pada Gracia, atau Meeya yang dalam lubuk hatinya yang terdalam, ia hanya menganggap Meeya sebagai adiknya, dan tidak lebih dari itu.

Sedangkan di sisi lain, Meeya sedang tersenyum licik. Ia tahu Jehan pasti akan memilihnya atas perintah dari tante Rena.

31 Agustus 2024

AyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang