"Tidurku nyenyak, makasih Sena.. maaf sudah membuat paha mu pegal"
"Tidak juga kok dan sama-sama"
Mereka akhirnya sampai di bandara kota Sky Valley, angin disana cukup kencang tidak heran karena kota itu benar-benar tinggi sampai melewati awan.
Jin melihat sekeliling bandara seperti tengah mencari seseorang.
"Ada apa Jin? Apa kau tengah mencari seseorang?"
"Tentu saja! Aku akan mencari orang itu karena telah mempermainkan ku!"
"Orang itu? Kalo gak salah Rydin gak sih?"
"Hey kau, apa ini pertama kalinya kau datang ke Sky Valley?" Dan panjang umurnya orang yang dimaksud sudah datang.
"Aku telah lahir dan dibesarkan di Sky Valley semalam 14 tahun, aku menyadari bahwa aku bisa bertemu dengan mu" Rydin mendekati Sena dan kembali berbicara.
"Namaku Rydin Bolt, kalau kau?"
"Aku--"
"Tidak tidak, biar aku tebak" Rydin memegang dagunya sambil memejamkan matanya tapi dia malah mendekati Laura setelah membuka matanya kembali.
[Name] melihat hal itu memutarkan bola matanya. "Dasar playboy.."
----
"Hey teman-teman! Apa kalian siap untuk--"
"Kau berbicara santai dengan kita setelah apa yang kau katakan soal kita..?"
**** Terkejut, apa maksud ucapan dari temannya itu?
"Apa maksud kalian?"
Salah satu dari mereka mengeluarkan ponsel mereka, menyalakannya dan memutarkan sebuah audio.
"Kau benar, mereka jadi populer karena ku.. mereka memiliki peringkat karena ku juga, apa mereka bodoh? Bahkan Flora tidak bisa menjadi pintar seperti ku karena dia membuang-buang waktunya untuk insecure akan penampilannya.. seharusnya mereka bersyukur bahwa akulah yang membuat mereka populer saat ini.. sungguh manusia rendahan tidak tahu malu.."
**** Mendengar seluruh audio itu semakin terkejut, itu adalah suara miliknya.
"B-bagaimana kalian---"
"Tidak peduli siapa yang mengirimkan ini pada kita!! Aku benar-benar tak percaya kau seperti ini" ucap seorang gadis ekspresi kecewa dan marah tercetak diwajahnya. Dia tentu saja marah setelah teman yang sangat dia percayai berani mengatakan hal seperti itu.
"Aku bisa jelaskan! Ini bukan seperti yang kalian pikirkan, aku--"
"Cukup.. tidak ada yang perlu kau jelaskan.." Flora memalingkan wajahnya, tak sudi melihat gadis itu.
"Flora.." kini mata **** beralih pada lelaki yang dia cintai.
"Kai.. kau percaya padaku, kan..?"
Lelaki itu menghela nafas dan menatapnya, bukan dengan tatapan lembut yang selalu ditunjukkan. Melainkan tatapan kecewa dan jijik.
"Aku pikir kau berbeda dengan mereka, ternyata aku salah.. kau sama seperti mereka.."
----
"Ni buku kebanyakan drama njir, nama karakter utamanya disensor lagi.. yang buat buku ini siapa sih?"
Dengan bodohnya [Name] membaca buku sambil berjalan seperti nya dia tidak peduli jika dia terjatuh karena tersandung atau menabrak sesuatu ataupun orang.
"[Name], jika kau ingin membaca buku lebih baik kau duduk dulu, bahaya loh" tegur Sena takut jika temannya terluka akan kecerobohannya.
Mereka akhirnya sampai di stand(?) pendaftaran untuk turnamen piala angin, dan antriannya sangat panjang.
"[Name], kau yakin tidak akan ikut turnamen nya?" Tanya Jin berkacak pinggang walaupun dia sudah tahu apa jawaban dari temannya, tapi tetap saja dia melewatkan kesempatan yang bagus untuk meningkatkan pengalamannya.
[Name] menutup buku digenggamnya. "Tidak terimakasih, bukannya aku sudah bilang alasanku?" Ucapnya menyimpan buku di tas ransel miliknya.
Singkat cerita teman-temannya selain Sena dan Sir Joke mengantri untuk mendaftarkan diri untuk mengikuti turnamen piala angin.
"Sena, Sir Joke. Aku dan Aqua akan pergi untuk mencari makan, nanti kita bertemu saat di sirkuit"
"Ah iya, hati-hati.."
----
"Qua, qua.."
"Aku tau, aku tau. Tapi mau bagaimana lagi? Kita tak bisa membantah" gadis itu menghela nafas dia menyerahkan kantong plastik berisi roti isi kepada naganya.
"Dan setelah dipikir-pikir lagi.. aku bukan beban bagi mereka, kan..?"
"[Name]? Apa itu kau?" Suara familiar terdengar ditelinga nya.
"Ternyata kalian.. dan kau masih hidup ya, Michael?"
"Apa maksud?" Perkataan [Name] cukup membuat Michael mengerutkan keningnya dan ekspresi kesal nya.
Tapi ada sesuatu yang aneh, terdapat masker terkait pada kedua telinga Michael untuk menutupi hidung dan mulut nya.
"Tidak biasanya kau memakai masker? Kau sakit atau apa?"
"Bisa dibilang begitu, aku sedang batuk jadi aku harus memakai masker ini"
"Ternyata seorang Michael bisa sakit ya?" Ucap [Name] ketika dia kembali berjalan dengan kedua temannya disampingnya.
Michael kembali mengerutkan keningnya saat dia menggaruk lehernya yang gatal. Robin melihat interaksi itu hanya tersenyum.
"Tapi aneh.. di episode aslinya Michael tidak sakit, apa alurnya semakin berubah?"
To be continued
Ciee pasti kangen ya sama fanfic ini, maaf ges biasa lagi kekurangan ide buat ngelanjutin.
Tapi anehnya untuk ending dan seterusnya malah ada idenya.
29 Agustus 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life In Monkart World
RandomMonkart x Fem!Readers [ ON GOING! ] [ Monkart ©® SAMGAnimation ] [ Story ©® @Itsluna_07 ] --- Seorang gadis bernama [Name] dia mengira bahwa dirinya akan masuk ke alam lain, tapi siapa sangka dia malah berada didunia lain Dunia itu adalah dunia yan...