Chapter 07

439 50 6
                                    

"Jin!"

"Kalian baik-baik saja kan?"

"Kau tidak terluka kan?" Laura mengecek tubuh Jin satu persatu memastikan temannya tak terluka.

"Laura hentikan itu geli"

"Sang karakter utama pasti bisa mengatasi semuanya.." pikir [Name] tersenyum.

Setelah mengalahkan Vaid dan Dante membuat mereka kehilangan kekuatan Auobyss, mereka berkumpul diluar sirkuit.

"Yang mulia" Vaid mengembalikan kalung milik Sena padanya. "Kami benar-benar minta maaf.."

"Tolong ampuni kami, kami tak akan melakukannya lagi" ucap Dante rela sujud kepada sang Putri agar dia bisa memaafkan mereka.

Sena memasang kembali kalung nya. "Aku sudah memaafkan kalian"

"Nah sekarang bisa jelaskan nona Ellie?" Tanya Sir Joke dia masih ingin penjelasan dari Ellie soal penculikan Sena.

"Huh?"

"Kau telah menculik snag Putri bersama dengan mereka berdua!" Ucap Louis menunjuk pada Ellie.

"Apa maksud mu? Aku tak mungkin melakukan hal seperti itu!"

"Jelaskan atau aku membuat sebagian dari tubuh kalian putus" ucap [Name] menodongkan pedang Mon nya pada leher Dante siap-siap untuk memotongnya jika dia mau.

"Tentu tentu! Sebenarnya itu ulah ku juga, maaf!" Ucap Dante tak rela kehilangan bagian dari tubuhnya.

"Lihat itu ulah mereka juga, jangan seenaknya memfitnah orang"

"Anehnya kita tak menyadarinya.."

[Name] melihat dari kejauhan sebuah sosok mendekati mereka.

"Vettel.."

----

"Jangan seperti bayi"

"Apa bisa kau lebih lembut?"

Laura mengabaikan ucapan dari temannya itu dan mengobati luka pada kedua jari milik Jin.

Ellie menempelkan plester pada pipi [Name] untuk menutupi lukanya. "Sudah selesai.. apa masih terasa sakit?

"Tidak, terima kasih"

Kemunculan Vettel benar-benar membuat mereka kesal, apalagi dia sudah menyerang mereka.

"Tapi apa tujuan sebenarnya dari lelaki itu?"

"Siapa peduli soal itu, suatu hari nanti aku pasti mengalahkannya.. aku harus menjadi lebih kuat" Laura menekan luka Jin menggunakan kapas dari pinset yang dia pegang.

Waja saja dia kesal karena Jin terus menggerakkan tangannya membuat dia sulit untuk mengobatinya.

"Ow! Itu sakit!" Jin mengibaskan tangannya tapi malah membuat nya mengenai meja, memperparah keadaan.

"Dasar bayi besar"

"Tapi aku kagum akan keberanian mu, apa tidak apa-apa jika aku ikut dalam petualangan kalian?"

"Maksudnya kau ingin ikut dengan kami?" Louis mengangguk dan kembali berucap. "Aku sudah berlatih untuk menjadi ksatria dan aku masih belum menyelesaikan balapan ku dengan Jin"

"Tentu saja aku yang menang"

"Tidak, akulah yang menang"

Setelah perbincangan mereka, mereka semua berkumpul dimeja makan untuk menyantap hidangan yang sudah disiapkan oleh Nickkel dan ayahnya.

Tapi disisi lain ada seseorang yang tidak ikut makan, Ellie dan Pixie berada di balkon memandangi langit.

"Hey, kenapa kau tidak makan?" [Name] mendekati Ellie dan berdiri disampingnya.

"Oh, aku hanya tidak selera untuk makan.."

"Benarkah? Aku merasa ada alasan lain, apa kau menyukai Jin?" Hanya dengan pertanyaan itu cukup membuat Ellie terdiam.

"Kau tahu, menangisi lelaki itu tidak ada gunanya.. walaupun kau memintanya untuk menyukaimu balik, dia tetap memilih gadis yang disukainya.."

"Aku tahu, hanya saja.." Ellie menghela nafas, dia kesulitan untuk menahan air matanya untuk tak berjatuhan.

"Suatu hari nanti kau pasti akan menemukan seseorang yang lebih baik, dari Jin.." [Name] menghapus air mata Ellie dari pipinya, dia juga memberikannya tisu.

Ellie menerima tisu itu dan menggunakannya untuk membersihkan hidungnya. "[Name].. kenapa kau berpenampilan seperti lelaki..? Bahkan kau lebih memperlakukan perempuan lebih baik daripada lelaki.."

"Entahlah.. aku juga tidak tahu kenapa aku menjadi seperti ini, tapi.." Ellie menatap [Name], dia terlihat ragu untuk menyelesaikan kalimatnya.

"Aku berharap bahwa aku terlahir sebagai seorang lelaki.."

----

"Hey apa kalian melihat Ellie?"

Pada paginya, mereka sudah berada di salah satu pesawat di bandara menuju kekota selanjutnya, kota Sky Valley.

"Dia tidak ada, padahal dia mengikuti kita dari belakang"

"Dia pasti ada disekitar sini" pesawat mulai lepas landas meninggalkan bandara.

Kuby melihat pemandangan dari jendela pesawat, matanya melihat seseorang dibalik pohon tua. "Itukan Ellie"

"Apa dia ketinggalan pesawat?"

"Tidak, dia memang tidak berencana untuk ikut juga ke kota Sky Valley" ucap [Name] ikut melihat keluar jendela pesawat.

"Apa!?"

To be continued

12 Juli 2024

New Life In Monkart World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang