Bab 05

83 74 3
                                    

Abaikan waktu yang ada di beberapa potongan Au nya, selamat membaca ‼️

"Kalau aja aku yang disamping nya, dan menjadi pasangan hidup nya pasti aku tak akan se menyesal ini" Batin seseorang tersebut dengan menyiratkan nada perih.

Dengan tatapan yang bisa dibilang sulit diartikan, menatap getir sepasang suami istri yang beberapa saat lalu melangsungkan akad nikah. Ya, ia adalah seorang laki laki yang bagi Nayanika adalah sebuah figur "Rumah kedua" di hidup nya, sosok laki laki berpostur tubuh tinggi, berkulit putih, dan memakai kacamata kotak itu masih saja memandangi pemandangan yang bisa dibilang menyakiti hati nya itu.

"Mungkin saja, ini balasan bagi ku karena telah menolak pengungkapan perasaan nya kepada ku saat itu" Getir nya.

"Andai roda kehidupan bisa diputar, pada saat itu juga aku akan menerima perasaan mu meskipun "Perempuan" itu akan sakit hati karena ulah ceroboh ku ini"

Di sebuah perpustakaan sekolah yang sedang ramai dikunjungi oleh siswa siswi yang ingin membaca buku ataupun sekedar bercerita ringan pada waktu istirahat makan siang, ada seorang siswi kelas 11 yang sedang mencari Abang tingkat nya kelas 12 , di perpustakaan itu karena ingin membalaskan surat yang beberapa jam lalu diberikan oleh Abang tingkat nya itu pada dirinya.

"Heumm... Dia di mana ya?" Lenguh nya karena sedari tadi ia tak menemukan sosok yang ia cari.

Tanpa sadar, teman yang mendampingi nya untuk mengantarkan surat itu menepuk bahu siswi itu pelan dan mengatakan sesuatu yang membuat nya ingin tantrum seketika.

"Nay, itu kan Abang tingkat yang kamu cari" Ucap teman nya seraya menunjuk kearah laki laki yang sedang berada di meja Pustakawan sembari melayani siswa siswi yang ingin meminjam atau mengembalikan buku yang mereka pinjam.

"I-iya, itu dia" Tanpa aba aba, siswi itu melenggang dari bagian rak buku buku dan majalah lalu menghampiri meja Pustakawan tempat sosok yang ia cari berada. Perlahan, siswi itu dan teman nya menghampiri Abang tingkat mereka itu dan berkata.

"Bang? E-eum ini aku ada surat buat Abang, anggap aja balasan surat yang tadi Abang kasih ke aku, jangan lupa dibaca ya" Ucap siswi itu menahan salah tingkah nya lalu pergi dari perpustakaan, meninggalkan teman dan Abang tingkat nya di dekat meja Pustakawan itu.

Teman dari siswi itu pun ingin menyusul siswi itu kembali ke kelas, tetapi langkah nya dicegat oleh suara Abang tingkat nya yang dikenal introvert.

"Jangan pergi, aku ingin bertanya banyak tentang gadis yang memberi ku surat itu" Ucap Abang tingkat itu kepada teman siswi tersebut.

"Apa itu, Bang?"

"Gadis itu... Ia menyimpan perasaan pada ku dan mengungkapkan nya lewat surat ini" Lanjut nya yang membuat teman siswi itu tercengang mendengar nya.

"Dia kan emang suka sama lu, bang. Terima aja ga sih atau ngga balas aja surat nya dia apa susah nya" Batin teman siswi itu kesal.

"Tunggu sebentar..." Ucap Abang tingkat nya itu kepada teman dari seorang siswi yang mungkin memang menyukai nya dari awal? .

Sambil menulis balasan surat dari siswi yang mungkin wajah nya tak sepenuhnya terlihat tetapi memang pada dasarnya, siswi yang menyukai nya itu memiliki paras cantik, tetapi juga manis dan lebih tepat nya, menggemaskan!.

Selesai menulis surat balasan untuk siswi yang notabene nya adalah orang yang menyukai diri nya, lalu laki laki berkacamata kotak ini memberikan surat balasan dari nya untuk diberikan kepada siswi yang tadi memberikan nya surat.

"Berikan ini kepada teman mu itu" Ucap laki laki itu sembari membetulkan posisi kacamata nya dan teman dari siswi tadi pun pergi meninggalkan diri nya di meja Pustakawan.

Dear Marigold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang