Bab 24 ( END )

17 11 0
                                    

Hey, halo teman teman!!

Kalian sudah siap? untuk... Akhir dari Dear Marigold? Alhamdulilah, cerita yang aku buat dalam jangka waktu beberapa bulan ini bisa mencapai ending 💗

Disini aku ngga bakal bisa spoiler ke kalian ending nya sedih atau bahagia. Nah, yuk dibaca bab terakhir nya mantemann 😍

🌟🌟🌟

"Aku yang dulunya meremehkan cinta, mengapa kini aku terjerat dalam cinta mu?"

***

"Aku yang dulunya bercanda tentang kerinduan, mengapa kini tenggelam kedalam puisi bernama "Aku, Kamu, dan perempuan itu?"

***

"Tuhan, Engkau boleh ambil nyawa ku dan semua yang aku punyai saat ini tetapi jangan ambil mereka.. Biar, mereka hidup damai tetapi aku harus mati dulu, kan?"

–Nayanika Afsuna Rosalia

🌟🌟🌟

"Disebut apa lagi orang yang mati nya harus dengan cara menggorok leher nya sendiri?"

"Tidak tahu."

"Mengapa"

"Karena, aku tak pernah menggorok leher ku sendiri"

"Lucu ya Dunia ini lama lama"

"Orang yang hidup nya lebih sakit daripada aku, masih bisa membuat ku tertawa"

"Huft.."

"Kenapa"

"Kita, memang se asing ini?"

"Ngga bisa kembali ke masa itu, Weizman?"

"Tidak, Afsuna"

"Aku bersama Nafara, kamu bersama waktu? tidak apa-apa kan"

Manik mata itu tersenyum, mengikuti lengkungan kurva di wajah manis nya. Walau di ujung nya terpaksa menahan pedih dan hati yang tercelos akan ucapan terakhir dari orang yang selama ini ia cintai.

"Tidak apa, oh iya.. Terimakasih atas jasa mu selama ini"

Weizman bertanya, memiringkan kepala nya dan raut wajah nya berubah menjadi serius.

"Buat apa?"

"Terimakasih, telah mengajarkan ku cara untuk menunggu, cara untuk merindu, dan pipi bersemu merah disaat ada nya kehadiran mu. Terimakasih atas curhatan hati mu yang sampai sekarang aku tampung, dan perihal pengembalian surat itu yang mungkin membuat mu tersinggung–"

"Aku minta maaf, amarah membalut pikiran ku dan terjadi lah kekacauan itu. Asing"

Kedua pihak terdiam, sembari menikmati udara sejuk yang perlahan masuk melalui jendela perpustakaan, Tempat mereka bertukar kata walau itu adalah saat terakhir mereka untuk bertemu.

"Afsuna.."

"Aku disini juga bersalah atas mu"

"Sakit hati, Air mata, dan semua isi hati mu aku mengetahui nya. Aku tahu seberapa gila nya Engkau mencintai ku tapi ingatlah"

Dear Marigold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang