Dua hari telah berlalu, fiony melakukan rutinitas sehari-hari seperti biasa, ia bekerja, namun tak bisa di pungkiri wajah dan aura nya terasa mati.
"Maa, paa.." Kadua orang nya menatap fiony.
"Iya sayangg, ada apa?" Tanya Cindy lembut.
'fionyy...' batin kinal ia sudah tau apa yg akan di kata kan oleh sang anak.
"Aku udah mutusinn...." Cindy langsung memperlihatkan wajah sedih nya.
"Buat, bantu bantu perusahaan kakek" lanjut fiony.
"Ke jepang ya?" Tanya Cindy dan fiony mengangguk.
Hufttt
"Ayah boleh minta satu hal dari kamu?" Fiony dan cindy langsung melihat kinal.
"Boleh, paa" senyum fiony membuat hati kinal tersentuh.
"Di sana kamu harus bahagia!"
"Makasih pa"
Kinal memeluk tubuh fiony, lalu Cindy juga ikut.
"Maafin papa ya nak" lirih kinal.
"Jangan minta maaf pa!" Ucap fiony.
"Sering² pulang ya sayang hiks"
"Utututu mama aku nangis ya"
Mereka pun terkekeh setelahnya.
'maafin papa fio'
***
"Kalau saya tidak ingin memberikan nya, bagaimana?" grecio berbicara dengan angkuh.
"Aku rasa anda akan malu jika publik mengetahui ini" balas ara dengan sumringah.
"Akan banyak artikel yg mencemooh kan anda"
"Dan lagii, di sana tidak ada sepeserpun saham, ataupun uang anda!"
Brak
Grecio termakan dengan ucapan ara ia menandatangani dan melemparkan berkas tentang penyerahan perusahaan ara.
"PERGI DAN JANGAN PERNAH KEMBALI!"
Tampa banyak bicara ara mengambil berkas nya dan berjalan keluar dari ruangan grecio.
"Anak sialan!" Umpat grecio.
***
"Nenek pulang dulu ya sayang"
Cup
Cup
"Dadah nenek "
"Aunty nya cium dong " bujuk Christy, dan freya pun mencium pipi kanan dan kiri Christy.
"Dadah aunty " freya dan chika melambaikan tangan hingga mereka masuk mobil dan pergi dari parkiran apartemen.
"Udah ayo masuk, sayang" chika menggendong freya.
Klik
Chika dan freya masuk ke apartemen, dan melihat zee yg sedang makan di meja makan dapur.
"Hehe" kekeh zee.
"Baru bangun zee?" Tanya chika.
"Iya ka, eh btw ini nasgor siapa?, zee makan soalnya lapeerr"
"Itu Emang buat zee" jawab chika.
"Oh ya, makasih ya kak"
"Iya"
Chika pun mulai membersihkan apartemen karena banyak tempat yg berdebu dan kotor.
"Mamaaa!" Freya berlari ke arah chika.
"Iya sayang kenapa?"
"Dada elempon" freya menyodorkan ponsel apda chika.
"Halo, kenapa kak?" Tanya chika setelah mengambil ponselnya dari freya.
"..."
"Iya kak"
"..."
"Iyaa, byee"
Tuttt
Tut"Kenapa ka chika?" Tanya zee.
"Ini ka ara makan siang di rumah, tapi dia beli makanan nya di luar"
"Ouhh, mhh, zee keluar dulu ya kak" pamit zee.
"Loh, mau ke mana?"
"Ad-" "itu loh mama, om jee, punya pacal, nama na maeng!" Freya memotong ucapan zee dan berceloteh menjelaskan pada sang ibu.
"Oh ya, zee, siapa?, kok namanya maeng" keleh chika.
"hehe, namanya Marsha kak" zee langsung berlari keluar dari apartemen, mungkin ia malu.
"Om jee gilaak"
"Heh ga bole gitu!"
***
"Huhuhuuu, cepiooo, bakal kangen banget sih gw" jessi dan fiony sedang berpelukan di kamar fiony.
"Jadi lo ga bakal datang ke acara gw sama olla?"
"Gw pasti usaha in datang kok jess"
"Janji" mereka pun menautkan kelingking mereka.
"Gw jadi benci banget sama sia ara itu!" Ketus jessi.
"Dia ga salah jess.."
"Ck, tapi tetep aja pioo.."
"Udah udah, jadi kapan lo ke jepang?" Tanya jessi.
"Tiga hari lagi" jawab fiony.
"Ouh, lo udah risengn dari perusahaan nya om cio?"
"Udah Barusan hari ini" jessi lagi lagi ber oh.
"Jalan yok" ajak jessi.
"Ih panas males ah" tolak fiony.
"Ayoo, sebelum elo pergi, nanti kalau lo udah pergi kita ga bisa jalan jalan bareng cepioo,"
"Ck, ya udah, aku siap siap dulu "
***
Jangan lupa tinggalkan jejak, maaf kalau banyak typo.
Sebenarnya udah banyak bab nya tapi, hilang tanpa permisi jadi ya gitu, ada sedikit perubahan, terus jadwal up yg ga jelas