sorry ya guys. uang aku lagi sekarat, ini lagi mau ngumpulin dulu. data aku juga habis kemaren jadi cuman bisa up sampai bab3. jadi aku akan lajut babnya sesuai dengan ada datanya. jadi jagan heran kalau aku tiba2 hilang tapi sekali upnya banyak.
Sekali lagi maaf ya😉🙏
tanks yang baca cerita ini jagan lupa vote dan komen ya, kalau ada salah sama katanya, biar aku perbaiki belum direvisi soalnya.
Pagi-pagi sekali galma bagun dari tidurnya. matahari bahkan belum memperlihatkan sinarnya.
Di gelapnya pagi, galma menyalakan obor minyak dari bambu dengan sumbu yang terbuat dari buah kapuk.
Mencuci wajahnya, ia mulai menyalakan api dan merebus buah singkong dan sayuran.
Setelah sarapan siap, galma mulai mempersiapkan barang- barang yang diperlukanya.
pisau,air minum dan makanan sudah dikemas dalam keranjang bambu.
Setelah itu baru ia mulai membagunkan galma dan mulai sarapan bersama. setelah sarapan malva dibagunkan, memandikanya dan disusui agar tidak menaggis bila ditinggal nanti.
"suamiku ayo kita pergi" ajak galma setelah mengatarkan malva pada bibi disebelah rumah.
"hem"
mereka mulai berjalan beriringan sampai bertemu dengan sungai di tengah perjalanan" sungai, bagai mana kita melewatinya?"
"disana" galma mengikuti arah telunjuk suaminya dan baru melihat bahwa disebelah barat dari tempat mereka, terdapat jembatan kayu, yang sengaja dibuat oleh penduduk desa untuk menyeberangi sungai menuju hutan.
Saat melewati jembatan kayu ini, galma melihat air yang begitu jernih, bahkan ikan terlihat berkeliaran dibawah jembatan ini.
Air sungai masih belum tercemar seperti di kehidupanya dulu. Disini meski banyak penduduk yang mencuci baju disungai, airnya masih bersih, karna mereka masih menggunakan sabun alami yang 100% terbuat dari tumbuhan tampa bahan kimia.
Hal inilah yang membuat sungai masih terlihat jernih dan tidak tercemar meski di pakai untuk mencuci dan mandi disungai.
Melihat ikan yang begitu besar, galma mulai memikirkan untuk membuat bubu dari bambu untuk menangkap ikan. Ikan bisa dijual dan pasti harganya akan mahal.
Orang-orang jaman sekarang masih belum mengetahu teknik menangkap ikan menggunakan bubu. biasanya penduduk desa akan menangkap ikan menggunakan pancingan atau tomabak tajam untuk menangkapnya.
Setelah berjalan lama mereka mulai mencari kayu bakar, Tak sengaja galma melihat jamur segar ditanah. Jamur yang besar dan banyak membuat galma memanen dengan sangat bahagia. memikirkan berbagai hidangan dari jamur, membuat ia menelan ludahnya.
galva yang sedang menggumpulkan kayu bakar mulai mencegah istrinya "jagan!!kita tidak tahu jamur ini bercun atau tidak?!! ada orang didesa sebelah dulu mencoba memakan jamur dan ia mengalami keracunana hingga wajahnya membiru, beruntung tabib segera datang dan dia bisa selamat" ucapnya mengebu-gebu diselipi rasa khwatir pada wajahnya.
"hahaha!!!!! ia pasti tidak bisa membedakan mana jamur yang beracun dan mana jamur yang bisa dimakan. kau tenang saja jamur yang aku ambil ini dapat dimakan jadi kau tak perlu khawatir suamiku."
Melihat istrinya begitu yakin, galva hanya bisa menyetujui ucapan galma dan berdoa supaya jamur yang diambil galma memang tidak beracun.
"baiklah, biar aku bantu" ia juga mulai mencabut jamur-jamur itu dan memasukkan kedalam keranjang bambu .

KAMU SEDANG MEMBACA
istri petani
Teen Fictionyang jelas ini bxb jadi yang homopobic dilarang mampir☺ jagan lupa mampir ke ig baru author @jake_flowr