Bab 7

4K 282 7
                                    


"mama"

melihat galma yang maaih terlelap bahkan pangilan malva tak mengangu tidur nyenyaknya.

Merasa tak ada pergerakkan dari ibunya, malva pun menaikki tubuh ibunya dengan susah payah.

Sampai akhirnya ia berhasih menduduki perut ibunya. "mama" malva memanggil lagi tapi masih tak ada sahutan dari ibunya.

Ia haus dan lapar. melihat kearah tonjolon pada dada ayahnya. malva pun mengigit puting ayahnya dari luar. hal itu membuat galma terkejut dan berteriak kesakitan.

"Akhhh" galma langsung terduduk mengelus putingnya. ia agak terkejut dengan malva yang diatasnya. untung sempat ditahan oleh tanganya yang satu lagi.

Akibat teriakan itu galva pun ikut terbangun.
"ada apa?" galva masih dalam keadaan linglung.

Melihat kewajah istrinya yang tampak ingin menangis. bahkan sudah ada air mata disudut matanya.

dan melihat kearah anaknya yang menatapnya dengan polos. seperti tak melakukan hal yang salah.

"hei ada apa sayang"

"galva.... malva gigit puting aku. huhu sakit baget"

galma tak sadar dengan sikapnya yang terlihat manja pada galva.

"mana coba sini lihat, berdarah gak"

galva mengambil malva dalam gendongan galma. ia mendudukan anaknya disampingnya.

Kemudian barulah ia menoleh kearah istrinya. menyikap baju sang istri sampai kedada. memperlihatkan puting yang memerah dengan cap gigitan malva.

Gigi malva sudah mulai tumbuh. dua diatas dan dua dibawah. Saat menyusu dia akan sering mengigit puting ibunya yang membuat galma marah dan kesal terhadapnya.

Bahkan tak jarang galma menangis saat malva mengigitnya.

melihat puting yang memerah itu, membuat galva sedikit meringis. anaknya ini kuat sekali mengigit puting ibunya.

"yaudah ma, besok malva gak usah dikasih susu lagi"

mendengar kata ayahnya malva protes.
"mama cucu. cucu ava"

"gak usah mah, adek nakal. nanti gigit lagi susu mama sampai berdarah"

"Aaaa hiksss... cucu... hiksss...mama"

agak sedikit tak tega melihat anaknya yang menangis. galma ingin mengendong malva dan menenangkannya. tapi ia malah di kode sama galva.

sambil mengerakkan bibirnya tanpa berbunyi
'biarin aja dulu, biar jera' kek gitulah kira kira.

galma menganguk. ia hanya menatap malva yang masih menangis sambil mengelus putingnya yang masih sakit.

10 menit berlalu, malva masih sesengukkan sambil menangis. galma sudah tak tahan akhirnya ia mengangkat malva kepangkuanya.

ia memeluk malva erat begitupun sebaliknya. dibalik pelukan tersebut malva masih menangia tersendu sendu.

galma menghapus sisa air mata pada sang anak. setelah beberapa menit malva pun berhenti menangia hingga hanya menyisakan sesengukkan saja.

"malva" panggil galva. tapi tak direspon sang empu yang dipanggil.

"malva, liat ayah nak"

malva menoleh, memperlihatkan wajahnya yang memerah sehabis menanggis.

"besok² malva masih mau gigit cucu mama?"

malva mengalihkan pandanganya pada sang ibu, melihat wajah ibunya yang hampir menangis.

"malva janji gak gigit lagi? kalau malva gigit lagi besok² gak usah cucu lagi, ya?"

malva mengeleng "cucu..mama

" iyaa, makanya besok² kalau malva gigit lagi, cucunya bakal berdarah dan akan habis, mau?"

"cucu...abis"

"mama...cucu"

"iyaa janji dulu tapi gak bakal gigit, mana janjinya"

galma mengangkat jari kelingkinya dan menyuruh malva memperlohatkan hal sama, setelahnya jari kelingking tersebut dikaitkan tanda akan janji yang dibuat.

"malva dan janji ya? kalau besok gigit lagi, malva gak bakal dapat cucu lagi,oke?"

"ote" kata malva mengikuti ucapan ibunya, galma yang gemas langsung mencium pipi sang anak karna gemas.















Siang harinya mereka sekeluarga peegi ke pasar. Ditengah perjalanan menuju ketoko roti, mereka melihat keributan, ditengah jalan.

Terlihat seorang bapak-bapak yang marah, marah pada sesorang. tapi tidak kelihatan siapa yang dimarahinya, karna terlalu jauh dari kerumunan.

galma awalnya tak peduli, tapi karna jalan mereka searah dengan keributsn tersebut, jadi mereka tak punya pilihan selain mendekat.

Galma, menyuruh galva memegang malva, ia tak mau annaknya melihat keributan tersebut.

Galmaa mulai mendekat, dia berdesak2 an melihat apa yang terjadi. Sampai dia melihat, seorang bocah laki² yang namapk kucel, yang tengah meringkuk sambil memegang  sepotong roti.

Galma rasanya ingin menangis saja. bagai mana bisa hanya karna sepotong roti, bisa menghilangkan hati nuranimu terhadap anak kecil.

lihat badanya yang kurus dan tak terawat, tidak bisa meluluhkan hati orang2 ini.

Galma tak kuasa menhan tangisnya, ia segera maju, dan membangunkan anak tersebut.

"hei siapa kau, jagan ikut campur urusan kami, pergi sana"

"berapa harganya" galma masih menunduk

" memangnya kau punya uang, baiklah harga sepotong roti yang anak ini ambil sebesar 3 keping koin perak. dan karna dia juga mengotori  toko ku, maka biayanya 5 keping koin perak, heh aku tak percaya orang miskin sepertimu bisa membayar"

galma langsung berdiri menyodorkan 6 keping koin perak. " sudahkan"

galma langsung pergi dari kerumunan tersebut dengan seoranga anak di pelukanya.

sang pemilik toko roti nampak tersenyum senang, dia sangat beruntung bertemu dengan orang kaya, aturnya tadi dia meminta lebih, toh orang kaya pasti banyak uangnya.

jagan lupa mampir ke ig baru author  @jake_flowr

istri petaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang