Sudah 1 bulan lamanya mereka tinggal dikota dan sudah 2 mingu lamanya jafa bergabung menjadi bagian dari keluarga mereka.
Barang- barang sudah siap dibereskan semua. kini terdapat 2 buah gerobak kerbau, satu tempat barang dan satunya lagi tempat mereka duduk.
Hari ini keluarga kecil galva mulai bersiap diri untuk melakukan perjalanan pulang kerumah mereka, yang kini sudah selesai dibangun.
Saat pembangunana, sesekali mereka akan menjenguk dan melihat kedaan pembagunan rumah mereka.
tak jarang tetangga sebelah masih asik membicarakan mereka, seolah dia tak punya pekerjaan lainnya.
tapi galma beserta keluarga tak peduli. huh awas saja nanti, kalau kagi susah galma gak mau bantuin mereka.
mulutnya kayaknya cuman digunain buat gibah sama nyinyirin orang. bukanya ngelakuin hal yang bermanfaat, malah asik ngerumpi. pokonya awas aja minta bantuan besok, gak akan galma bukain pintu, biar aja. mau dia nagis sampai berak gak akan kutolonh pokoknya.
batin galma masih bersungut-sungut mengigat banyaknya cibiran tetangga terhadap mereka. apalagi mereka iri melihat rumah besar bertingkat dua tersebut.
galma udah atau mereka iri tapi bodo amat, ntar kalau susah gak akan tak bantuin kok.
oke balik keawal
kini mereka, melakukan peperjalanan pulang kedesa. anak² bahkan sampai tertidur di gereta, meski terkadang terdapat guncangkan akibat jalan yang tidak bagus.
tak terasa mereka akhirnya samapai kedasa, dan kini tepat dihadapan mereka, berdiri rumah dengan dua lantai.
woah~
Galma tak dapat berkata², dengan gambaran beserta ingatanya dizamanya yang masih teringat, dia akhirnya mengwujudkan rumah impianya, meski bila dizamanya rumah sepertini terlihat biasa saja, bahkan banyak terdapat disana. tapi di zaman yang masih kolot, bahkan sulit menemukan orang yang bisa tulis baca, rumah ini amat besar, bahkan sangat jauh berbeda dengan desain dari rumah lainnya.
Mereka mulai masuk, melihat kedalam, galma mulai mengecek satu persatu ruangan didalam rumah. terdapat 3 buah kamar dilantai bawah dilengkapi satu buah kamar mandi didekat dapur yang dialiri oleh air sungai menggunakan bambu.
Sedangkan dilantai atas terdapat dua buah kamar dilengkapi dengan jendela.Masing- masing kamar sudah dilengkapi alat pemanasa ruangan serta kasur dan selimut tebal.
Transaksi pembayaran untuk tukan bagunan sudah selesai dilunasi, kini galma mulai membereskan barang² mereka ke tempatnya.
Galma dan galva mulai mengisi kamar di atas, kadang mereka juga tidur dibawah. sedangkan malva yang ingin ikut tidur bersama jafa dikamar atas, berhadapan dengan kamar orang tua mereka.
Di bagian depan rumah, galma menyruh para tukan untuk membuat sebuah pagar tinggi, dan pintu gerbang dilengkapi dengan lonceng tanda bila ada tamu.
Semua selesai dalam seminggu, mereka tidak perlu repot untuk kesungai mengambil air, bahkan galma mulai menanam berbagai sayur dihalaman belkang rumah serta beberapa buah.
disamping rumah, galma berencana memelihara ayam dan bebek untuk dijual nanatinya. galva setuju akan pemikiran galma. jadi mereka mulai membeli beberapa anak ayam dan bebek untuk dipelihara.
Berbagai bunga juga mulai di tanam dihalaman rumah. rumah terlihat lebih asri dengan berbagai pohon yang tumbuh di sekitar halaman rumah.
Hari-hari berlalu, tak terasa musim kin telah berganti, salju putih mulai turun ke bumi. Cuaca semangkin dingin.
Galma mulai membeli beberapa kain tebal dan hangat untuk mereka, bahkan memebeli sejumlah bahan pangan sampai musim dingin berhenti.
Musim dingin, biasanya orang-orang lebih senang tinggal dirumah. cuaca yang dingin memang sangat pas bergelut dalam selimut tebal yang hangat.
Tapi sebagian irang kadang tetap nekat berjualan di cuaca dingin tersebut. demi bertahan hidup dari cuaca dingin dan kelaparan.
Hari ini salju mulai turun dengan sangat lebat. galma mulai memandang kearah jendela yang menampilkan salju putih yang berdesakan turun kelangit.
mulai beranjak kedapur, galma mulai memasak dengan tungku yang diletakkan didalam rumah.
Hari ini ia akan memasak, mie ayam. sekalian mencoba membuat resep untuk kedai mienya.
Tepung dibaluri dengan telur dan air dan sudah di simpan semalam, mulai di keluarkan.
membagi tepung hingga terbentuk beberapa adonan. mulai mengiling dengan menggunakan kayu.
tepung yang telah memipih, dipotong potong panjang- panjang. Air panas yang sudah tercampur bumbu dan ayam. ayam di keluarkan dan kemudian mie dimasukkan kedalam panji yang berisi air mendidih.
Ayam disuir- suir hingga kecil. mie yang tadi telah dimasukan kepanji kini mulai diangkat bersama kuah kaldu yang tercampur kedalam mangkuk.
ayam suir, bawang goreng serta kerupuk ditambahkan kedalamnya. tak lupa galma juga membuat teh hangat yang sangat disantap saat keadaan dan cuaca dingin seoerti ini.
Galva bersama anak-anak mulai turun dan menyantap mie buatan galma. galva tak henti- henti bergumam kata enak, bahkan jafa yang pendiam tak bisa menyembuntikan binar dimatanya. tak ingin kalah dari anak - anaknya galva juga ikut memuji masakan sang istri.
Hal ini membuat galma tertawa geli melihat tingkah mereka.
denger komen kalian, buat aku jadi semangat, tanks baget yang buat baca cerita ini.
buat yang pengen baget banyak adegan galma sama galva nanti deh nex chap bakal aku pikirin adegan kedekatan mereka.
tapi jagan berharap baget bakal uwu karna aku takut gak sesuai ekspetasi kalian. aku masih baru buat cerita , jadi maaf aja kalau ada kesalahan harap dimaklumi.jagan lupa vote dan komen😘🙏
tapi hari jumat gak papakan aku up?🥲
jagan lupa mampir ke ig baru author @jake_flowr
KAMU SEDANG MEMBACA
istri petani
Teen Fictionyang jelas ini bxb jadi yang homopobic dilarang mampir☺ jagan lupa mampir ke ig baru author @jake_flowr