Bab 5

5.5K 351 5
                                    

Beberapa hari telah berlalu, bubu ikan juga sudah dipasang disungai, dan pagi ini mereka akan pergi kesana,melihat hasil tangkapan dari bubu.

Si kecil malva sangat sntusias saat bapaknya terjun kesungai. sedangkan dia cuman ngeliatin sama mamanya dari tepi sungai.

"mama ayahhh"

"iyaa ayah lagi ambil ikann"

Dari tadi malva gerak sana sini, katanya pengen ikut mandi sungai bareng ayah, tapi airnya masih terlalu dingin, matahari juga belum muncul, emang masih gelap.

Takut aja kan kalau kita ceplungin dia disungai bukanya sehat malah sakit jadinya. Jadi galma ngasih pengertian aja sama sikecil.

"Nanti aja ya mandinya dirumah pakek air anget, biar adek gak sakit."

Dibilang begitu dia cuman ngangguk ngangguk tah dia mengerti apa ngak, yang penting dah diiyain. ntar juga lupa dianya pas liat ikan.

Gak lama galva mulai mendarat ketepi. Bawa bubu ketepi dan langsung  ngangkat bubunya buat liat ada ikan apa ngak.

Banyak ikan² yang tetangkap tapi galma gak tau namanya. yang iya tau ikan. galva ngeluarin ikanya dari bubu ke ember kayu, yang diisi air sedikit, biar ikanya gak mati dan membusuk waktu dijual kepasar nanti.

Sikecil malvin antusias baget liat ikan dari yang kecil sampai yang gedek yang dikeluarin bapaknya. sampai dia minta turun dari gendongan mamanya. galma cuman nurut dan deketin malva kedekat ember ikan.

"yahh itann... itann"

"iyaa ikannn, adek mau ikan gak, nanti suruh mama masak ya?"

Malva mengangguk angukkan kepalanya. Selama ini dia emang belum dikasih makan, cuman susu doang yang dikonsumsi.

tapi galma mau ngasih anaknya sedikit demi sedikit makanan lembek, biar malva juga cepat putus susunya.

Lagian malva udah besar gini. nanti mungkin dia masak soup ikan. pakek kentang sama wortel.  nanti waktu kepasar sekalian mau
belanja.

sayur² juga udah dijual kemaren, ini udah mau akhir musim panas bentar lagi mau masuk musim gugur. jadi harus siap² sama musim kemarau, apalagi yang kepanjangan.
Harus stok air yang banyak, takut air sungai kering.

Setelah masang bubu kembali kesungai, kami pulang kerumah, siap² buat kepasar. Malva juga mau dimandiin setelah selesai makan.


Matahari mulai naik, galva dan keluarga kecilnya mulai berangakat pergi kepasar menggunakan, gerobak sapi, yang memang ada dipintu masuk desa.

Karna anak kecil tak dibayar, maka kami hanya mengeluarkan 3 koin perak, sebenarnya tadi 4 tadi minta dikurangi, ada bumbu kebohonganya dikit..heheh😋

lanjut..

Sampai di pasar, malva tampak antusias matanya menengok kesana kemari dalam gendongan mamanya menggunakan kain panajang.

Mereka menuju, ketempat penjual ikan, menjual ikan keorang yang mau menjual ikan kembali.

Saat ikanya ditimbang, ternyata berat juga ikanya. Dan setelah menerima uang mereka mendapatkan 2 koin emas. banyak bukan.

(aku kurang ngerti tentang uang koin kek ginj jadi maklumin aja ya, oh iya 1 koin emasnya setara 100 koin perak)

Apalagi uang jualan sayur kemaren dapet 7 koin emas. Mereka mulai belanja ketoko sembako ( iya gak sih namanya, ah gak tau)

membeli minyak goreng 2 liter, tepung terigu, beras, garam,gula ,bawang, dau sup, wortel, daun bawang, sedangkan kentang mereka punya, hasil kebun yang dibawa pulang kemaren dll.

istri petaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang