Bab 6

3.7K 262 3
                                    


Saat pagi tiba selesai sarapan, pintu diketok dari luar, galma mengernyit kan dahinya.
'siapa yang bertamu pagi² begini . tumben sekali ada tamu'

Galma pun membuka pintunya, dan melihat pria tua, seoerti umur 50 keatas.

"ada apa pak"

"nak galma, bapak mau ketemu suami kamu ? ada ngak?"

"oh ada pak, silahkan masuk suami saya ada didalam "

" suamiku, ini ada yang mau bicara, silahkan oak duduk, maaf ya hanya beralaskan tikar."

"ohh ndak papa nak"

"kalai gitu saya permisi dulu kedapur."

"iya silahkan"

Galma langsung pergi kedapur, membuat kopi untuk bapak² tadi dan galva kemudian langsung menyerahkanya.

Ia tak mau menganggu obrolan mereka, ia langsung berpamitan pergi kekamar sambil membawa malva dalam gendonganya.

Didalam kamar galma sedang menyusui malva, anak itu melihat kearah ibunya yang dari tadi diam.

malva langsung  melepaskan sesapanya pada puting ibunya."mama"

eh, galma langsung tersadar dari lamunanya saat malva memanggilnya. ia langsung menunduk kebawah melihat malva yang tak lagi menyusu melainkan melihat dirinya.

"kenapa sayang?"

"mama.. napa iam"

"gak ada sayang, nanti adek mandi sungai apa, mandi dirumah aja"

malva berpikir sambil melihat keatas, ugh imut sekali. karena tak tahan galma langsung mencium kedua pipi anaknya.

Tiba² pintu kamar terbuka, itu adalah galva sepertinya ada masalah."ada apa?"

"sayang, ada kabar buruk kakek ku, dia meninggal tadi pagi, mari kita kesana, bersiap² lah".

" Baik"

Galma langsung mengendong malva ke menuju sungai, mereka akan langsung mandi berdua.

Selesai Bersiap, galva langsung meboyong anak dan istrinya kerumah kakenya dari pihak ayahnya.

Karna ia merupakan cucu pertama yang memang harus hadir, untuk ikut melaksanakan upacara terakhir sebelum mending kakek nya dikuburkan.

Acara nya selesai begitu hari mulai sore. malva juga sudah tertidur pulas di lantai ber alaskan tikar dan selimut.

Sedangkan galma sedang makan bersama galva. mereka masih berada dirumah kakek. Bibi pertamanya sedang duduk tiduran disamping malva, sedangkan paman pertama, bibi kedua dan paman kedua serta anak² makan bersama mereka didapur.

Selesai makan galma menuju kedepan untuk melihat malva. takut anak itu bagun kencarinya. Saat sampai ternyata masih tertidur pulas begitupun bibi pertamanya yang sudah terlelap. mungkin cape. meninggalnya kakek membuat seluruh keluarga panik. bahkan persiapan dilakukan buru².

Malva terbagun dari tidurnya. ia melihat ibunya tidur disamping kananya. perlahan ia bergerak dan merapatkan dirinya dekat sang mama.

tangan malvin mulai bergerak kearah dada sang mama. ia haus bahkan lapar. Merasakan pergerakkan pada dadanya galma membuka mantannya nampaklah anaknya yang imut sedang kesusahan membuka kancing bajunya.

ia sedikit terkekeh. memegan kepala sikecil galma mulai bangun dan langsung mendudukan melva kepangkuanya.

"ada apa? anak mama udah bagun? kita mandii ya?"

malva mengeleng mendengar ajakan mamanya ia ingin susu bukan mandi.

"cucu.."

"mama cucu.."

"ohhh anak mama ini ingin susu? setelah mama susuin kita mandi ya biar seger?!"

malva mengangguk antusias, setelah galma membuka kancing bajunya. malva langsunh diarahkan untuk menyesap putingnya. tak lupa ia menutup sedikit kearah dadanya yang disesap Menggunakan kain.

_______

Sudah 3 hari yang lalu kakek meninggal. harta warisanya juga sudah dibagikan pada anak cucunya.

galva mendapat separuh sawah serta uang  beserta harta untuk peninggalan ayahnya djuga diserahkan padanya.

Memang tak ada yang protes karna semua dibagikan secara merata tidak penting kamu anak pertama maupun cucu pertama. walaupun galva mendpatkan sedikit lebih banyak dari mereka karna warisan kakenya untuk ayahnya dan juga malva. begitu pula pada saudaranya yang anaknya mendapatkan harta warisan. semua adil dalam pembagian tersebut.

tapi manusia iri itu pasti ada contohnya wanita julit satu ini." heh denger² sigalva dapet warisan dari kakeknya"

"ohh itu iya.. iya.. aku juga denger, katanya pembagianya gak adil. dia yang paling banyak dapet harta warisanya"

Tetangga dekat rumahnya ini memang tukang gosip dan pembuat onar. Kata²nya yang tajam menusuk baget. padahal dia kerjanya gak ada, suaminya juga cuman petani. tapi kalau liat orang bahagia selalu aja dia cari kesalahan orang. begini lah begitulahh semuanya diungkit.

Setelah denger omonganya ibu lim sama ibu meng orang² pada percaya dan ikut ngosipin kalau galva itu gak adil karna harta warisanya banyak ke dia mentang² dia cucu pertama dikeluarga kakeknya.

Galma udah denger gosip ini dari minggu yang lalu. tiga hari setelah kakek suaminya meninggal tersebarlah gosip ini. padahal bukan urusan mereka. tapi kalau biang keroknya emang dah muncul itu emang sulit.

Galma tak terlalu memikirkan hal itu, begitu juga sama galva.

jadi rencananya mereka pengen bangun rumah, yang terdapat suhu pemanas dibawah lantai pas salju atau musim hujan biar gak kedinginan. dan sedikit sentuhan moderen dari dunia galma.

Bentuknya yang unik, serta bertingkat, dan memiliki toilet disetiap kamarserta 1 buah toilet didapur. terdapat 5 buah kamar 3 dibawah dan 2 di atas.

Pembangunan ini sudah dimulai sejak seminggu yang lalu. dan dipekerjakan oleh ahlinya pada masa itu. karna saat ditawarkan unruk membuat rumah model moderen pada tukang kerja biasa, mereka memiliki keraguan hingga galma mulai mendatangi seorang ahli tukang pembuat rumah.

Meski biayanya sedikit mahal karna memiliki kesusahan pada model dan bentuk baru yang mereka lihat.

Setiap hari pula galma akan membawa makanan serta minuman dijam istirahat sore unutuk pegawai yang bekerja.

Dan saat ini mereka tinggal dikota. sengaja sambil melihat toko yang pas untuk menjual. galma memikirkan untuk membuat kedei, kecil² an. ia ingin membuat warung mie dengan berbagai jenis masakan yang berbeda.

Dia akan mencoba² dahulu. mungkin nanti jualanya laku keras. mie juga belum terlalu terkenal disini. mie disini yang ada menunya cuman mie rebus. nantinya dia akan membuat berbagai toping. seperti bakso, telur, dan daging ayam. pasti akan laris manis.

Hari ini mereka sampai dirumah baru mereka dikota. tidak terlalu jauh dari desa mereka jika menaiki akutan seperti kuda atau kerbau tapi bila berjalan maka akan menempuh 2 jam perjalanan.

mereka menyewa rumah yang memang agak dekat dengan pasar. selain mudah berbelanja mereka juga akan sekalian melihat ruko atau toko kosong yang dijual.

Pagi ini malva bangun dengan orang tuanya masih tetidur pulas, selain cape membereskan barang² bawaan, mereka juga harus membersihlan rumah ini meski hanya sebagian besar yang dapat mereka bereskan karna memang masih terlalu lelah.

"mama"



jagan lupa mampir ke ig baru author  @jake_flowr

istri petaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang