Bab 10

3.3K 267 7
                                    

Hari hari berlalu, galma kini antusias menyambut tahun baru yang akan dimulai pada malam hari.

Dengan berbagai persiapan, beberapa kue kering yang dipangang dengan alat sederhana, dan rumah yang terlihat berhias ala sederhana untuk menyambut tahun baru.

Galva dan anak- anak ikut membantu galma dalam menyambut tahun baru.

Seperti kali ini, si kecil malva dan kakak jafa ikut membantu mencetak adonan di cetakan khus yang terbuat dari kayu.

Sedangkan sang ayah__galva kini tengah menjaga bara api agar tak mati, untuk memangang kue.

Galma sendiri sangat antusias menysun kue yang telah jadi kedalam tloples kecil yang terbuat dari kaca.

Malva sendiri terlihat cemong, saat galma menghampiri keduanya, ia tak bisa menahan diri untuk tidak tertawa.

apalagi anaknya ini menatapnya yang masih tertawa dengan mata polosnya. seolah bigung dengan sang mama.

"pft... sudah-sudah, kita mandi sekarang liat nih muka ade cemong kek gini. kaka jafa juga mandi, mama udah siapin air panas untuk mandi"

keduanya meganguk, galma mengendong malva dan mengandeng jafa menuju kamar mandi.

••••••••••

Malam harinya, semua keluarga dari pihak suaminya berkumpul dirumah. sanak saudara yang ikut hadir, kini bersuka cita menyambut tahun baru.

Berbagai kempang api, kini diletuskan dihalaman rumah.

Anak- anak bermain dengan gembira. setelah puas bermain, kini semua orang duduk bersama- sana menyantap hidangan yang telah disediakan.

Saling memberi hadiah, mau berupa barang atau hanya sekedar amplop merah. anak - anak dengan antusias menerinya.

Begitu pula dengan malva dan jafa yang dengan antusias membuka hadiah yang diterima.

Setelah puas, mereka kembali lanjut bermain didalam rumah, ditemani beberapa cemilan dan minuman yang segaja disiapkan oleh galma.




••••••••

Malam larut, semua keluarga telah pulang kerumah masing-masing. untuk mengistirahatkan diri, menyambut hari baru dan harapan serta semangat yang baru pula.

Malva dan jafa juga sudah kembali kekamarnya untuk tidur.

Sedangkan galma kini tegah membereskan rumah yang terlihat berantakan, akibat perayaan tadi dan dibantu galva yang selalu berada disampingnya.

Setelah membereskan rumah, mereka kembali kekamar mengistirahatkan diri.

"Dek"

"hem"

panggilan mereka mulai berubah, masing-masing mulai mendekatkan diri.

'adek-abang' panggilan sederhana yang mereka gunakan. galma juga sudah mulai berusaha mendekatkan diri pada suaminya.

"kenapa?" galma mulai membuka matanya yang tetutup tadi.

rasa gugup memyeruak di hatinya. " abang pengen"

" ha? pengen apa?"

Melihat istrinya yang bigung membuat galva berdecak " ck"

Dia sudah menahan lama, untuk tidak menyentuh istrinya ini, apalgi anak mereka yang masih balia. itu dulu, sekarang anak mereka sudah tak meminum asi lagi.

Sudah berhenti,  3 bulan yang lalu saat mereka masih mengontrak di kota. Sekarang malva sudah bisa makan makanan dengan lahap meski masih harus dihaluskan, tapi anaknya itu kini sudah besar.

walau awal-awal anaknya berhenti menyusu sedikit meregek karna diberhentikan, sekarang malva bahkan sudah lupa tentang itu. ia diberikan susu sapi sebagai gantinya.

Galma selalu meminta pihak dari pertenak sapi, untuk mengantarkan susu seember kecil ke rumahnya setiap hari.

 

back to topic

Galva yang geram istrinya yang masih bigung. mencerna keinginanya itu, terlonjak kaget. saat galva menindihnya di atas ranjang.

"Adek, abang pengen" galma merasa kegelian, dengan suara serak galva yang berbisik ditelinganya.

Galva menatap mata istrinya, masih tak fokus dengan kedaan ia mulai maju mendekatkan dua belah bibir, sampai menyatu dengan bibir istrinya.

hanya menempel, membuat galma kaget hingga melototkan matanya tak menyangka.

Galva mulai berani melumat, bahkan kini tanganya, mulai memegang tengkuk istrinya memperdalam ciuman mereka.

keciplak basah, menjadikan kesan erotis ditengah malam yang sunyi.

"nghh"

Galma menutup mulutnya ketika satu desahan keluar dari mulutnya.

jagan lupa mampir ke ig baru author  @jake_flowr

tunggu bab selanjutnya ya!!

jagan lupa vote!!! and komen!!

bye

istri petaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang