Chapter 11

9 1 1
                                    

Seharian ini Nadine tidak bertemu dengan Celvin, bahkan di pagi hari Nadine hanya bertemu dengan Gavin dan Gilang di tempat Kang Cecep

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharian ini Nadine tidak bertemu dengan Celvin, bahkan di pagi hari Nadine hanya bertemu dengan Gavin dan Gilang di tempat Kang Cecep.

"Kok chat gue belum dibales ya?" Tanya Nadine pada Cia.

Setelah membantu bundanya menanam bunga, Nadine memutuskan untuk bermain ke rumah Cia, gadis itu sudah melakukan beberapa aktivitas sejak pagi tadi, dari membaca komik, menonton anime, menonton drakor hingga scrolling tidak jelas.

"Ketemu ama Alin paling" Canda Cia.

"Ih lo jangan bikin gue overthinking"

"Ya mau gimana, faktanya crush lo itu masih belum move on" Kata Cia.

"Padahal hubungan mereka ga lama ya, kok bisa Celvin susah move on?"

"Yang namanya first love memang gitu, susah banget ngelupainnya" Jawab Cia sambil scroll tiktok. "Btw siapa first love lo?" Tanya Cia.

Nadine seketika tersenyum. "Celvin" Jawabnya singkat.

Cia segera melepaskan Handphone dari tangannya, ia menatap nadine dengan pandangan yang begitu serius.

"NAD KALO KATA GUE SIH MENDING MUNDUR! Lo jadiin orang yang masih gamon sebagai first love lo? Gila lo nad, udah ga waras" Protes Cia ga karuan.

Nadine hanya tertawa. "Eh Senen depan kita ada pentas seni ya?" Tanyanya alih-alih merubah topik pembicaraan.

"Iyaa, palingan jurusan kita band Myoraker yang tampil" Kata Cia.

"Lo punya kenalan anak jurusan seni lukis ga?" Tanya Nadine.

"Mau ngapain lo? Ada nih si Agnes sama si Luis ketos"

"Nah mantep, kasih gue nomor si Luis aja"

Cia seketika teringat dengan cerita dari teman jurusan lain, saat hari pertama Nadine menjadi siswa pindahan, Luis ternyata berniat ingin mendekati gadis itu.

"Eh, lo deket ama Luis?" Tanya Cia.

"Kenal doang, tapi ternyata bayangan ketos di otak gue beda jauh ama aslinya, gue kira ketos itu galak ternyata si Luis baik banget"

"Baik gimana dulu nih?" Cia mulai menaruh curiga.

"Pertama kali ketemu dia langsung nyambut gue ramah banget, awalnya nanyain minuman favorit gue, gue bilang dong kalo gue suka kopi..." Ucapan gadis itu terpotong saat ia menyeruput kopinya, Cia seketika tertawa, sejak tadi sudah terhitung lebih dari 3 gelas gadis ini meminum kopi. "...Besoknya dia ngasih gue kopi, kan baik banget ya" Lanjutnya.

Monolog | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang