Chapter 03

14 4 1
                                    

Bulan menerangi gelapnya malam terakhir di tahun 2019, tepat jam 12 nanti tahun akan berganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan menerangi gelapnya malam terakhir di tahun 2019, tepat jam 12 nanti tahun akan berganti. Nadine keluar dengan membawa secangkir kopi dan gitar ditangan kirinya. Ia duduk di depan rumah yang kebetulan memiliki beberapa kursi dan meja, sangat cocok untuk menikmati cuaca malam ini.

Wise men say
Only fools rush in
But I can't help falling in love with you
(Cant Help Falling in Love - Elvis Presley)

Mendengar suara Nadine dari luar rumah, Bunda dan yang lainnya ikut keluar untuk menikmati malam yang sejuk ini.

Lirik berikutnya justru diambil alih oleh artis sesungguhnya, yaitu Vira Ariana bunda dari Nadine.

Shall I stay?
Would it be a sin
If I can't help falling in love with you?

Setiap mendengar Bunda bernyanyi Nadine tidak berhenti kagum kepada sang idolanya itu.

Vera Ariana , ibu dari 3 anak itu merupakan seorang seniman yang dulunya terkenal di Bekasi. Pada masanya Ariana menjadi idola para lelaki di Kota Bekasi, Dan suatu hari saat Ariana mendapatkan undangan untuk bernyanyi di sebuah Acara di kota Bandung, Pria yang bernama Hussain justru berhasil mendapatkan Hati Ariana. Pertemuan mereka tidak disengaja, Hussain merupakan seorang Mahasiswa jurusan Teknik Sipil pada saat itu dan ia menjadi Gitaris di acara tersebut.

Nadine bertambah semangat memetik gitar saat mendengar Hussain yaitu Ayahnya ikut nimbrung menggunakan suara 2.

Beberapa motor masuk ke dalam menghampiri rumah mereka, Brian yang menyadari itu pun menjemput teman-temannya.

"Gila satu keluarga suaranya bagus semua" Puji Gilang saat melihat keluarga Brian.

"Gokil banget keluarga lo Yan" Sambung Gavin.

Brian hanya tertawa kecil, dan pandangan para pemuda itu beralih ke mereka bertiga yang tengah fokus bernyanyi.

Take my hand
Take my whole life, too
(Ayah & Bunda)

For I can't help falling in love with you (Semuanya)

Lirik terakhir justru diteriaki bersama, bahkan teman-teman Brian ikut bernyanyi, Lagu legendaris dari penyanyi asal Amerika yaitu Elvis Presley. Semuanya bertepuk tangan kecuali Celvin yang masih terpaku menatap Nadine.

"Cel mau request?" Tanya Nadine pada pria itu sambil tersenyum manis.

Celvin hanya menggeleng dan mempertahankan ekspresi kagumnya kepada Nadine.

"Ajak temen-temennya masuk Yan, bunda bikinin Minum dulu ya" Bunda segera berdiri. "Eh kalian berdua bantu bunda angkat meja yuk" Lanjut Bunda memanggil kedua pria yang berada di depan yaitu Gilang dan Gavin.

Mereka segera mengikuti Bunda, di ikuti Brian yang juga ikut membantu. Di luar hanya tersisa Ayah, Nadine dan juga Celvin.

"Ayah ke dalam dulu ya mau tidur, besok pagi Ayah udah mulai kerja lagi" Pamit Ayahnya.

"Okey yah, jangan lupa bismika" Ucap gadis itu sambil terkekeh.

Sebelum Nadine memetik gitarnya, Celvin segera beranjak dari motornya menuju tempat Nadine, ia mengambil alih gitar dari tangan Nadine.

"Sini gue yang mainin lo yang nyanyi"

Jrengg.....

Celvin mulai memetik gitarnya, Nadine menyanyikan lagu "Monolog" yang menjadi lagu favorit Nadine.

"Si bangsat ngambil kesempitan dalam kesempatan" Cetus Gavin.

Gilang memukul kepala Gavin dengan botol minum "Kebalik ya anjing"

Celvin hanya cengengesan dan tetap melanjutkan nyanyiannya. Nadine benar-benar terhipnotis mendengar suara Celvin, apalagi saat ini pria tersebut menyanyikan lagu favoritnya.

Tidak seperti malam sebelumnya, malam ini merupakan malam yang begitu spesial bagi Nadine, interaksi kedua dengan Celvin jauh lebih hangat dari sebelumnya.

"Yuk doa, bentar lagi tahun baru" Celetuk Gavin saat melirik jam yang menunjukkan pukul 11.55 WIB.

"Apa harapan lo tahun depan Yan?" Tanya Gilang ke Brian.

"Sehat aja udah cukup sih" Jawab pria itu sambil cengengesan.

"Lo Nad?" Tanya Gilang ke Nadine.

"Semoga dijauhkan dari yang namanya kehilangan..." Kata Nadine sambil tersenyum ke arah langit yang penuh dengan bintang.

Gilang mengangguk. "kalo lo Ting?"

"Semoga orang yang berdoa dijauhkan dari kehilangan itu jadi milik gue" Jawab Celvin.

Pipi Nadine memerah mendengar ucapan pria itu.

"Anjing nih buaya Bandung satu ini" Ketus Gilang.

"Wee we bentar lagiii" Teriak Gavin.

"TIGAAA..... DUAA...... SATU......" Teriak mereka serentak menghitung mundur jam yang saat ini tengah menunjukkan pukul 00.00 WIB.

1 Januari 2020, Nadine menyambutnya bersama teman-teman Brian, salah satunya yaitu Celvin.

Sekitar jam 1 malam Celvin dan yang lainnya pulang, Brian dan Nadine segera masuk ke dalam rumah sembari membawa piring bekas makanan tadi.

"Besok masih libur Yan?" Tanya bunda yang masih rebahan di ruang televisi.

"Masih Bun, naon?"

"Besok pagi kita cari perlengkapan sekolah ya"

"Nadine Bun?" Keluh gadis itu yang tiba-tiba masuk obrolan.

"Nadine jugaaa, surat pindahan udah selesai semua kan?" Tanya bunda.

"Udah dong bun"

Nadine akan pindah ke SMA NIRVANA, sekolah kesenian yang terkenal di kota Bandung.

"Temen-temen Abang juga sekolah di sana?" Tanya Nadine.

"Iyaa, kayanya kamu satu kelas sama si Celvin terus si Gavin juga"

"Kalo Gilang?"

"Dia sekelas sama Abang"

"Kok bisa kalian temenan padahal beda angkatan?"

"Banyak tanya lo, udah tidur sono"

Nadine berdecih saat melihat Brian pergi dari hadapannya. Nadine segera masuk ke kamarnya, masih ada waktu beberapa hari untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki sekolah barunya.

 Nadine segera masuk ke kamarnya, masih ada waktu beberapa hari untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki sekolah barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

776 Words

Monolog | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang