jangan sentuh istri saya

1K 40 15
                                    

" sekali aku menyukai bulan, maka ribuan bintang terlihat biasa saja bagiku "

[ gus azam al-safiqy]

بسم الله الر حمن الر حيم

" saya tidak akan mengajak ukhty untuk berbuat dosa. Tapi saya mau ngajak ukhty untuk menjalin hubungan yang kebih serius dengan saya, dengan cara ta'aruf " terangnya pada kinan

Kinan kembali dibuat kaget oleh ucapan pria di depannya ini, yang baru saja mengajak ia untuk ta'aruf. Pria di depannya ini juga mempunyai paras tampan. Tapi, jika dibandingkan dengan suaminya sendiri, masih lebih tampan suaminya.

Sudah jelas pasti kinan akan menolak ajakan pria tersebut. Tidak mungkinkan, ia menerima lamaran seorang pria, dalam keadaan dirinya yang sudah berumah tangga.

" maaf, tapi saya tidak bisa. Saya pamit dulu assalamualaikum," kinan berjalan hendak pergi

Pria itu masih terlihat bingung dengan alasan kinan menolak nya mengajak serius , hingga ia kembali memanggil kinan

" ukhty, tunggu sebentar. " pria itu memanggil kinan. Dan hampir saja menahan lengan kinan

" jangan pengang istri saya "

Kinan tersentak kaget ketika mendengar suara suaminya. Ia kangsung menoleh kebelakang, dan bener saja, suaminya kini tengah berada dibelakangnya dengan tatapan tajam.

" maaf, anda siapa? Saya tidak mengerti, " tanya pria itu pada gus azam

" dia istri saya. Dan anda tidak berhak menyentunya!" Balas gus azam dengan tatapan dinginnya.

Kinan hanya terdiam mendengar suaminya yang kini tengah berbicara dengan pria yang ada di depannya saat ini.

" Tadi, anda hampir menyentuhnya. Dan saya tidak ridho, istri saya disentuh oleh laki-laki yang bukan mahrammya" tekan gus azam dengan tatapan tajamnya

" maaf. Sungguh saya tidak tau, jika wanita ini ternyata sudah mempunyai suami. Saya kira tadi, dia masih single. Jadi saya nekat buat ngajak ta'aruf " wajah gus azam semakin dingin, ketika mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut pria di depannya ini.

" sekali lagi, saya mohon maaf atas kelancangan saya, " ujar pria itu lagi meminta maaf.

Gus azam menganggukan kepalanya ia tidak boleh egois.

" terimakasih sudah berkenan untuk memaafkan saya, kalau begitu saya pamit dulu, assalamualaikum " pamit pria itu

" Sama-sama, waalaikumsalam, " jawab gus azam

" waalaikumsalam warohmatuallahi wabarokatuh " ucap kinan

Kinan langsung menoleh ke arah suaminya " mas.kamu marah sama aku " tanya kinan

Gus azam menoleh seraya langsung menggelangkan kepalanya " engga"

" Tapi kok mukanya datar banget? "

Gus azam sadar kalau mukanya masih dingin, gus azam merubah wajahnya dengan senyuman hangat biar istrinya gak terlalu takut.

" masih mau beli-belikan " tanya gus azam, sambil menggenggam tangan kinan

Kinan yang melihat sikap gus azam yang sudah menghangat, langsung mengembangkan senyuman " iyah" jawab kinan

Gus azam terkekeh melihat sikap kinan yang sedikit menggemaskan rasanya ingin langsung memakan istrinya.

" jangan gemes-gemes saya gak kuat "

zaujatinya gus azamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang