BAB 3

7 0 0
                                    

mencari kesibukan, dan membuat badan kelelahan agar bisa merasakan lelah dan tidur tanpa memikirkan ini itu, adalah that's what i feel now.
H
A
P
P
Y

R
È
A
D
I
N
G
🐯

Saat belva mau berjalan meninggalkan halte, Tiba-tiba sebuah motor berhenti tepat dihadapan nya. Belva pun melihat siapa sihh orang itu.

Seseorang tersebut berhenti dan melepaskan helm nya. Belva mendongak memastikan siapa orang tersebut. Daebak ternyata dia Ravin kakak kelas nya. suara Ravin membuyarkan lamuna belva.

"Naik", ucap Ravin.
"Maksudnya gimana kak?", tanya belva.
"Ck, lemot bett, naik gue anter", titah Ravin.
"Kak Ravin mau nganterin aku pulang? Gk ngrepotin emang nya kak? Aku bisa kok pulang sendiri", ucap bertuntun belva.
"Ya, gk ngrepotin, cepat naik", perintah Ravin.
"Iya kak, bentar", ucap belva.

Belva pun akhirnya naik ke motor Ravin, namun karena emang belva pendek jadi agak kesusahan naiknya, belva berusaha naik tapi tak membuahkan hasil. Ravin yang melihat itu seketika tersenyum tipis ingat tipis.

"Ck, bisa gk sih", tanya ravin.
"Anu kak susah, motor kak ravin tinggi sih", jawab belva sambil nyengir.
"Dasar bocil", ucap ravin.

Ravin pun mengangkat tubuh belva ke atas motornya namun sebelum itu tak lupa ravin melepas jaketnya lalu diikat jaket tersebut di pinggang belva, belva yang diperlakukan seperti itu hanya bisa menahan nafas.

"Pegangan", perintah ravin.
"E-eh iya kak", ucap belva.

Belva pegangan di ujung baju seragam ravin.

"Pegangan yang benar, jatuh nangis", sarkas ravin.
"Udah kok kak", ucap belva.

Akhirnya ravin menancapkan gas motornya dengan cepat, belva yang kaget pun reflek meluk ravin. Ravin yang dipeluk belva pun tersenyum tipis sambil lihat belva dari spion motornya.

"Jantung belva kenapa yaa kok deg-deg an, dahal cuma reflek meluk kak ravin", batin belva.

"Dimana?" Tanya ravin.
"Apanya kak?", teriak belva.
"Ck alamat rumah lo", jelas ravin
"Owalah dari sini lurus, terus masuk gang kak", jawab belva.

Ravin pun menancapkan gas motor dengan cepat, tak lama kemudian akhirnya sampai di depan rumah belva. Belva akhirnya turun sambil menyerahkan jaket ravin.

"Terimakasih kak ravin udh nganterin belva", ucap belva sambil tersenyum.
"Hm", dehem ravin.
"Mau mampir dulu kak?", tawar belva kepada ravin.
"G, gue mau langsng pulang", jawab ravin.
"Oke dehh, sekali lagi terimakasih ya kak, Hati-hati dijalan", ucap belva sambil tersenyum.

Ravin pun langsung menancapkan gas nya pergi meninggalkan rumah belva.

Belva pun masuk kedalam rumah, namun ternyata sepi tidak ada siapapun.

"Assalamu'alaikum", ucap salam belva memasuki rumahnya.
"Ehh belum pada pulang kah, sepi amat", celingak celinguk belva.

Belva pun langsung berjalan menuju kamarnya untuk berganti pakaian.
Tak lama kemudian terdengar suara notifikasi dari HP belva.

CECAN😘

Ayla ; Spada woyyyyy

Lova ; apa apa ay

Anda ; ada apa ayla?

Ayla ; nanti malam jalan jalan kuyy

Anda ; kemana?

Lova ; 2in

Ayla ; ke pasar malam yok, tadi gue gk sengaja lihat kalau nanti malam ada pasar malam di dekat alun-alun kota.

Anda ; wahh pasti banyak makanan ya, nanti belva mau izin dulu takutnya gk dibolehin.

Lova ; gue sihh yess, berangkat jam berapa nih?

Ayla ; jam 19.30 yaaa, ditunggu bel, kabari kalau dapat izin.

Lova ; okee siapp

Anda ; oke nanti belva kabari, yaudah yaa belva off dulu.

Lova ; oke.

Ayla ; oke.

Itulah singkat obrolan chat mereka.
Seusai chatan belva pun memutuskan untuk tidur siang.

Skip malam harinya.

Belva dan kedua orang tuanya melakukan rutinitas seperti biasa yaitu makan malam, suasana makan malam begitu tenang, tak lama kemudian belva berbicara.

"Bunda, ayah, emmm belva boleh gk lihat pasar malam?", tanya belva.
"Boleh boleh aja, tapi sama siapa? Kalau sendirian gk ayah izinkan loh ya", jawab ayah belva.
"Nggak sendiri kok yah, ada lova sama ayla juga, boleh yaa yah", sambil mengeluarkan jurus puppy eyes nya.

Ayahnya tidak bisa menolak kalau belva udh seperti itu.

"Baiklah ayah izin kan", ucap ayah belva.
"Aaaaa makasih ayah, sayang ayah banyak banyak", ucap belva sambil memeluk ayahnya.
"Ayah doang nihh, gk sayang bunda", rajuk bunda.
"Ehhh nggak bund, sayang bunda juga", ucap belva sambil memeluk bunda nya.
"Dah gih berangkat keburu kemalaman, ingat yaaa pulangnya jangan larut", ucap bunda.
"Oke bunda, belva pamit dulu assalamu'alaikum", ucap salam belva.
"Waalaikumsalam", balas bunda dan ayah.

Belva pun akhirnya pergi menuju tempat pasar malam, dan kebetulan kedua sahabat nya sudah menunggu belva disana.

Skip sampai di pasar malam.

"Haii guys", sapa belva
"Hai juga bel", sapa balik lova dan ayla.
"Yok langsung aja kita kemana dulu nih", tanya lova.
"Main dulu yuk terus baru cari makanan", ucap lova.

Mereka bertiga berjalan menujukan wahana permainan, sampai lama mereka bermain wahana dan memborong berbagai makanan, karena hari sudah mulai larut mereka bertiga memutuskan untuk pulang.

"Pulang bareng aja yok, naik mobil gue, kebetulan gue bawa mobil sendiri hehe", ucap ayla.
"Ayo aja sihh", ucap lova dan belva.

Mereka pun berjalan ke arah mobil nya ayla, lalu naik ke dalam mobil tersebut. Ayla langsung mengemudikan mobilnya dengan santai.

Tiba-tiba ditengah perjalanan pulang ada sekelompok geng motor yang menghadang mereka bertiga.

Siapakah geng motor yang menghadang mereka bertiga, yok ikutin terus kisah mereka , jangan lupa vote dan komen yaa!!

TAKKAN TERGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang