BAB 4

6 0 0
                                    

Jangan pernah merendahkan seseorang
Karena siapapun bisa jadi apapun.

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
🐯

Tiba-tiba ditengah perjalanan pulang ada sekelompok geng motor yang menghadang mereka bertiga.

"Woyyy berhenti gk lo", teriak sekelompok geng motor itu.
"Aduh gimana nih lov", ucap ayla khawatir.
"Gue juga bingung wehh, malah nanya ke gue", sewot lova.
"Gimana kalau kita berhenti aja", saran belva.
"Gila lo bel, kita cewek woyyy , emang kita bisa adu jotos?", tanya ayla sambil fokus nyetir.
"Ta-pi kan -", ucap belva namun terpotong karena teriakan sekumpulan geng motor itu.

Salah satu anak geng motor itu memukul mukul kaca mobil ayla.

"Berhenti gk lo pada, kalau gk berhenti siap siapa gue habisi", ucap salah satu anak geng motor itu.

"Udah lah ay kita berhenti aja, hidup mati urusan belakang", ucap lova khawatir.

Akhirnya mobil yang dikendarai ayla pun berhenti, tepat saat itu sekumpulan geng motor mengelilingi mobil tersebut.

"Buruan keluar, sebelum gue seret kalian", sarkas salah satu anak dari geng motor tersebut.

Mereka bertiga akhirnya keluar dari mobil, dengan keadaan ketakutan.

"Wihh cewek cantik nih bos, langsung sikat aja gk sih", ucap salah satu anak dari geng motor tersebut.
"Boleh juga kata lo", ucap boss nya.

"Neng cantik namanya siapa", ucap mereka.
"Kepo lo", ucap lova.
"Dih sok jual mahal", ucap mereka.
"Teman lo boleh juga nih", tunjuk ke arah belva.

Belva yang merasa dirinya di tunjuk pun merasa ketakutan.

"Siapa nama lo", ucap mereka kepada belva.
"Belva", jawab belva.
"Oh belva cantik sihh, gue bawa yaa teman lo", sambil narik tangan belva.

Belva pun berontak karena takut di dirinya di apa apain.

"Woyyy lepasin teman gue", teriak ayla.
"Kalau gue gk mau gimana", sambil menaik turunkan matanya.
"Lepasin temen gue", teriak lova.
"Aduh aduh gk dehhh, teman lo cantik, lumayan buat kita, ya ga", ucap dia
"Yoi", ucap serempak mereka.

Lova dan ayla kebingungan sendiri, mereka takut belva di apa apain mereka.

"Lov gimana nihh, kita gk mungkin bisa lawan mereka", khawatir ayla.
"Gua juga bingung", balas lova.

Tak lama dari itu terdengar suara deruan motor, motor tersebut berhenti tepat di belakang segerombolan itu.

"Mereka ngapain sih vinn", tanya kael seraya menunjuk arah segerombolan.
"G tau", ucap singkat ravin.
"E-eeh tap-", ucapan gemintang terpotong karena teriak seseorang.

"Tolong siapapun tolongin kita", ucap lova dan ayla.
"Disini sepi gk akan ada yang nolongin kalian, hahaha", ucap orang tersebut sambil tertawa.

Sedangkan dibelakang segerombolan tersebut.

"Ehhh itu bukannya suara lova sama ayla, woyyyy mereka di cegat", ucap gemintang sambil teriak.
"Ehh iyaa, tuh belva di cekal sama mereka", Sarkas arvaz.

Mendengar nama belva, seketika ravin pun bergegas turun dari motor nya, berjalan menuju segerombolan geng tersebut.

"Ehhh tunggu vinn", teriak ketiga sahabat ravin, seraya menyusul ravin.

"Lepasin mereka", ucap singkat ravin.
"Wihhh ada pahlawan datang nih", ucap mereka.
"Gue bilang lepasin mereka", ucap ravin sambil menekan ucapan nya.
"Kalau gue gk mau gimana?", ucap dia meremehkan ravin.
"Wahh lo nantangin yaa, lo pada mending lepasin mereka deh sebelum tinggal nama", ucap gemintang.
"Gue tetap gk mau lepasin", ucap mereka.

Bugh

Ravin membogem orang itu.

"Berani lo ya", ucap orang tersebut emosi.
"Lova ayla lo berdua minggir dulu", ucap kael.
"Ta-ppi kak belva", ucap lova.
"Tenang kita bakalan selamatin belva", ucap kael.

Lova dan ayla akhirnya mundur. Pertarungan pun berlangsung.

Bugh bugh, bogem gemintang ke lawannya.
"Belakang lo vazzz", teriak kael.

Bugh, tendang arvaz ke lawannya.

Pertarungan akhirnya selesai, namun belva masih belum juga di lepaskan mereka.

"Lepasin dia", ucap dingin ravin.
"Gk bakalan gue lepasin, cantik nih cewek lumayan buat main", ucap orang tersebut dengan nada remeh.

Bugh, satu bogeman didapatkan orang tersebut, belva pun berhasil lepas dari cekalan orang itu. Belva ditarik ravin kebelakang tubuh nya.

Bugh bugh bugh, tendangan bogeman didapatkan orang itu sampai tepar. Akhirnya segerombolan tersebut kabur.

"Are you oke", tanya ravin ke belva.
"Fine kak", ucap belva nada takut takut.
"Tenang lo sekarang udh aman", ucap ravin sambil menenangkan belva.

"Ekhem ekhem, pending dulu bucinnya, ehh bel tangan lo merah tuh", goda gemintang sambil bertanya.

Pandangan ravin seketika tertuju ke arah tangan belva, ternyata pergelangan tangan belva merah. Pandangan ravin menggelap, nafas memburu,rahang mengeras, tangan mengepal, menandakan ravin sedang menahan emosi.

"Ehh enggak apa apa kak, nanti belva kompres juga sembuh kok", ucap belva, belva tau ravin sedang menahan emosi.

Kedua sahabat belva pun berjalan menghampiri belva.

"Belll lo gpp kan?", tanya lova.
"Iya bel lo gk apa apain mereka kan"?,tanya ayla.
"Engga apa apa kok, aman", jawab belva sambil tersenyum.

"Yaudah kita semua pulang udh malam juga, gk baik anak cewek keluar malam", ucap kael.

"Lo bertiga kawal mereka berdua, gue yang nganterin belva", perintah ravin.
"Ok siapp boss", ucap gemintang.

Akhirnya sahabat ravin pun mengantarkan sahabat belva. Kini tinggal ravin dan belva yang masih belum pulang.

"Emm kak ravin makasih yaa tadi udh nolongin belva", ucap belva sambil tersenyum.
"Ya", jawab ravin.
"Cepat, naik gue anter pulang", titah ravin. Namun sebelum belva naik ravin memberikan jaketnya ke belva.
"Pakai", ucap ravin sambil menyerahkan jaket ke belva.
"Ehhh", bingung belva.
"Ck, pakai biar gk kedinginan". jelas ravin.

Belva pun akhirnya naik ke motor nya ravin. Ravin langsung menancapkan gas motor nya.

Maaf yaa kalau gk nyambung, jangan lupa baca, vote dan komen!!!

TAKKAN TERGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang