⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️
.
"Ada apa dengannya? Apa ada masalah? Apa ada yang mengganggunya?" Tanya Taehyung dengan khawatir.
"Ketika kami pulang dari sekolah, Suho membawa kami ke sebuah gang, dia dan teman-temannya merundung kami, beberapa menit lalu Taehoon dibawa ke dalam tempat karaoke, tapi sampai saat ini mereka belum keluar, Taehoon sempat memberikan ponselnya padaku, jadi-"
"Kirimkan alamatnya, aku akan segera ke sana." Taehyung menutup sambungan telepon itu.
Dia bangun, memakai kembali jaketnya, lalu berlari ke luar apartemennya. Untungnya dia tak lupa mengunci pintu apartemennya dan menyimpan kucinya di tempat biasa.
Dia kembali berlari ke halte terdekat, setelah sampai dia menatap layar ponselnya yang memperlihatkan pesan dari Jimin yang mengirimkan alamat dari tempat Taehoon berada.
Taehyung menunggu beberapa menit bus tujuannya dengan perasaan gelisah, setelah bus itu datang dia segera masuk dan duduk di kursi bus yang tak jauh dari pintu bus.
Sepanjang perjalanan dia terlihat gelisah, satu kakinya tidak bisa diam bergerak sedari awal dia duduk di bus. Dia juga terus bertukar kabar dengan Jimin yang sedang memakai ponsel dari Taehoon.
Hingga sampai akhirnya Jimin tidak membalas pesannya, itu membuat Taehyung tambah khawatir, dia terus melihat ke kaca bus dan layar ponselnya secara bergantian.
Beberapa kali Taehyung mengirimkan pesan pada nomor Taehoon yang sebelumnya dipakai Jimin untuk mengabarinya, namun masih belum ada jawaban dari sana.
Beberapa waktu berlalu, hingga akhirnya dia turun dari bus, dia segera berlari ke alamat tempat yang dikirimkan oleh Jimin sebelumnya.
Ketika sampai di alamat itu, dia tidak melihat Jimin, padahal sebelumnya Jimin mengabari bahwa dirinya ada di depan tempat Karaoke itu. Tapi saat ini Taehyung tidak melihat keberadaan Jimin.
Dia mencoba menghubungi lagi nomor ponsel Taehoon beberapa kali, di awal-awal memang terhubung, namun di akhir ternyata ponsel Taehoon mati. Hal itu tambah membuatnya khawatir dan panik.
Dia memasukan ponselnya ke dalam saku celananya, lalu hendak masuk ke dalam tempat karaoke itu, namun tiba-tiba saja ada salah satu siswa dari beberapa siswa yang baru saja keluar dari tempat karaoke yang dengan sengaja menabrakan dirinya pada Taehyung.
"Oh, maafkan aku, aku tak sengaja," ujar Taehyung lalu hendak meneruskan langkahnya. Namun siswa itu menahan Taehyung.
"Kau pasti datang dari desa kan? Seharusnya orang pedesaan sepertimu tidak pantas berada di kota seperti ini, kau terlalu udik dan minim sopan santun," sindir siswa yang menabraknya.
Taehyung menghela napasnya, "Maaf aku buru-buru, aku tak punya waktu untuk meladenimu," ujar Taehyung yang masih menahan emosinya.
"Kau benar-benar tidak punya sopan santun ya," geram siswa itu. "Bukankah aku sudah meminta maaf? Kenapa kau mempermasalahkan hal ini? Apa orang kota sikapnya sangat arogan sepertimu?" Tanya Taehyung.
Siswa itu terlihat emosi, dia mencengkram kerah jaket Taehyung sambil menatap Taehyung marah. Bukannya takut, Taehyung malah menatap balik siswa itu dengan tajam lalu menepis tangan dari siswa itu yang mencengkram kerah jaketnya dengan kuat.
"Pergilah sebelum aku menghajarmu." Setelah berkata seperti itu, Taehyung segera masuk ke dalam tempat karaoke tersebut.
Siswa itu terlihat mengepalkan tangannya dan menggertakan giginya. "Jika aku melihatnya lagi, aku akan membunuhnya," gumam siswa itu, "Ayo pergi," ujar siswa itu pada teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins | VSOO | (Ongoing)
FanfictionMengisahkan tentang seorang remaja yang mencoba untuk mencaritahu apa yang sebenarnya terjadi pada kembarannya selama disekolahnya. Setelah mengetahui apa yang terjadi dengan kembarannya selama di sekolah, dia memutuskan masuk ke sekolah yang sama u...