Chapter 4

262 41 8
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

"Apa? Kenapa kalian melihatku seperti itu? Apa kalian pikir aku ini hantu?" Tanya Taehyung setelah dia beres mandi dan berganti pakaian dengan pakaian bersih.

"Apa matamu sudah baik-baik saja? Aku akan memeriksa-"

"Tidak perlu, aku baik-baik saja," tolak Taehyung memotong perkataan Jintae sambil menepis tangan ayah biologisnya itu pelan.

"Kau ini, kenapa kau begitu suka dengan makanan sepedas itu?! Apa perut dan lidahmu tidak berteriak ketika makanan itu masuk ke dalam mulutmu?!" Tanya Taehyung dengan kesalnya pada Taehoon.

"Ta-tapi, itu kan bumbu tteokbokki biasa, bahkan anak-anak saja bisa memakannya," jawab Taehoon. Taehyung menelan ludahnya sendiri, "A-anak-anak? Maksudmu ... Anak remaja?" Tanya Taehyung yang sedikit salah tingkah.

"Tidak, maksudku anak sekolah dasar pun bisa memakan tteokbokki itu, itu karna memang tidak sepedas yang kau rasa-"

"Ah sudahlah, itu kan aku beli memang untukmu, aku tadi hanya ingin mencicipinya saja," potong Taehyung.

"Apa kau memakan itu karena sebelumnya kau menangis?" Tanya Taehoon dengan polosnya, membuat wajah Taehyung mulai memerah karena malu.

"A-apa maksudmu, aku tidak menangis, itu karena tteokbokki-nya terlalu pedas, mataku juga tadi terkena bekas bumbunya, jadi aku mengeluarka  air mataku!" Kesal Taehyung yang sudah salah tingkah.

Jintae yang melihat kedua putranya bertengkar kecil hanya bisa tersenyum. Jujur di dalam hatinya saag ini merasakan perasaan yang senang.

Namun senyumannya menghilang ketika dia mendapatkan kabar dari istrinya bahwa operasi dari Nenek Taehoon dan Taehyung gagal yang mengakibatkan Neneknya tidak bisa diselamatkan.

Taehoon dan Taehyung yang mendengar itu tentu sangat terkejut, mereka pun pada akhirnya mendatangi rumah sakit bersama-sama dengan sangat panik.

Sesampainya di rumah sakit, Taehoon dan Taehyung mendapati bahwa Nenek mereka sudah berada di dalam ruang mayat, tentu mereka sangat terpukul, bahkan mereka menangis seperti anak kecil sambil memeluk tubuh Neneknya yang sudah mendingin.

"Nenek, bangunlah ... Aku tidak peduli jika kau memarahi atau memukulku lagi, tapi cepatlah bangun ...." Tangis Taehyung sambil memeluk tubuh Neneknya.

"Nenek ...." Lirih Taehoon yang saat ini tengah memeluk tangan dingin Neneknya.

Tak lama Jintae masuk ke dalam ruangan dengn air mata yang juga sudah menetes di pipinya.

"Ibu ...." Gumam Jintae ketika melihat jasad Ibu mertuanya. Jintae perlahan mendekat kepada kedua putranya, setelahnya dia memeluk kedua putranya dan menangis bersama.

Mau tidak mau mereka harus merelakan Nenek mereka. Selama lima hari penuh Taehoon dan Taehyung tinggal di rumah duka sebelum Nenek mereka dikremasi. Selama itu juga Jintae dan istrinya dengan setia menemani Taehoon dan Taehyung.

Dan dari situ juga Taehoon dan Taehyung tahu bahwa mereka berdua memiliki saudara sambung. Taehoon sebenarnya tidak terlalu terkejut karena ternyata saudara sambungnya merupakan teman satu kelasnya.

Setelah Nenek mereka dikremasi, Taehoon memutuskan untuk ikut dengan Jintae, sementara Taehyung berkata dia akan pergi bekerja bersama kenalannya di sebuah market di dekat pelabuhan.

Tentu saja pada awalnya Taehoon tidak mengizinkan, dia bahkan mengancam agar Taehyung ikut dengannya, tapi Taehyung tidak menghiraukan ancaman Taehoon dan tetap pergi bersama kenalannya ke pelabuhan.

Twins | VSOO | (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang