Chapter 19

149 19 2
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

"Ah, benar juga, bagaimana dengan keputusannya?" Tanya Chaerin.

Jintae menghela napasnya, dia menatap keluar jendela. "Mereka memohon untuk tidak membawa kasus ini ke ranah hukum," jawab Jintae.

Mendengar itu sontak Chaerin terlihat kesal lalu berdiri dari kursinya. "Apa?! Kenapa bisa?! Tidak, aku tidak bisa menerimanya, mereka sungguh picik, biar aku sendiri yang menghukum anak-anak nakal it-"

"Chaerin-ssi, tenanglah," potong Jintae sambil menahan tubuh Chaerin yang hendak pergi. "Lepas, aku tidak bisa menerima ini! Apalagi saat ini kondisi Taehoon ... Aku ingin memukuli anak-anak brengsek itu!" Kesal Chaerin yang kini mulai menangis.

Jintae menarik Chaerin ke dalam pelukannya. "Tenanglah, aku paham apa yang kau rasakan," ujar Jintae sambil mengelus punggung Chaerin.

"Tapi anak-anak itu sungguh kejam, kenapa mereka memperlakukan putra-putraku seperti itu?! Ini sudah keterlaluan! Aku harus menuntut anak-anak kejam itu!"

"Chaerin-ssi, tenanglah, tenangkan dirimu," ujar Jintae yang masih terus mengelus punggung Chaerin, Istrinya.

"Aish, kenapa kalian berisik sekali sih, jika kalian mau bermesraan pergilah ke luar,"

Chaerin dan Jintae seketika terkejut, Jintae melepaskan pelukannya dari Chaerin ketika dia mendengar suara Taehyung yang kemungkinan terganggu tidurnya karena dua sejoli yang sudah tidak lagi muda itu.

Chaerin dan Jintae nampak terlihat canggung satu sama lain, sementara Taehyung dengan santainya menatap Ayah dan Ibu sambungnya.

"Kenapa kalian tidak melakukan hal itu lagi? Apa aku mengganggu waktu dan kegiatan kalian?" Tanya Taehyung.

Jintae terlihat gelagapan. "Tidak, Taehyung-ah, dengarkan aku, aku hanya ... K-kau salah paham, a-aku hanya ...."

"Hanya apa?" Tanya Taehyung. Jintae saat ini terlihat makin gelagapan dan salah tingkah. Chaerin juga saat ini terlihat salah tingkah.

Melihat hal itu Taehyung tertawa pelan, "Maafkan aku, seharusnya aku tidak mengganggu urusan kalian," ujar Taehyung.

"Tidak, Taehyung-ah, Kau salah paham, Ayahmu hanya ingin menenangkanku, itu saja, tolong-"

"Ibu," potong Taehyung sambil menatap Chaerin dengan tatapan yang serius. "A-apa kau membutuhkan sesuatu?" Tanya Chaerin.

Taehyung menggeleng, "Aku tahu mungkin aku tidak terlihat seperti diriku yang biasanya, tapi ... Meskipun kau bukan Ibuku, kau sudah memperlakukan aku dan Taehoon seperti putramu sendiri, aku sangat berterima kasih, tapi Jimin juga mendapatkan perlakuan buruk, kau harus lebih memperhatikan dirinya juga, dia putra kandungmu,"

"A-aku ...."

"Aku tahu kau juga tidak meninggalkan putra kandungmu, tapi ... Aku tidak mau Jimin berpikir bahwa kau jadi lebih perhatian pada putra sambungmu ketimbang dirinya yang putra kandungmu, yah ... Meskipun Jimin belum tentu berpikir seperti ini, tapi ... Aku dan Taehoon sungguh tak apa,"

"Taehyung-ah, tolong jangan berbicara seperti itu, kau dan Taehoon juga putraku, meskipun aku tidak melahirkan kalian, tapi kalian-"

"Apa karena kau mencintai Ayahku, jadi kau begitu perhatian padaku dan Taehoon?" Tanya Taehyung yang membuat Chaerin bahkan Jintae terkejut.

Jintae memandang Chaerin yang saat ini menundukan kepalanya.

"Jujur saja, aku benci orang yang berbohong," ujar Taehyung.

Twins | VSOO | (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang