5⚠️

118K 683 8
                                    

Senja sedang bersiap tidur, ia berbaring sambil mendengarkan musik diponselnya, lalu tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang membuat Senja terjaga membuka matanya lagi.

Senja mematikan musik dari ponselnya, lalu berjalan keluar kamar menuju pintu rumah. Senja membuka pintu kamar, mendongak ke atas menatap tamu yang berbadan kekar dan tinggi. Edgar, pria itu datang malam-malam bertamu di rumah Senja.

"Boleh saya masuk?" tanya Edgar.

Senja menggelengkan kepala. "Ga boleh om, maaf," kata Senja sambil melipatkan lengannya di depan perut.

"Senja, saya sudah menahan selama 2 bulan lebih," kata Edgar ambigu.

"Menahan apa?" tanya Senja bingung.

"Perasaan saya, saya sudah memastikannya ini benar sebuah perasaan ketertarikan pria terhadap wanita."

"Saya mencintai kamu Senja."

Senja memalingkan wajahnya, dadanya berdebar sangat cepat dan ia tak bisa menatap mata Edgar.

Edgar menyentuh helaian rambut Senja. "Kamu cantik sekali..."

Edgar menelan ludahnya kasar melihat leher putih Senja yang menggoda ingin sekali ia digigit.

Pria berumur 40 tahun itu meremas rambut kepalanya frustasi, dia menjilat bibirnya yang terasa kering. "Kamu sangat cantik, celana saya sesak," ujar Edgar jujur.

Mata Senja terbelalak syok, ia menurunkan pandangannya ke bawah tepat pada celana Edgar yang mengembung menonjol.

Edgar melangkah maju sambil menahan bahu Senja agar tak mundur menjauhinya.

"Ukh," desis Senja kala Edgar mendekatinya dan merapatkan tubuhnya, otomatis sesuatu yang ada di balik celana Edgar yang sudah tegang itu mengenai perutnya.

Wajah Senja semakin memerah, napasnya terasa lebih berat dari sebelumnya. "Om..."

"Panggil saya Edgar," suruh Edgar.

"T-tapi..."

"Berapa umur kamu Senja?" tanya Edgar pada gadis itu.

"18, jalan ke 19," jawab Senja.

"Baguslah, sudah legal kan?" kata Edgar lalu menarik dagu Senja agar mata gadis itu menatap matanya.

"Kamu juga menyukai saya kan?" tanya Edgar.

"Ngga, Senja ga suka sama om," kata Senja.

"Benarkah? Selama 2 bulan lebih ini saya berusaha mendekati kamu loh... apa benar kamu tidak tertarik pada saya?" tanya Edgar.

Senja menggigit bibir bawahnya, mengingat akhir-akhir ini Edgar mendekatinya ke arah romantis, tapi gerakan Edgar terlalu intens dan cepat untuk remaja seperti Senja, dan lagi pula Senja tak mungkin bisa menyukai ayah dari sahabatnya sendiri.

"Pulanglah Edgar, Keyla pasti nunggu papanya," kata Senja mendorong dada Edgar.

Edgar mencengkram bahu Senja kuat. "Balas perasaan saya!"

Melihat mata Senja berkaca-kaca membuat Edgar semakin marah, dia mendorong Senja masuk ke dalam rumah, menutup dan mengunci pintu dari dalam lalu melakukan pergerakan tiba-tiba dengan mencium bibir Senja.

"Emmhhh..."

Edgar menahan kepala belakang Senja, mencumbu bibir gadis itu dengan menuntut.

Tangan Edgar membelai punggung Senja, mengirimkan sentakan panas ke seluruh tubuh Senja.

"Ahhh jangan aahhh Edgarhh..."

"Jangan sentuh dadaku," cegah Senja menahan tangan besar Edgar yang mendarat di buah dadanya.

Terjebak ayah temanku (Edgar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang