14

21.9K 749 42
                                    

"Papa, 2 hari lalu Keyla ngatain Senja jalang karena Senja hamil tapi dia ga mau kasih tau Key, Keyla jahat banget hikshh... Harusnya Key peluk Senja, tapi aku malah sakitin Senja, mungkin karena itu Senja pergi karena Keyla jahat Pa..."

"Udahlah Keyla, ga ada ruginya ilang temen kaya dia, kamu bisa cari temen yang lebih berkualitas," kata Kelly.

"Ini gara-gara lo sialan!!!" teriak Keyla.

"Keyla! Saya ibu kamu!"

"Sahabat gue lebih berharga dari pada lo sialan! Senja lebih dari apapun dibanding lo yang tiba-tiba jelek-jelekin Senja sama mulut sampah lo! Karena dia Pah... karena dia Key jahatin Senja... dia nuduh Senja sering cek in hotel sama pria tua yang beda-beda, tapi Key lebih bodoh karena terhasut..."

Tangisan Keyla semakin menjadi, dia menangis histeris karena kehilangan Senja sahabatnya. "Papa... Senjanya Key pergi pa... temen Key satu-satunya..."

Kelly berdecih, "Lebay banget," gerutunya.

Edgar menarik lengan Kelly keluar dari kamar Keyla. "Sialan."

"Aww aww sakit Edgar!"

"Kamu keterlaluan sialan!" bentak Edgar marah besar pada Kelly.

"Saya membawamu sampai tinggal di rumah ini hanya untuk membuat Senja cemburu!"

Edgar mendorong Kelly ke pojok tembok, dia mencengkram leher wanita itu dan dan mencekiknya agak kuat. "Harusnya saya tahu kamu tidak bisa dipercaya dan malah mengambil kesempatan bukan? Kamu melanggar perjanjian sialan," kata Edgar.

Kelly berusaha menarik tangan Edgar yang mencekik lehernya. "Ekhh... aku lebih baik daripada gadis naif itu Edgar, apa yang kamu suka darinya? dia tak hanya gadis munafik yang bodoh."

"Eughh..."

Kelly meringis sakit ketika Edgar mencengkram mulutnya kasar.

Edgar menekan kuku tangannya pada pipi Kelly, matanya dipenuhi amarah. "Kemasi barang-barangmu," kata Edgar lalu bergegas keluar dari rumah untuk menuju rumah Senja.

Edgar mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, menyalip setiap kendaraan di depannya agar cepat sampai di tujuannya.

Sesampainya di depan rumah Senja yang sepi, Edgar keluar dari mobilnya dan berjalan mendekati pintu rumah.

Edgar mengetuk-ngetuk pintu berulang kali dengan keras. "SENJA BUKA PINTUNYA SENJA! SENJA!" teriak Edgar rusuh.

"Sialan, buka pintunya Senja! Saya datang untuk menjelaskan semuantnya! Senja, saya tidak akan menikah dengan Kelly, tidak akan pernah Senja... saya berbohong, saya hanya mau kecemburuanmu..."

Sekali lagi Edgar mengedor-gedor pintu rumah keras, kali ini matanya memerah takut Senja benar-benar pergi seperti apa yang Keyla bilang.

"Saya memiliki rencana bodoh hanya karena ingin kamu memikirkan saya, dan menerima lamaran saya, bukankah itu tidak salah? Saya hanya melakukannya karena kamu selalu menolak saya..."

Edgar bersandar pada pintu rumah, tangannya terangkat menutupi matanya yang berair. "Saya memang bodoh... saya menyakiti kamu dan anak kita, tapi saya tak bermaksud seperti itu Senja... Saya pikir ini akan berhasil, tapi nyatanya saya malah kehilangan kamu dan anak kita."

Edgar kembali pulang ke rumahnya, tampak putus asa tak menemukan Senja. "Rumahnya memang kosong," kata Edgar.

Ketika Keyla melihat mata ayahnya memerah dan agak sembab, dia menyadari ayahnya pasti menangis.

"Papa abis nangis?" tanya Keyla..

"Tidak, ibumu sudah pergi?" tanya Edgar mengalihkan pembicaraan.

"Papa nangis karena apa?"

Edgar menghela napas, dia menumpukan lututnya pada bawah lantai. "Key maafin papa, ini pasti sebagian besar salah papa."

"Maksudnya?" tanya Keyla.

"Senja hamil, kandungannya itu... bayi itu milik papa, papa yang menghamili temanmu."

"A-apa?" tanya Keyla terlalu bingung dan syok.

"Papa menyukai Senja, papa mendekatinya hingga menebar benih papa dalam rahimnya," kata Edgar.

Keyla menutup mulutnya yang menganga kaget. "Terus kenapa papa malah mau nikah sama mantan istri papa? Bukannya tanggung jawab sama Senja?!" teriak Keyla emosi.

"Sebelum tahu tentang kehamilan Senja, Papa melakukan perjanjian dengan Kelly untuk berpura-pura kami akan rujuk karena papa mau Senja mengakui perasaannya dan menerima cinta dari papa. Dia selalu menolak papa karena takut kamu tidak akan bisa menerima Senja dari sahabat menjadi ibu tirimu."

"PAPA!"

"PAPA KETERLALUAN! AKU GA TAU KALO PAPA SEJAHAT INI SAMA TEMENKU!"

"Hikss hikshh... Senja dimana... dia masih anak 19 tahun Pa, dia di luar sana dengan bayi diperutnya pasti menyuliti Senja..."

"Saya akan mencari Senja, dan anak saya..."

Keyla menangis sejadinya, dia khawatir pada Senja yang entah dimana dengan posisi berbadan dua sekarang.

Beberapa hari kemudian Edgar masih mencari Senja dan menyuruh bawahannya mencari Senja, kepalanya terus sakit memikirkan Senja yang sendirian mengurua dirinya sendiri yang tengah hamil.

Keyla jadi membenci Edgar, dia selalu menghindari ayahnya dirumah karena marah atas apa yang Edgar lakukan pada sahabatnya. Keyla bahkan berjanji pada dirinya sendiri dia tak akan bisa memaafkan ayahnya bila belum menemukan Senja.

Edgar ikut andil mencari Senja, tiap ada laporan dari anak buahnya tentang pencarian Senja, Edgar langsung berangkat ikut mencari, namun sampai saat ini Senja belum juga ditemukan.

Edgar menghela napas. "hahh... saya tidak bisa membiarkan ini terus menerus, dia membawa anakku, dia pasti lebih memperhatikan bayinya dibanding dirinya sendiri..."

"Senja... maaf... saya janji tak akan melakukan kesalahan lagi Senja... saya mohon kembali, kembalilah..."

"Apa yang kamu lakukan diluar sana bersama anak kita Senja?" gumam Edgar.

•••

Sementara itu, Senja menemukan tempat tinggal kecil yang nyaman untuknya tinggal bersama bayinya yang akan lahir nanti. Senja berencana tinggal di kota lain untuk menghindari Edgar, dengan tak banyak uang yang dimilikinya, Senja harus berhemat karena ia harus mempersiapkan biaya lahiran dan biaya hidupnya setelah melahirkan, apalagi dalam posisi ini tak memungkinkan Senja mencari pekerjaan.

•••
Update seminggu sekali diwp, udah lengkap dikryakarsa(link dibio)

Follow jga akun Diatasumur7 soalnya sering ilang

Terjebak ayah temanku (Edgar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang