"Senja?? Are you okay? Senja aku khawatir!"
Menyadari situasi saat ini semakin memburuk Senja segera memasukan alat tespack ke dalam tasnya menyembunyikannya dari Keyla.
Ceklek.
Pintu terbuka, Senja keluar dari bilik toilet. "Maaf Key, aku pipis pake earphone hehe..."
"Astaga Senja!"
Senja menarik Keyla keluar dari toilet. "Ayo makan lagi, aku masih mau ramennya."
Setelah menghabiskan ramen, mereka bingung mau kemana untuk menghabiskan waktu sebelum jam kerja Senja dimulai.
Senja beranjak bangun. "Mulai hari ini aku yang akan teraktir Keyla makan."
"Lho ga usah Senja, kita patungan aja ya? Ga udah bayarin aku makan juga," tolak Keyla.
"Key, Senja sekarang udah kerja dan dalet gaji lho, jadi Senja yang bayarin mulai sekarang ya? Abis ini kita nonton aja yuk? Senja udah pesen tiketnya," kata Senja sambil menampilkan tiket bioskop yang sudah dipesan lewat layar ponselnya.
Keyla memegang tangan Senja. "Wih Senja keren banget!"
Senja tersenyum lalu membayar semua makanan dan minuman yang mereka makan.
•••
Sore hari mereka pulang setelah asik menonton film, Keyla mengantar Senja pulang ke rumahnya.
"Senja tunggu," tahan Keyla saat Senja akan keluar dari mobil.
"Kenapa Key?" tanya Senja.
"Makasih ya, aku seneng bisa main lagi sama Senja," kata Keyla tulus.
"Makasih kembali, aku juga seneng bisa main sama Keyla," balas Senja.
"Senja, aku bingung, aku mau cerita tapi belum sempet..."
Senja menutup kembali pintu mobil, menatap Keyla dan memegang tangannya. "Kenapa Key? Cerita aja sama Senja, Senja bakal dengerin semua cerita Keyla," kata Senja.
Keyla tersenyum, lalu aur matanya menetes. "Papa aku..."
Deg. Deg.
Senja merasa panik ketika Keyla ingin cerita menyangkut papanya, yaitu Edgar, dan tanpa sadar tangan Senja mengusap perutnya.
"Papa kamu kenapa?" tanyanya.
"Mama aku kembali, 2 hari yang lalu dia datang ke rumah ketemu papa, aku ga tau apa yang mereka obrolin..."
"Senja, kamu tau kan gimana aku merindukan sosok mama aku? Gimana sakitnya aku kurang perhatian dari ibu?"
Senja mengangguk. "Iya, aku tau," jawabnya.
"Aku mau mama sama papa balikan, aku mau mereka menikah lagi demi aku... aku mau keluarga yang utuh..."
Senja menelan ludahnya kasar, jika mama Keyla kembali pada Edgar, lalu... bagaimana dengan Senja dan janinnya?
"Senja, aku harap mama kembali ke negara ini karena mau kembali nikah sama papa."
Kepala Keyla menunduk. "Tapi walaupun mama ngobrol sama papa kemarin, dia cuma lihat aku sekilas, ga ada tanda kerinduan dimatanya sedikitpun. Mama ga nemuin aku, dia langsung pulang setelah ngobrol sama papa."
Senja menarik Keyla ke pelukannya, sesaat kemudian Keyla menangis gemetar di pelukan Senja. "Sttt Key, gaada ibu yang ngga rindu anaknya, ibu kamu juga pasti kangen sama kamu apalagi kaliam belum pernah bertemu sejak dulu kan?"
"Hiks hikss... tapi dia ga pernah datang buat ketemu aku, dia ga kirim apapun saat aku ulang tahun."
Senja mengerti, seorang ibu tak akan bisa menahan rindu pada anaknya tapi ada juga ibu yang tak peduli pada anak kandungnya, dan mungkin ibu Keyla termasuk ke dalam ibu yang tak peduli pada anaknya.