Beberapa bulan kemudian, Keyla dan Alfa kuliah di kampus yang sama, Keyla tidak berhasil membujuk Senja untuk kuliah walaupun sudah mengatakan akan membantu biaya kuliah temannya itu, Senja bersikeras menilak tawaran Keyla dan juga Edgar tentunya, ia dengan tegas bilang ingin bekerja dan tak mau kuliah, bohong tentunya saat Senja bilang begitu tapi ia tak mau merepotkan orang lain untuk dirinya sendiri.
Senja bekerja disebuah restoran menjadi seorang pelayan, saat ini ia mendapat shift malam dan paginya memiliki janji temu dengan Keyla.
Jam 9 pagi Keyla menjemput Senja dirumahnya. Keyla berlari menghampiri Senja yang berdiri di depan pintu. "Senja, Keyla kangen banget sama Senja!"
Pelukan Keyla mengerat saking rindu pada sahabatnya itu.
"Key, Senja juga kangen banget sama Keyla," balas Senja sambil terkekeh karena Keyla sangat bersemangat memeluknya.
Keyla menatap Senja. "Senja, senja lagi sakit?" tanya Keyla yang melihat wajah pucat Senja.
"Aku ga sakit kok, cuma agak kecapean aja."
"Senja... kecapean gara-gara kerja ya?" Keyla merasa sedih teman yangbpaling ia sayangi tengah kesusahan.
"Gapapa Key, kalo kerja wajar kok cape. Ayo kita berangkat aja, kamu mau bawa aku kemana emangnya?" tanya Senja.
"Tadinya aku mau bawa Senja dirumahku aja, tapi gatau tiba-tiba papa kok ga berangkat kerja, jadi kita makan diluar aja ya?"
Senja mengangguk.
Mendengar Keyla menyebutkan papanya membuat Senja ingat sudah seminggu lebih Edgar tak lagi menghubunginya atau menemuinya karena perselisihan mereka saat itu, Senja terus menerus menolak lamaran Edgar dan itu mungkin penyebab Edgar menyerah pada hubungan mereka. Sejujurnya sedih saat Edgar tak lagi menguhubunginya, tapi itulah yang terbaik untuk mereka menurut Senja.
•••
Keyla dan Senja sampai di restoran ala jepang yang mereka tuju, sambil menunggu makanan pesanan mereka bertukar kabar masing-masing dan bercerita hal menarik yang terjadi pada mereka.
"Key, kamu sama Alfa udah sampe gituan?"
Keyla tersedak ludahnya sendiri ketika mendengar pertanyaan Senja.
"Eh maaf Key, aku ga bermaksud kepo urusan pribadi kamu, lupain aja ya ga usah dipikirin" ujar Senja cepat.
Keyla tertawa terbahak-bahak. "Aku kaget banget seorang Senja nanya pertanyaan itu ke aku. Aku ga marah Senja, kamu boleh kok tanya apapun ke aku walapun itu bersifat pribadi. Kamu yang paling aku percaya, aku bahkan ga punya rahasia apapun loh ke kamu."
Deg.
Senja seakan tertampar oleh perkataan Keyla tentang menyimpan rahasia, bagaimana jika Keyla tahu sahabatnya sendiri pernah sekali melakukan hal diluar batas dengan ayahnya.
"Aku jawab ya pertanyaan Senja. Iya, aku sama Alfa udah pernah sex..." jawab Keyla dengan wajah merona merah.
"Itu terjadi pas awal kelas 12 di rumah Alfa," lanjut Keyla.
Keyla tersenyum malu. "Sebenernya kami ga terlalu sering sih, tapi yah kalo aku sama Alfa lagi dalam suasana itu... Senja ngerti kan? Alfa ga bisa tahan nafsunya kalo suasana lagi pas buat kita berhubungan intim, tapi kita selalu main aman kok, Alfa selalu pake pengaman dan keluar di luar."
"Ke-keluar di luar?" tanya Senja bingung.
Keyla menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Emmm itu... biar aku ga hamil," jawab Keyla.
"Senja tau ga sih rasanya pas pertama kali lakuin itu? Itu aku sakit lerih banget, tapi Alfa tetep gerakin badannya cepet banget, terus besoknya aku kan di UKS terus pura-pura sakit karena emang sakit banget Senja!" Keyla tertawa lucu mengingat kejadian saat itu.
Senja menutup mulutnya dengan tangan syok. "Alfa tetep gerakin pas Keyla sakit dimasukin anunya?"
Keyla mengangguk. "Iya, tapi lama kelamaan enak hehehe..."
Senja masih terkejut mendengarnya, ia mengingat saat Edgar memasuki kewanitaannya dengan benda berukuran besarnya, saat itu Edgar tak menggerakkannya sama sekali tapi rasanya sangat perih karena lubangnya diterobos benda tebal dan panjang milik Edgar. Senja merasa ngeri jika saat itu Edgar menggerakkan badannya dan menggoyangkan pinggulnya, akan serobek apa rahim milik Senja dikoyak milik Edgar.
Keyla menutup wajahnya yang merona. "Aduh aku malu cerita sama Senja polos, Senja kan belum pernah pacaran, tapi aku malah cerita yang diluar batas gini," kata Keyla diakhiri dengan cengiran khasnya.
Setelah sekian lama mendunggu ramen dan minuman pasanan mereka datang.
Wajah Senja dan Keyla tampak senang melihat makanan mereka datang, tak sabar mencicipinya.
Senja menyeruput kuah ramennya lebih dulu, lalu memakan mienya.
"Enak bangettt kan?" tanya Keyla.
"Enak!" balas Senja.
Saat Senja memakan telurnya, dia merasa mual.
"Ehh? Kenapa Senja?" tanya Keyla cemas.
"Aku mual makan telur, aku ke toilet dulu ya Key," kata Senja lalu berjalan ke arah toilet.
Langkah demi langkah otak Senja terus berpikir apa yang terjadi pada tubuhnya? kadang-kadang setiap pagi Senja sering merasa mual dan mudah lelah, fia merasa staminanya sekarang lebih lemah dibanding saat bersekolah beberapa bulan lalu.
Senja menggenggam tali tas bahunya, masuk ke salah satu bilik toilet dan duduk di atas kloset.
Senja membuka tasnya mengambil suatu barang yang ia beli dari 3 hari lalu, yaitu sebuah tespack.
Benda pipih ditangan Senja ia pandang terus, Senja menghela napas lalu mulai mengetes urinnya dengan tespack.
"Ga mungkin juga aku hamil," gumamnya sambil menunggu beberapa menit hasil tespack.
Setelah menunggu beberapa lama Senja melihat benda pipih itu, matanya melihat sebuah garis.
"Garisnya 2?"
Senja mengerutkan keningnya lalu membaca tulisan pada bungkus taspack, setelah dibaca dan mengerti maksud garis 2 itu tangan Senja menjadi lemas dan menjatuhkan tespack ke lantai toilet.
"Kenapa aku hamil?"
Napas Senja memburu panik, kepalanya jadi pening karena terlalu panik.
Suara Keyla dari luar mulai terdengar sambil mengetuk-ngetuk pintu toilet yang Senja tempati.
"Senja kamu lama banget di toilet, kamu gapapa kan? Senja?"
Senja menatap alat tespack di bawah kakinya, lalu memungutnya. Kenangan saat Edgar mengambil keperawananannya terbayang lagi dikepala Senja, ingat betul saat itu Edgar tak menggoyangkan pinggulnya, Edgar hanya mendiamkan bt, ngnya di dalam menusuk rahim Senja.
Tapi itu tidak menutup kemungkinan jika ada cairan sp rma Edgar masuk ke dalam rahim Senja, bisa saja itu tumbuh dan Senja terlau bodoh untuk menyadari hal itu.
Senja mengepalkan tangannya, ingat jika saat itu pun perutnya terasa terisi dan hangat, mungkin secara tak sadar Edgar memang memuntahlan benih dalam rahimnya.
"Senja?? Are you okay? Senja aku khawatir!"
Menyadari situasi saat ini semakin memburuk Senja segera memasukan alat tespack ke dalam tasnya menyembunyikannya dari Keyla.
Ceklek.
Pintu terbuka, Senja keluar dari bilik toilet. "Maaf Key, aku pipis pake earphone hehe..."
"Astaga Senja!"
Senja menarik Keyla keluar dari toilet. "Ayo makan lagi, aku masih mau ramennya."
•••
Update seminggu sekali diwp, udah lengkap dikryakarsa(link dibio)Follow jga akun Diatasumur7 soalnya sering ilang