𝐏𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠𝐮𝐞

4.4K 540 22
                                    


***

Siberia, tahun 2022.

Grup Daeha yang tengah menjalani suatu uji coba untuk senjata baru mereka di tempat yang penuh salju itu dikejutkan oleh penemuan sebuah mayat seorang gadis yang diyakini masih berusia 18 tahun itu.

Tim yang menemukan segera membawa mayat beku tersebut ke laboratorium milik Grup Daeha untuk diteliti lebih lanjut.

"Berapa lama dia terkubur di dalam salju?"

Begitulah pertanyaan yang keluar dari mulut para penemu mayat beku itu.

"Senjata yang dimiliki gadis itu berasal dari grup Daeha yang sudah tidak diproduksi lagi sejak 20 tahun yang lalu."

"Apa dia salah satu killer?"

"Entahlah. Kita akan tahu setelah tim laboratorium selesai meneliti mayat itu."

•••

Mayat beku gadis berusia 17 tahun itu kembali dikirim ke Korea untuk diteliti lebih lanjut lagi di laboratorium pusat milik Grup Daeha.

Setelah menempuh perjalanan udara selama belasan jam. Mayat itu pun akhirnya sampai.

Bahkan presdir Choi pun turut datang ke laboratorium saking penasarannya. Tim peneliti yang di Siberia memberitahu jika disamping mayat gadis itu ditemukan beberapa senjata dari grup Daeha yang sudah tidak diproduksi lagi.

Maka dari itu mereka ingin tahu bagaimana bisa seorang gadis berusia 17 tahun itu bisa memiliki senjata yang tak lagi diproduksi sejak 20 tahun yang lalu.

"Bagaimana?" tanya Presdir Choi, menatap ke dalam ruangan tempat mayat itu kini di cairkan.

"Para ilmuwan dan tim forensik sedang mencari tahu lebih dalam, Presdir Choi."

Setelah memakan waktu selama 1 jam lebih, akhirnya salju beku yang menyelimuti tubuh sang gadis berhasil dicairkan separuhnya.

Dokter yang menangani sedikit terkejut lantaran pupil mata sang gadis merespon ketika menerima cahaya dari laser.

Wajah tak percaya dari dokter tak luput dari pandangan Presdir Choi yang memperhatikan dari balik ruangan cermin satu arah tersebut.

Setelah memastikan kembali, sang Dokter dengan cepat memberitahu rekannya untuk segera memasang perangkat pada kepala sang gadis lalu menyalakan pengukur gelombang otak.

"Tingkatkan suhunya." perintah sang Dokter, agar salju beku tersebut dapat mencair dengan cepat.

Setelah mencair sepenuhnya, Dokter yang menangani dengan cepat memasangkan oksigen pada mulut sang gadis dan juga alat pendeteksi jantung.

Beberapa menit setelah mendapat oksigen, elektrokardiogram terlihat merespon. Gelombang heart rate semakin lama semakin dapat terbaca membuat para dokter yang menangani di dalam ruangan itu tercengang tak percaya.

"Dia— hidup."

***

Friday, 19-07-2024

____

Jujurly, Its so absurd but i hope you like it, gengs ❤️

Mohon untuk meninggalkan jejak berupa vote dan komen, yaa.. (biar semangattt.)

Luv, Fri^^

𝐊𝐢𝐥𝐥𝐞𝐫 𝐏𝐞𝐭𝐞𝐫 ft. 𝐹𝑒𝑚𝑅𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang