𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟓

2.4K 452 77
                                    


***

Esok malamnya, [name] kembali menghadiri acara pelelangan dengan balutan backless dress hitam yang memamerkan punggung indahnya. Gadis itu terlihat berdiri di spot paling pinggir di antara kerumunan para orang kaya itu.

Acara yang berlangsung lama tersebut membuat ia sedikit bosan, "Haa~ cepatlah kau keluarkan barang spesialnya." gumamnya tidak sabar, kakinya sudah kebas akibat berdiri terlalu lama menggunakan heels.

Ia yang bosan sesekali memperhatikan sekitar. Terkadang memutar jengah bola matanya saat orang-orang itu menawar barang kuno dengan harga yang tinggi, "Aku tidak mengerti pemikiran orang kaya." ucapnya.

Pemilik kapal yang berseru dan mengatakan akan memulai pelelangan utama membuat [name] memperbaiki posisi berdirinya itu. "Barang terakhir yang akan di lelang hari ini—" ucap nona pemilik menjeda kalimatnya, "—bisa dikatakan~ barang kesayangan yang saya bawa dengan sangat bersusah payah." lanjutnya, mempertunjukkan brankas besar di tengah-tengah panggung.

"Highlight kita hari ini!" serunya mulai membuka brankas yang mirip peti itu, "Pedang terakhir klub Glory yang hanya ada satu di dunia. Mantan apostel."

Jreng

"Simon!" serunya.

Simon terlihat tak berdaya dengan kedua tangan terikat didalam sana. [name] yang melihat kondisi pria tua itu terlihat murka, bahkan Peter pun sama.

"Baiklah! Kalau begitu, mari kita mulai sekarang! Pelelangan Simon akan dimulai!" serunya lagi, "Nah— kita akan mulai dari harga 10 juta dolar." ujarnya, "Cepat ambil dia sebelum mati." lanjutnya.

[name] yang berdiri menggigit pelan bibirnya akibat merasa resah, ia tidak tahu harus melakukan apa sekarang. Ia tidak mungkin langsung menerjang dan membuat suasana menjadi gaduh lalu menimbulkan kepanikan, "Apa yang harus kulakukan? Membelinya?" gumamnya bertanya, "Sialan! Wanita gila itu keterlaluan." geram [name] saat melihat sang pemilik kapal menjambak rambut seniornya.

"Halo— apa tidak ada seseorang yang ingin membeli dia? Apa kalian enggan membelinya karena ini produk cacat yang tidak bisa dijual?" tanyanya, "Baiklah! Produk ini akan dihancurkan jika tidak ada yang membeli." ujarnya lagi semakin membuat Sungu dan [name] geram mendengar ocehannya itu, "Saya akan membunuhnya dalam hitungan ke-5."

"5." ucapnya mulai menghitung mundur.

"4."

"3." [name] terdengar mendecih saat wanita itu semakin menghitung mundur.

"2."

"1."

"20 juta dolar." teriak [name] mengangkat satu tangannya, 'Sial! Presdir pasti melihatku.' ucapnya dalam hati.

Suaranya yang lantang membuat semua mata kini tertuju padanya. Presdir yang melihat sosok [name] berada di antara kerumunan tersebut sontak melebarkan matanya tidak percaya.

"[name]." gumamnya, menatap gadis itu yang kini menurunkan tangannya.

Napas Peter tercekat melihat sosok [name] yang begitu jelas di matanya, pemuda itu bahkan membulatkan matanya tidak percaya, "Maria." gumamnya, tak melepaskan pandangannya dari arah gadis itu.

[name] berdehem, "Grup Daeha akan membelinya seharga 20 juta dolar." ucapnya lagi, semakin membuat semua orang bertanya-tanya tentang sosoknya.

Sungu yang mendengar ucapan [name] sedikit menoleh ke arah Presdir yang terlihat syok melihat kehadiran gadis itu disana.

"Iya kan, ayah?" tanya [name] tersenyum, menoleh ke arah Presdir yang kebetulan berdiri 10 langkah dari nya. Dan memulai aktingnya sebagai putri Choi Eunchang.

𝐊𝐢𝐥𝐥𝐞𝐫 𝐏𝐞𝐭𝐞𝐫 ft. 𝐹𝑒𝑚𝑅𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang