𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏𝟎

3.3K 432 117
                                    


***

Karena [name] yang setuju akan bergabung dengan kelompok Peter. Ia dengan terpaksa harus mengikuti kemauan pemuda itu yang menyuruh untuk bertugas bersamanya dan memeriksa hutan.

Grep

"Lepaskan aku! Orang-orang akan melihat kita." sentak [name] melepas paksa tangannya yang digenggam oleh Peter.

"Kenapa menghindari ku?" tanya Peter— sebenarnya ia merutuki pertanyaan bodohnya itu. Jelas ia sangat tahu alasan [name] menghindarinya, tapi kalau menghindar selama seminggu bukankah itu keterlaluan?

"Menghindar apanya?" tanyanya, "Kau sangat dekat tahu. Orang-orang akan curiga dengan kita." ucap [name] lagi menatap sekelilingnya.

"Tidak ada orang lain disini selain kita berdua. Tempat ini juga aman dari cctv." balas Peter membuat [name] terdiam, "[name]." panggilnya, sang gadis hanya berdehem menanggapi, "Soal c-ciuman waktu itu— aku minta maaf." ujarnya, sedikit menjeda kalimatnya.

Padahal di masa lalu mereka pernah melakukannya kok, bahkan sering malah. Tapi, mungkin karena baru melakukannya lagi setelah sekian lama, makanya keduanya merasa canggung.

[name] terdengar menghela napasnya, "Lupakan saja. Itu sudah tidak jadi masalah sekarang." balasnya, membuat Peter memegang kedua lengannya.

"Tidak jadi masalah bagaimana? Kau jelas menghindari ku karena itu. Kau bahkan merubah sandi pintu mu saking tidak maunya bertemu, kan?" tanyanya.

Sret

[name] menurunkan tangan Peter dari lengannya, lalu ia menggenggam tangan sang pemuda, "Aku menggantinya karena Alipede sering kali datang kerumah." jawabnya, membuat Peter kembali menyentaknya.

"Apa yang ia lakukan?" tanya pemuda itu dengan wajah khawatir.

"Tidak ada. Ia hanya datang untuk memberi tahu ku tentang Rafael yang katanya mengincar ku." balas [name], "Tidak perlu mengkhawatirkan itu. Kau jelas tahu julukanku, kan." lanjutnya, sedikit menenangkan pemuda itu yang terlihat khawatir.

Ia jelas tahu kemampuan [name]— tapi, bukan itu yang sebenarnya Peter pikirkan. Ia hanya takut kalau Rafael mengincar sang gadis untuk direbutnya darinya. Soalnya, di masa lalu pria itu memiliki obsesi terhadap Maria.

"Bukan itu—" ucapan Peter terpotong— akibat pumpkin knight berlari ke arah mereka sembari berteriak bersama si nomor urut 321.

"ARGHH! ADA YANG MENEROBOS MARKAS!" teriaknya membuat [name] dan Peter segera menoleh ke arahnya.

•••

[name] dan Peter berlari kembali ke markas mereka— dengan sang pemuda yang terlihat memakai baju serta topeng milik pumpkin knight.

"Yaampun~ kau terlihat seperti orang bodoh." ujar [name] yang berlari di samping Peter itu, sedangkan sang pemuda hanya diam tak menanggapi.

Bruagh

Peter yang lebih dulu sampai di dalam markas segera melayangkan tinjunya ke arah Killer level B tersebut hingga dirinya terpental jauh ke belakang.

"APA! APA INI?! Apakah itu level B yang lain!?" tanya Hyung, menatap ke arah Peter yang menyamar.

"Tidak— nona [name] datang bersamanya." ujar Je yang melihat kehadiran [name] yang kini berdiri di samping Peter dengan memegang sebuah ranting di tangannya.

"Pumpkin knight!" seru Je dan Hyung, sesaat melihat sosok Peter yang menyamar itu, "Bagaimana bisa seorang om peringkat 331 melawan level B..." lanjutnya, merasa tidak percaya.

𝐊𝐢𝐥𝐥𝐞𝐫 𝐏𝐞𝐭𝐞𝐫 ft. 𝐹𝑒𝑚𝑅𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang