12. Dilema....

153 14 82
                                    

Jisung yang masih dalam keadaan pingsan dan mata yang tertutup kain hitam itu dibawa ke dalam mobil karena ia tak masuk di daftar pemusnahan hari itu, mereka segera pergi sebelum para polisi datang, meninggalkan tubuh changbin dengan darahnya yang...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung yang masih dalam keadaan pingsan dan mata yang tertutup kain hitam itu dibawa ke dalam mobil karena ia tak masuk di daftar pemusnahan hari itu, mereka segera pergi sebelum para polisi datang, meninggalkan tubuh changbin dengan darahnya yang sudah menggenang.

Venom selalu hati-hati dalam menghabisi targetnya, mereka harus memeriksa apakah target mereka adalah mata-mata mereka sendiri atau bukan, tidak lucu kan jika mereka membunuh sumber data mereka sendiri, hal itu yang membuat jisung masih selamat karena ia tak ada dalam daftar itu.

Mereka membawanya ke suatu tempat karena mendadak yeonjun meminta anak buahnya yang bertugas itu untuk membawa jisung kesana.

Jisung di letakkan di atas meja putih yang panjang, ikatan tangan dan kakinya dilepas, begitupun dengan kain yang menutupi matanya.

Yeonjun datang lebih awal dari prediksi anak buahnya, sepertinya yeonjun begitu tergesa-gesa, begitu ia sampai di tempat itu, semua bawahannya yang berjumlah belasan itu segera tertunduk dan memberinya jalan.

Yeonjun selalu tampil nyentrik, ia hari itu mengenakan kacamata hitam, meskipun begitu kacamata itu tidak bisa menghalangi tatapannya yang tajam,

Ketika Yeonjun memeriksa keadaan jisung, dia membelai rambut yang sudah terkena darah itu, menyingkap poninya untuk melihat wajah jisung yang masih tidak sadarkan diri, benar itu adalah wajah yang sering ia lihat, wajah itu ada dimana-mana di kamar minho dan di beberapa baju minho yang sering ia pakai, sehingga ia begitu hafal jika jisung ini benar kekasih minho.

"Sial!! Dia pasti marah besar"

Kesalnya dalam hati begitu melihat keadaan jisung, Kepala jisung dipenuhi memar karena pukulan keras, ia tak tahu apakah jisung masih hidup atau tidak. Yang jelas ia tahu minho akan murka jika melihat jisung dengan keadaan seperti itu.

Yeonjun kemudiam memeriksa napas jisung, ia masih merasakan ada hembusan, ia juga memeriksa nadinya, masih terasa meskipun lemah.

Yeonjun adalah orang yang detail saat melakukan pekerjaannya, ia menyadari sesuatu, seseorang telah mencoba melecehkan tubuh jisung yang tak berdaya itu, jisung yang harusnya memakai rompi anti peluru sudah kehilangan rompi itu sementara kancing bajunya terkancing tidak pada tempatnya.

"Siapa yang melakukannya?" tanyanya sambil menunjuk tubuh jisung, semua segera mengerti apa yang dimaksud yeonjun.

Semua tertunduk, mereka ketakukan setiap kali yeonjun menunjukkan amarahnya, mereka saling menoleh satu sama lain namun tidak ada yang berani mengangkat wajah.

"AKU BILANG SIAPA YANG MELAKUKANNYA?"

Tidak ada yang lebih mereka takuti selain Yeonjun yang marah, sesuatu yang buruk benar-benar akan terjadi jika dia sudah berteriak seperti itu.

Sweet DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang