Suasana kelas pagi itu terasa hening karena saat ini jam pelajaran yang dikenal dengan guru killernya telah di mulai. Walau seperti itu pun, sisi pendengaran Seanne masih dapat merasakan bisik-bisik ringan yang membuntuti pagi ini.Bukan rumor baik mengenai prestasinya, melainkan rumor yang di ciptakan dari bibir manis Jenando yang seenaknya mengucap kata ambigu yang jelas dapat disalah pahami dengan suasana seperti itu.
Bangku Seanne berada tepat di hadapan papan tulis di baris ketiga, sedangkan Jenando sendiri berada di di ujung depan dekat dengan pintu keluar. Iris mata hazelnut itu menajam saat tatapannya bertemu dengan Jenando.
Ia tak tau apa yang Jenando rencanakan kala itu, yang pasti memanfaatkannya demi membuat seorang gadis patah hati membuat perasaan Seanne tak enak.
Ingin rasanya ia segera menggelar konferensi pers untuk meluruskan kesalahpahaman yang menyebar rumor romansa antara dirinya dengan Jenando. Namun mempertimbangkan Jenando yang terlihat kesulitan dengan pernyataan perasaan beruntun seperti sebelum ini membuat Seanne ingin memberi waktu sejenak agar Jenando yang bertindak lebih dulu. Namun apa-apaan ekspresi tak berdosa itu?
Seanne mengerjap saat merasakan ponsel diatas meja memberi getaran kecil. Diliriknya layar yang menyala, menunjukkan bubble berisi pesan yang di kirimkan Melaine padanya.
"Gila? Selama ini lo backstreet sama Jenan?"
"Jam istirahat, lo jangan kemana-mana! Tunggu gue di kelas lo, lo harus kasih penjelasan ke gue!"
Seanne tak menghiraukan pesan itu seiring hembusan napas terdengar dari bibir Seanne, terlihat jelas bahwa dirinya tak dapat fokus menatap papan tulis.
"Absen 13, 31 dan 26 bisa maju ke depan untuk mengerjakan soal ini." Suara berat itu bagai listrik yang menyengat Seanne. Menyeret kembali dirinya melihat ke sekitar.
Absensi 26 adalah miliknya.
Dengan cepat ia menggeleng berusaha menghilang hal yang tak perlu. Tubuhnya bangkit dan kembali pada rutinitas yang seharusnya ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAWASENA
Teen FictionSeanne Asadizta, siswi emas Meta high school yang menempati peringkat 1 parallel selama 2 tahun ini. Dirinya dikenal hampir seluruh siswa Meta high school walaupun ia jarang menunjukkan diri ke permukaan. Tak sedikit juga sebutan-sebutan yang para s...