IX : Umpan

15 7 11
                                    

Seanne menarik pelan pergelangan tangan Helga untuk mengikutinya menuju lorong yang di rasa sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seanne menarik pelan pergelangan tangan Helga untuk mengikutinya menuju lorong yang di rasa sepi. Ia berbalik dan menatap Helga dengan penuh tanya. "Gimana ceritanya Jenan bisa punya adik?"

Helga berkedip, ia mengerti Seanne tak peduli dengan gosip simpang siur. Tetapi ia tak menyangka Seanne juga tak mengetahui obrolan tentang teman dekatnya selain dengan hal yang di beritahukan langsung padanya. Tak heran, Jenando pasti tak ingin mengungkapkan itu pada Seanne dan tak akan pernah.

"Gue rasa gen bapaknya Jenan kuat, lo nggak ngerasa sedikitpun kalau mereka mirip?" Suaranya begitu rendah.

Seanne bersedekap dada, "I guess.. Khairo lebih mulus."

Mendapati jawaban tak terduga itu membuat Helga sedikit kelabakan, pandangannya beredar memastikan batang hidung Jenando tak terlihat. Bisa gawat jika ia mendengar ini, tak dapat terelakkan kalau saja ia melenyapkan Elkhairo saat itu juga.

Walau tak menempel, jemari telunjuk Helga teracung tepat dihadapan bibir Seanne. "Ssst sstt! Udah ya udah, intinya apapun itu yang berhubungan sama Elkhairo, batalin aja!"

"Nggak bisa." Tolak Seanne mentah-mentah.

Kening Helga berkerut, "Give me a reason, lo diancam? Biar gue yang urus." Ucapnya berlagak menggulung lengan seragamnya yang nyatanya bermodel lengan pendek.

"Justru sebaliknya." Jawabnya membuat Helga melongo.

Helga memalingkan pandangan kearah lain sembari memijat pangkal hidungnya. Ia tak dapat berpikir sekarang ini.

"Apapun itu, gue saranin kalian nggak usah lakuin kontrak atau apalah itu. Nggak usah ada drama sandiwara."

Seanne tak mengerti mengapa reaksi Helga seperti ini, ia tak melihat adanya kesalahan pada Elkhairo. Ia meluruskan lengannya dan dengan polos berkata, "Lo belum jelasin ke gue kenapa Jenan bisa punya adik. Jenan nggak pernah jelasin ke gue, sedangkan gue nggak pernah liat Elkhairo bareng Jenan padahal jelas mereka satu instansi?"

Sebenarnya Helga ragu untuk menjelaskan ini, namun mau bagaimana lagi? Helga berjalan mendekat, memperpendek jarak diantara mereka.

"Ini pembahasan lama, dari awal Elkhairo masuk sini udah jadi berita antar mulut. Mereka berdua beda ibu dan ya.." Helga memberi jeda. "Yang jelas, besar kemungkinan penyebab kematian ibu Jenando itu Ibunya Elkhairo."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAWASENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang