IV : Pernyataan Perasaan

185 61 42
                                    

Hari ini udaranya terasa dingin karena efek hujan semalaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini udaranya terasa dingin karena efek hujan semalaman. Bau khas setelah hujan menyeruak dan di beberapa sisi jalan air menggenang.

"Nanti pulang sore kan? Biar bunda yang jemput ya."

Seanne menoleh menatap wanita berusia 39 yang berada di kursi kemudi. "Bunda lagi free kah? Kalau bunda sibuk Sea bisa kok pulang sendiri."

"Sesekali bunda mau pulangnya bareng sama anak bunda yang cantik ini. Apalagi cuaca akhir-akhir ini kurang meyakinkan, bunda nggak mau khawatir kamu pulangnya gimana."

Tawa renyah terdengar, "ah bunda! Yaudah kalau gitu nanti Sea kabarin aja ya?"

Wanita itu mengelus lengan Seanne seperti memberikan semangat, "bunda tunggu, semangat sekolahnya cantik!"

"Makasih bun."

Kedua sudut bibir Seanne tertarik ke atas membentuk bulan sabit, lalu beralih keluar dari mobil memasuki area sekolah.

Langkahnya perlahan namun pasti, melewati gerbang yang terdapat baliho besar yang menampilkan fotonya yang tengah menjadi bintang promosi sekolah, beberapa pasang mata tertuju padanya dan beberapa sapaan di layangkan padanya.

Jujur saja, terkadang Seanne sedikit terbebani dengan pandangan seperti itu. Maka dari itu setelah melewati lautan manusia ini, terkadang ia mengisi dayanya dengan melukis atau membaca buku di art room agar ia dapat kembali membaur dengan baik setelahnya.

Namun entah apa yang dipikirkannya, baru-baru ini ia menerima sosok baru untuk bergabung dalam ruangan yang biasa ia gunakan sendirian. Sosok yang awalnya ia kira satu angkatan atau bisa jadi kakak tingkatnya, nyatanya ia setahun lebih muda darinya.

Seanne tak dapat menduganya karena tubuhnya yang tinggi dan perawakannya yang ia tau sedikit bertindak seenaknya.

Apakah adik-adik kelasnya memang setinggi itu? Lain kali ia harus lebih serius mengeksplore gedung kelas 10.

Jenando, lelaki dengan setelan seragamnya yang selalu rapi apapun keadaannya, rambutnya tebal sedikit ikal, sering kali melempar senyum khasnya yang menampilkan 2 lesung pipi manis saat beberapa siswa menyapanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jenando, lelaki dengan setelan seragamnya yang selalu rapi apapun keadaannya, rambutnya tebal sedikit ikal, sering kali melempar senyum khasnya yang menampilkan 2 lesung pipi manis saat beberapa siswa menyapanya.

NAWASENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang