6

9.4K 23 0
                                    

Setelah berdebat dengan teman teman nya akhir nya vano pun menceritakan bagaimana awal mula dia bisa meniduri syahira.

"Ohh berati di minum itu udah di campur in sama obat gitu" tanya bagas.

"Iya"

"Cara Lo ngejelasin ke om Tante gimana" tanya Radika

"Gak tau nanti" ucap vano santay.

"Sumpah demi apa pun kalok aja ni bocah bukan atasan gw udah gw lindesin pala Lo ke kereta api" geram Bagas menatap vano yang terlihat santay.

"Sabar gak astaga" Jeandra berusaha menahan Bagas yang sudah ingin mencabik cabik vano.

"Tujuan kalian ke sini cuman itu" tanya vano yang sudah bosan menatap teman teman nya.

"Ada satu hal penting lagi, ada geng baru yang baru berdiri 4 bulan yang lalu" kelas Radika.

"Apa nama geng itu" ucap vano menatap Radika

"New brython" ucap Radika dan langsung di tatap oleh vano.

"Siapa ketua nya"

"Adrean putra angkasa, new brython berangota 130 orang dan memiliki anggota inti yang bernama Lukman, fidrat ,Akbar dan gelen" jelas Radika.

"Besok kumpul in semua anggota brython tanpa terkecuali" ucap vano dengan mata memerah menahan amarahnya.

Radika yang menjabat sebagai wakil brython dia harus melakukan tugas itu.

"Ya" jawab mereka semua

"Btw syahira kagak mau Lo pindah in Van" tanya jeandra menatap syahira yang tertidur di pangkuan vano

Vano yang sadar pun langsung mengangkat tubuh syahira "tunggu sini gw mau nganter i syahira dulu" ucap vano berjalan menuju lift.

"Tuh bocah kira kira sadar kagak yah" ucap Bagas melihat ke lift

"Kayak nya dia udah gila deh" Jeandra berjalan menuju meja makan.

"Woy anjirr cokk sperma gila" teriak Jeandra saat melihat lendir putih yang sudah jelas dia ketahui bahwa itu adalah sperma.

"Wahhh gila gila gila main di meja makan juga dong gila" ucap Bagas melihat sperma tersebut.

"Ini serius an kan ya sperma"

"Kayak nya sih iya Jean tekstur nya kayak gini soal nya"

Radika dan dafian hanya menatap mereka ,mereka sudah mengetahui bahwa di situ memang ada sperma karena Radika tadi sempat melihat nya saat mengambil Coca cola di dalam kulkas.

"Lo berdua ngapain" tanya vano tiba tiba menepuk bahu kedua nya.

"EHHH ANAK ANJING BAJINGAN" latah Bagas

"BABI" Jeandra ikut latah.

"Astaga Van Lo bikin kita kena serangan jantung" Bagas memengangi dada nya

"Lo berdua ngapain di meja makan, kalok mau makan biar gw masak in" ucap vano menatap kedua nya.

"Iya nih bos kita laper dari kemaren belom makan" Bagas memasang raut sedih nya.

Jeandra menepuk kepala Bagas "eh Paijo kemaren yang ngabisin rendang di rumah gw siapa kalok bukan Lo"

"Ya ilah rendang cuman 2 piring juga" Bagas mengusap tengkuknya yang di tepuk oleh Jeandra tadi.

Bagas dan Jeandra berjalan ke arah sofa dan duduk di dekat dafian sedang kan vano mulai berkutat dengan alat masak nya.

"Aak dafi kamuh mau gak aku cium" Bagas memajukan bibir nya ke arah pipi dafian.

"Gas lo mau gw kremasi apa gw buang ke sungai Amazon" dafian menepis mulut Bagas.

"Ihhh aak dafi mah jahat sama dedek"

Bagas beralih kearah Radika dan memeluk nya dari samping "aak Dika kamu kok ganteng sih"

Plak!

Radika memukul paha Bagas cukup keras sehingga membuat Bagas diam.

"Gas lu jangan nanggis anjirr ae lah buset" jaendra mendekati Bagas yang sudah hampir menangis.

"Huaaaaa sakittt anjingg" Bagas menyingkap celana nya dan terlihat tangan Radika berbekas di sana.

"Astaga Dika Lo tega banget sih" Jeandra ikut meringis saat melihat bekas pukul an itu.

"Maaf" singkat padat dari Radika

"Bangsat Lo dik kagak lagi lagi gw deket deket Lo serius an sakit anjing" Bagas mengelus paha nya.

Vano di dapur tidak menggubris keadaan di ruang tengah dia masih sibuk memasak untuk teman teman nya sampai beberapa menit dia selesai dan menghidangkan makanan tersebut di meja makan.

Bagas yang mencium bau makanan pun langsung berhenti menangis dan berlari menuju meja makan.

"Kagak usah kayak orang kelaparan bisa gak sih gas" Jeandra menepuk bahu Bagas cukup kuat.

"Banyak bacot Lo Jean yang masak aja kagak masalah ya kan Van" bagas menatap vano dan vano menanggung kan kepala nya.

Vano menuju ke sofa yang di duduki oleh dafian dan Radika "Lo berdua kagak makan" tanya vano saat sudah mendudukan badan nya di sebelah Radika yang melihat lihat berkas.

"Gak" jawab mereka berdua dan di anguki oleh vano.

"Van" panggil Radika

"Hemm"

"Besok anak anak suruh kumpul jam berapa" tanya Radika tanpa menatap vano.

"04.15"

Radika menganguk "Lo gak ada niatan buat ajak syahira besok?" Radika menatap vano

"Besok dia sekolah" jawab vano mulai memejamkan mata nya.

Tapi beberapa menit kemudian vano kembali membuka mata nya "anak anak brython ada yang masih Sekolah?"

"Ada satu" jawab Radika

"Siapa" tanya dafian menatap Radika

"Hariya Ravender" jawab Radika seraya menunjuk kan muka hariya.

"Kelas berapa"

"12 Van" jawab Radika.

Di balas anggukan oleh vano ,saat vano ingin memejamkan mata lagi tiba tiba.

Prang!

Suara piring pecah terdengar dari dapur mereka bertiga bergegas menuju dapur.

"Ada yang luka gak" tanya vano menatap kedua setan yang berkedok sahabat nya.

Mereka berdua menggeleng takut "gak usah takut udh lh gas Jean kita ke depan udah kan makan nya nanti biar gw yang beres in"

"Tapi van-"

"Diam" ucap vano dingin dan mampu membuat kedua teman nya itu diam seketika.

Uncle Seks.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang