7

8K 28 0
                                    

Hay halo guys kalok abis baca wajib vote yahh ,ya walaupun cerita nya di luar nalar wkwkw tapi gak papa akan aku usaha in supaya cerita senada sama judul nya okeyy ,vote yah kakak yang cantik ganteng wajib follow juga💓💓

@@@

Setelah adegan pecah piring tadi Bagas dan Jeandra hanya diam saja tidak bersuara sedikit pun, mereka berdua merasa bersalah karena memecah kan barang mahal milik vano walaupun vano sudah bilang tidak apa apa dan tidak perlu merasa bersalah tetapi tetap saja Bagas dan Jeandra tidak enak hati.

"Kalian berdua gak nahan berak kan dari tadi diem Mulu" tanya dafian menatap aneh ke arah dua teman nya yang biasa nya pecicilan sekarang hanya diam.

"Gas Jean kalian berdua gak usah diem Mulu kenapa gw udah bilang gak papa kan" vano ikut menatap mereka berdua.

"T tapi van piring Lo pecah" jawab Bagas gugup

"Yaelah itu cuman piring bukan berlian gw bisa beli berkali kali lipat dari itu udah lah gak usah merasa bersalah" ucap vano.

"Serius Van gak papa" Jeandra menatap ke arah vano dan di angguki oleh vano.

"Yess duit gw gak jadi berkurang yes yes yes" Bagas melompat lompat layak nya anak kecil yang di kasih permen oleh ibu nya.

"Sumpah demi apa pun Bagas malu malu in" gumam dafian yang di dengar oleh vano.

"Gw mau nanya sama kalian" ucap vano menatap teman teman nya.

"Apa" jawab Radika.

"Kalian gak ada niatan mau nikah ,umur kalian udah 24 kalian gak takut jadi bujang tua" tanya vano

"Minimal sadar diri anjir umur lo juga udah mau 25 kenapa gak Lo dulu aja yang nikah" serkas Jeandra.

"Gw nunggu syahira lulus sekolah" ucap vano yang membuat teman nya melongo tidak terkecuali Radika

"Pedofil gila" ucap Radika.

"Bodo amat yang penting syahira jadi punya gw" vano menekan kata 'punya gw'

"Gila Lo van" ucap Bagas

"Ya udah bodo amat yang penting Lo bahagia deh" Jeandra menatap jengah ke arah vano.

Hening beberapa saat sampai ada seorang gadis yang baru keluar dari lift keluarga Diningrat tentu saja gadis itu syahira.

"Kak vano kenapa malah pindah in syahira ke kamar sih" syahira menghentak kan kaki nya ke lantai dan berjalan ke arah vano.

"Maaf sayang kakak cuman tidak tega melihat mu tidur tidak nyaman di sini" kata vano menuntun syahira duduk di pangkuan nya.

"Minimal liat kondisi lah ya ,gak liat apa masih ada kaum jomblo di sini" sindir Bagas melihat atasan nya memamer kan kemesraan nya.

"Gw pulang jangan lupa besok Van" Radika pergi keluar rumah.

"Gw juga" dafian menyusul Radika.

"Kita berdua juga ,inget Van dia adik" kata Bagas menarik tangan Jeandra.

Tak lama terdengar suara deruman motor yang mulia menjauh dari halaman rumah Diningrat.

"Emang besok ada apa kak" tanya syahira mendongak kan kepala nya menatap vano.

"Ada perkumpulan sayang ,kamu gak papa kan gak ikut lagian juga besok kamu Sekolah kan" vano mengelus perut rata syahira.

"Besok tanggal merah kak jadi gak sekolah boleh yah besok Hira ikut" Hira merupakan panggilan khusus dari vano.

Vano tampak berfikir sejenak di sisi lain dia tidak ingin syahira sendiri an di rumah tetapi tidak juga tidak ingin membahayakan syahira ikut dengan nya.

Uncle Seks.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang