sebelas.

195 17 1
                                    

Typo? Tandain.

Semua anggota TAPOPS sudah berada pada stasion TAPOPS untuk menyerang balik para musuh yang menjajah stasion ini.

Segala serangan dihindari dengan mudah oleh musuh itu, serangan dari musuh pun masih berlanjut dengan brutal, lebih brutal dari 1 jam yang lalu.

Yang memakai pedang mengayunkan pedangnya ke arah musuh, melayangkan ayunan itu pada leher, perut atau lutut.

Atau bahkan lebih dari itu.

Serangan demi serangan di berikan, pertarungan tetap berjalan dengan serius. Pertarungan mendadak ini harus di menangkan oleh TAPOP. Ya walau bukan perang.

Musuh mempunyai banyak pasukan, tak seperti TAPOPS yang sudah kewalahan oleh musuhnya itu.

Sialan, serangan mendadak ini membuat kita kesusahan. Batin Kokoci

Kokoci pun menepi dalam pertarungan yang pastinya ia akan kalah dengan orang-orang berotot itu.

Mengirim pesan darurat kepada Organisasi Galaxy lainnya, untungnya pesan itu di terima dengan cepat. Organisasi lain berdatangan dengan pasukan yang mereka bawa.

Memberantas musuh dengan sedikit kejam(?) sudah tradisi jika organisasi Galaxy Lain membunuh musuh dengan kejam, Jangan heran.

"Terimakasih t'lah menolong kami.."ucap Kokoci kepada Chelsy, Albert .. dan lain-lain. Aku tidak mau menyebut semua.

"Tidak apa Komandan, itu adalah tugas kami untuk membantu kalian kapan pun kalian membutuhkan bantuan!" Ucap Chelsy dengan cengiran cantiknya

"Sekali lagi terimakasih Komandan Chelsy.."

"Tidak apa, ohya! Untuk berjaga-jaga kami semua akan tinggal di TAPOPS dalam beberapa hari." Ucap Chelsy mewakili semuanya.

Melihat kondisi TAPOPS yang masih rawan atau mudah terkena serang.






💧


Kaki kecil itu berlari, menelusuri jalan kota yang sama sekali ia tidak hafal. Berbelok-belok ke suatu gang entah itu aman atau tidak.

Intinya ia akan berlari untuk hidupnya, run for your life.

Sialnya ia bertemu dengan jalan buntu, kaki kecil dan tangan kecilnya bergetar. Takut kepada orang berbadan kekar di depannya.

"Kau tidak bisa berlari sekarang" ucap pria itu segera mendekat ke arah yang lebih muda

Yang lebih muda hanya dapat menelan air liur secara susah payah.

"Apa yang ingin kau lakukan DUDE?" Tanya Pria lainnya yang ada disana.

"Tch. Selalu ikut campur." Balas Pria pertama dengan ancang-ancang untuk menyerang

"Ingin mencoba melawanku DUDE? boleh saja. Asal tidak menyesal nantinya." Ucap nya.

"Kau tidak berubah Albert."
"Kau juga tak berubah Jiafry."

Jiafry mengeluarkan pisau dapur? Yang sudah di asah, melangkah besar tuk mendekat pada Albert dan ingin mulai menyerang. Namun serangan dapat dihindari dengan mudah.

Albert mengeluarkan sebuah karambit, karambit senjata kesayangannya yang selalu ia simpan dan tak pernah ia pakai dalan 2 tahun terakhir.

"Bersiaplah." Gumam Albert lirih

"Untuk dirimu bertemu tuhan." Lanjutnya.

Ia melompat dengan cepat ke arah Jiafry dan mulai melukainya pada lengan dan perut.

Jiafry melompat kebelakang seraya memegangi perutnya yang mengeluarkan darah segar.

Tak peduli dengan luka pada perutnya ia tetap saja maju dan berhasil melukai Albert di bagian pipi. Sebelum ia di tikam.

Sementara anak muda tadi menutup matanya. Takut akan hal yang terjadi di sana.

Albert menghampiri anak muda itu dan berbicara.

"Buka mata mu." Ucap nya, anak muda itu membuka matanya yang ditutup oleh telapak tangannya.

"A-abang.." ucapnya dengan terisak. Mendekati Albert dan memeluknya se erat-eratnya.

Albert pun membalas pelukan itu, dan ia menggendong ala Koala anak muda itu.

"Abang....akuu takut.." ucapnya.
"Tidak usah takut Zion.. abang ada disini"

Albert membawa Zion tuk pulang kerumah.

"Abang.... Aku takut ibu akan memukuli ku kembali.."ucapnya
Albert terpaku dengan ucapan Zion. Walau Zion adalah anak tiri yaitu adik sambungnya ia tetap menyayangi Zion sepenuh hati. Jiwa raga pun akan ia berikan untuk adik kesayangannya itu.

Ia sedikit kesusahan dalam membagi waktunya dalam sekolah dan adiknya.

Walau tinggal pada planet selain Bumi, di Planet itu sangatlah maju. Jadi jangan heran.

Albert yang bersekolah sering kali pulang larut. Dan kembali- kembali di suguhi oleh adiknya yang terluka atau sedang di pukuli oleh ibunya.

Sesekali menangis karena sakit hati karena ibunya yang terus memukuli adiknya.

"Aku akan melindungi mu" jawabnya
Zion hanya mengangguk pelan sebagai jawabannya.

Tahun demi tahun berlalu akhirnya adiknya t'lah dewasa. Tak sepenuhnya karena masih berumur 8 tahun.

"Kakaa ~ aku mau berkemah yaa... Boleh kan kaa??" Tanya Zion dengan puppy eyes nya.

Kalo begini Albert mana bisa menolak?

"Baiklah! Tapi jaga dirimu! Kaka ngga mau kamu hilang di hutan belantara!" ucapnya dengan tegas

"Iyaa kakaa! Zi berjanji!" Balas Zion dengan jari kelingking yang ia arahkan pada kakaknya.

Albert yang peka sepeka-peka nya langsung menautkan kelingking nya ke jari kelingking adiknya itu.

.

.

.
Sudah hampir 5 hari Zion tak balik kerumah. Albert khawatir setengah mampus! Adiknya selalu akan kembali dari campingnya setelah 1-3 hari! Tapi kenapa ia belum kembali?

Albert mendatangi rumah teman Zion yang mengajaknya camping bersama.

"Zion ada sama kamu?" Tanya Albert.
"Um.. tidak ka. Zion sudah balik 3 hari yang lalu" balas teman Zion
"Ouh...? Baiklah terimakasih."

Sekarang Albert bingung kemana adik kesayangan nya itu! Apakah mungkin ia di culik? Tidak.. adik nya memiliki kekuatan. Tapi apa mungkin adiknya itu di suntikan obat tidur!? Tidak!! Hal itu tidak boleh terjadi.

Albert langsung mencari adiknya di semua tempat pada kota itu. Namun nihil! Adiknya sama sekali tak di temukan.


TBC.

i'm back! Mungkin beberapa bulan ini ini bakal rajin update sih.. tapi gatau juga

Alurnya udah ambaradul..

You Will RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang