Aku membuka pintu hospital wing pelan, coba tebak apa yang ku lihat di dalam sana. ya benar, anak anak bodoh itu merusuh di sana, mereka tertawa nyaring sekali entah apa yang mereka tertawakan, untungnya di rumah sakit ini hanya ada draco yang sakit, tidak akan ada orang yang terganggu dengan suara bising mereka
"Hey! Ini rumah sakit jangan membuat keributan!"bentak ku pada mereka
"wah lihat siapa yang datang, draco"kata goyle alisnya naik turun, dia seakan sedang menggoda draco
"Hey ini rumah sakit jangan membuat keributan!"Crabbe meniru ucapanku dan gerakan ku saat mengatakannya yang di sambut gelak tawa mereka semua
"Di sini hanya ada kami, darling"kata Blaise
"Blaise benar, daring"kata Theodore
Mereka berdua cekikikan sambil melirik draco yang berpipi merah mungkin Karena marah
"Pergilah dari sini, draco tidak akan bisa istirahat jika ada Kalian"kataku, anehnya mereka semua menuruti nya sambil cekikikan seperti orang gila
"selamat bersenang-senang draco"kata mereka lalu menutup pintu, masih dapat ku dengar suara tawa mereka di luar sana
"Dasar sinting, Bagaimana bisa kau tahan berteman dengan makhluk-makhluk seperti itu"kataku pada draco, draco tertawa kecil
"Kau hanya belum terbiasa"jawab nya
"Kau baik baik saja?"aku menarik kursi dan duduk di sana
"Seperti yang kau lihat, aku akan membuat si bodoh itu menyesal!"draco menyeringai
"Jangan macam-macam"peringatan ku berikan padanya, dia adalah draco Malfoy pureblood sombong yang selalu mengadu pada ayah nya. jika Lucius tau, hagrid bisa saja di pecat atau lebih parahnya buckbeak di eksekusi, aku tidak mau itu terjadi.
"ayah ku akan segera tau"
Aku mendelik, karena kesal aku pun berdiri hendak pergi, draco langsung bangun dari posisi tidurannya
"Mau kemana kau, kau mau ketemuan dengan si potty ya?"tanya nya
"Kenapa bawa-bawa harry, sekarang ada pelajaran ramuan jika kau lupa"
"aku sedang sakit"
"aku tidak mengajak mu draco, kau di sini saja, istirahat"
"bukan itu maksudku...aku Ck, yasudah sana pergi!"
apa apaan sih, kenapa dia marah?apa jangan-jangan dia ingin aku menemani nya? sepertinya begitu aku cukup peka dengan keadaan
"kau sendirian?"tanyaku, draco mengagguk kecil
dia kelihatan sangat lemah sekarang, wajahnya dan bibirnya pucat, aku merasa khawatir meninggalkan dia disini sendirian aku pun memutuskan untuk menemaninya sampai teman² nya datang. aku kembali duduk
"coba kulihat tangan mu"aku memegang tangan nya yang di balut perban, aku panik setengah mati saat draco meringis kesakitan
"apa karena ku, aku minta maaf, Sakit sekali ya?"
bukannya menjawab pertanyaan beruntun ku, draco malah bertanya balik"kau khawatir padaku?"aku merasakan wajahku tiba tiba memanas bukan karena marah, tapi karena malu ketahuan menghawatirkan si pirang ini
"jangan salah paham, aku hanya kasihan!"aku memalingkan wajah
aku ingin tau ekspresi apa yang di tunjukkan draco tapi aku terlalu malu untuk menatapnya, tetapi karena rasa penasaran ku yang tinggi aku diam diam meliriknya, raut wajahnya sesuai dengan apa yang ku perkirakan, dia menyeringai seperti biasa
"Lain kali jangan ceroboh draco,sangat beruntung karena hanya tangan mu yang terluka"
"kau sebut ini beruntung?"draco mengelus tangan nya "ini sakit tau"katanya dramatis
setelah mengenal nya lebih jauh aku akhirnya tau sikap draco yang tidak ku perhatikan, kalau si draco ini drama Queen sekali
"Kenapa kau lemah sekali sih, kau itu laki² harus terbiasa dengan luka seperti ini"cibir ku
"tidak sakit sama sekali sebenarnya, aku hanya acting seperti muggle kotor, aku ingin menjadi aktor makanya aku acting kesakitan, apa itu terlihat nyata? maksudku aktingku?"kata draco
"ingin menjadi aktor?emangnya kau muggle omong kosong sekali"aku menatapnya malas, aku tau dia bohong, dia kesakitan tapi pura pura kuat karena tidak terima ku sebut lemah
Haruskah aku menjahilinya sekali kali?aku tersenyum"tidak sakit ya? coba gerakan tangan mu"kataku
Tanpa ragu draco menggerakkan tangannya perlahan, ku lihat keningnya berkerut dan bibirnya bergumam kecil mengatakan "aku kuat, aku kuat" seperti anak kecil, sangat lucu
aku tertawa kecil"hentikan draco"kataku sedikit terkekeh
"jangan meremehkan ku"draco masih berusaha menggerakkan nya, aku semakin khawatir
"Sudah idiot!"
"aku tidak lemah (name) aku kuat"aku tertawa keras dia bersikap seperti bocah
"iya aku salah, kau kuat draco sudah hentikan, jika lukamu Semakin parah ibumu bisa marah padaku"dia berhenti menggerakkan tangannya tapi menatap tajam aku
"Kau mengkhawatirkan aku karena takut ibuku marah?kau menghawatirkan si potty dengan tulus"ketusnya
"kau kenapa sih, cemburu?"kataku asal, dia melotot tidak terima
"untuk apa aku cemburu!"
"lalu kenapa marah marah terus!"kataku
"Mau saja"jawab nya dia memalingkan wajahnya
Sangat menggemaskanaku mengacak rambut pirang nya, ah sial aku melakukan kebiasaan ku saat gemas dengan seseorang, draco pasti akan marah, aku buru buru merapihkan rambutnya
"Maaf draco, kebiasaan"kataku, Anehnya draco hanya diam, dia mendongak menatap ku, aku tertegun melihat sudut bibirnya terangkat bukan seringai tapi senyuman kecil yang membuatnya semakin tampan
"Antar aku ke asrama"katanya
aku memutar bola mata, dia menyusahkan ku sekali
"iya ayo"kataku pasrah
draco turun dari ranjang nya, tangannya terulur padaku aku menatapnya heran
"kau bodoh atau gimana?bantu aku berjalan"katanya
"kenapa manja sekali sih! tangan mu yang terluka bukan kakimu!"kataku kesal, seenaknya saja menyuruhku memapahnya lagian kakinya baik baik saja, dia tidak perlu bantuan ku, ku yakin dia hanya ingin menyusahkan ku saja
draco menyeringai
"aku tidak menerima penolakan (name) pheonix, kau tunangan ku!"Arghh Pemaksaan sekali! Dia memanfaatkan status kami, aku ingin sekali memukulnya
"cepat, aku pegal nih"
aku menarik nafas panjang lalu membuangnya dengan penuh kekesalan"ck iya"aku mengerahkan tangannya pada bahuku, tangan ku yang satunya berada di punggungnya
draco terlonjak kaget, aku meliriknya"geli" katanya
aku tersenyum diam-diam, ternyata dia geli an, aku memegang kelemahannya sekarang. kalau-kalau dia membuatku kesal lagi aku akan menggelitiknya sampai mampus
KAMU SEDANG MEMBACA
Draco Malfoy [My Pheonix] Draco And You
Fanfiction"Takdirmu Astoria bukan aku" ** "Kau mendelik kesal tapi wajahmu memerah, itu salah satu yang kusuka darimu" ** "Dengan Ciuman!" ** "Aku benci jauh darimu pheonix!" ...