chapter 9

61 43 2
                                    

9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

9. Markas cakrawala

Senin 23 juli 2024

Nara, lea, sasa, maya, disa tengah menyantap mie baso paling populer di sekolah, begitu juga yang lain berbondong bondong supaya tidak kehabisan. Aska dan yang lain melangkah menuju meja yang di duduki oleh nara dan teman-temannya.

Aska duduk di sebelah kanan nara dan di ikuti oleh yang lain duduk di sebelah kiri nara. Tanpa di sadar semua penghuni kantin menyaksikan mereka, kedekatan antara askara dan nara membuat gempar satu sekolah.

"Siang neng cantik,idoy" sambil membawa dua mangkok baso dan di berikan kepada aska, di tengah perbincangan cewe centil yaitu fans nya aska mereka tengah membicarakan tentang nara di belakang aska.

"Kalo ngomongin orang, langsung di depan gwe bukan di belakang,aska" teriak aska membuat cewe centil itu kaku ga bisa apa-apa, ya mau bagaimana dia yang mulai aska ga terima dong kalo nara di omongin di belakang apalagi soal kedekatan aska dan nara

Idoy yang tengah mengunyah gorengan dengan percaya diri "kaya punya nyali aja lo ngomongin bu bos gwe,idoy"

Sontak semua mata tertuju kepada cewe cabe tersebut. Emang cari gara-gara tu cewe untung cewe kalo cowo udah habis detik ini juga

"Ganggu suasana aja,ipal" sambil menyuapkan satu gorengan kedalam mulutnya

"Cabut lo semua!!!,aska" dengan tegasnya

Aska kini membalikan pandangan kepada cewe berkulit putih rambut terurai hitam panjang yaitu nara, gadis dengan senyuman manis yang melekat di wajahnya membuat aska tidak ingin lepas dari pandangannya

nara hanya bisa tersenyum, di bela sama aska apa ga salting? kalo gwe jadi nara udah pingsan deh apalagi aska kan ganteng, incaran cewe cewe aduhayy ga bisa di deskripsikan deh!!!

"Padahal banyak tempat yang kosong, ngapain di sini,maya" sambil memakan baso dengan muka kesal, maya kan terkenal dengan jutek, kalo ngomong beh kit ati banget tapi maya tidak memikirkan hal itu karna dia sudah biasa berbicara seperti itu, apalagi membuat dirinya kesal huh

"Serah gwe,aska" sambil memalingkan pandanganya

Ipal yang tiba tiba duduk di sebelah disa dengan membawa semangkok baso"Heh lo berempat, ganggu aja pa bos bu bos kita kita lagi pacaran"

Dengan reflek disa mengatakan "Lo juga ngapain di sini"

"Galak banget sih neng,ipal"

"Kalo mau, sama aa aja pacarannya, idoy" sambil mengangkat kerah seragamnya dan menyisir rambut dengan tanganya

"Hughhh"

"Ogah banget pacaran sama lo,disa" beranjak dari tempat duduknya sambil membawa semagkok baso lalu duduk di kursi sebelah kiri

Askanara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang