chapter 11

60 40 1
                                    

11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11. Ruang BK

Rabu 24 juli 2024

Bunghh!!!!

Pulukan melayang di pipi sebelah kanan laki laki berbadan tinggi, laki laki tersebut tidak tinggal diam memukul pipi askara hingga keduanya babak belur dan mengeluarkan darah di ujung bibirnya itu

Dengan gerak cepat rega dan bara memisahkan keduanya

"Sia anjing maksud na naon lah ngajak gelut ka aing" askara dengan muka memerah menahan amarah

"Sok lah dieu aya kawani mah anjing" dengan dada bidangnya memaju majukan dengan tangan yang masih di pegang oleh rega dan bara

Tak lama kemudian pa asep berteriak

ASKARA!!!!!

Semua penghuni lapangan melihat pa asep yang ada di luar lapangan sana dan kedua laki laki  tersebut segera ke ruangan BK

"Askara kamu ngapain mukulin si gala sampe babak belur?" Dengan nada tinggi askara dengan santai nya diam tidak ada suara sama sekali

"Saya yang salah p-"

"Kamu diam askara yang menjawab" omel pa asep sampe kedua kuping budeg

Askara berdeham, "bukan salah saya pa" menjawab dengan santainya dan melihat pa asep dengan alis terangkat

"Lalu?"

"Saya pa yang salah, saya ga sengaja melempar bola basket menenai kepala aska" gala menjelaskan dengan muka memucat karna pasti sakit yang ada di wajahnya dan tubuhnya sedikit bergetar

"Tuh kan bukan saya pa" ucap askara dengan percaya dirinya pa asep menggelengkan kepala dengan jawaban yang keluar dari mulut muridnya itu

Pa asep menghela napas dengan kasar.

"Bapa panggil kedua orang tua kalian, kalian bisa keluar dengan satu syarat kalian di hukum!!"

"Lah kok di hukum pa kan gala yang salah" ucap askara beranjak dari tempat duduknya sambil membenarkan seragam yang ia kenakan

"Bapa ga mau tau kalian bersih bersih di taman sekarang sampe bersih!" Sambil membukakan pintu untuk kedua lelaki tersebut keluar

"Baik pa" keduanya keluar dari ruang BK dan di sana berjejeran anggota cakrawala

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Askara berjalan menuju taman dan menyapu halamannya yang penuh dengan daun daun di ikuti oleh yang lain nara yang berjalan melihat askara dengan wajah babak belur, nara menghampiri askara

Askanara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang