"Jen maafkan aku, aku janji akan menyelesaikan semuanya"ucap Jisoo yang terus memohon.
"Jawab pertanyaanku dengan benar apa kau masih mencintai dia?"tanya Jennie mengintrogasi
"Jennie ya aku tidak bisa melupakan dia begitu saja kau tahu kan aku dan dia sudah berhubungan lama jadi tidak mungkin melupakan dia secepat itu walaupun aku tidak mencintainya lagi tolong mengertilah melupakan seseorang yang kita pernah cintai itu tidak akan bisa secepat itu aku tahu aku egois aku tahu kau juga pasti merasa tidak nyaman dengan hal ini tapi aku mohon percayalah Karena sekarang aku sudah mencintai kamu,aku akan berusaha melupakan dia tapi aku tidak bisa secepat itu aku butuh waktu perlahan-lahan aku akan melupakan dia"jelas Jisoo mencoba untuk meyakinkan Jennie.
"Berarti kau masih mencintainya? Itu juga yang membuat kau sulit untuk melupakan dia?"
"Astaga sayang aku harus berapa kali menjelaskan... oke aku tahu kau cemburu tapi tidak seperti ini kau harus percaya padaku mungkin dulu aku memang mencintai dia tapi sekarang semua cinta yang aku punya itu aku berikan sama kamu jadi tolong percayalah"
"Akhiri hubunganmu dengan dia jangan lagi berhubungan sama dia jika kau mencintaiku"ucap Jennie lantas melenggang pergi
"Sayang mau ke mana"ucap Jisoo yang berusaha mengejar Jennie yang pergi.
"Saat ini aku ingin sendiri dan kau jangan coba-coba menyusulku aku akan pergi ke rumah orang tuaku"ucap Jennie sembari mengemasi barang-barangnya.
"Jen aku mohon jangan seperti ini, ini hal sepele tidak perlu harus pergi-pergi seperti ini ayolah aku tidak ingin orang tua kita mengira bahwa kita ini tidak baik-baik saja"bisa terus berusaha untuk mencegah jennie pergi.
"Itu memang kenyataannya kan? Bahwa kita ini tidak baik-baik saja sekarang"ucap jenny dengan menatap Jisoo.
"Jennie kau tidak bisa seperti ini, aku bisa menerimamu dan bayimu itu tapi kau tidak bisa menerima masa laluku apa itu adil untukku?"ucap Jisoo seketika mengalihkan kegiatan Jennie yang sedang mengemas baju.
Jennie terdiam mematung seakan-akan ada sesuatu yang menusuk di dalam hatinya sungguh walau itu kenyataannya walau itu kebenarannya entah kenapa hatinya sakit mendengar itu Jisoo memang telah menerimanya Jisoo memang telah menerima bayi yang ia kandung lantas kenapa dia tidak bisa menerima masa lalu Jisoo ia merasa di sini dialah yang paling egois seharus nya dia juga bisa menerima Jisoo masa lalunya dan apapun itu tentang Jisoo seharusnya dia bisa menerimanya tapi kenapa ia seperti ini jujur saja mendengar Jisoo tidak bisa melupakan wanita yang pernah dicintainya sungguh itu membuat hatinya terluka sebesar itukah cinta Jisoo untuk wanitanya hingga tidak bisa melupakan dia apakah ia juga bisa mendapatkan cinta ji Soo yang begitu besar itu.
"Kenapa Jennie ya? Kenapa kau tidak bisa menerima masa laluku? sedangkan aku, aku bisa menerimamu dan bayi dari laki-laki lain yang kau kandung itu... Aku hanya butuh waktu perlahan-lahan aku akan melupakan dia, percayalah"ucap Jisoo.
"Silakan jika kau ingin pergi tapi kembalilah setelah kau tenang"ucap Jisoo lantas meninggalkan jennie yang terdiam.
**
"I really miss you here I am waiting for you come quickly baby"ucap seseorang di seberang telepon.
(Aku sangat merindukanmu,aku menunggumu di sini cepatlah kembali sayang)
"I'll be there next week. There's something I want to tell you"balas Jisoo.
(Minggu depan aku akan ke sana, ada hal yang ingin aku katakan padamu)
