Jaemin sedang bersantai bersama Haechan di rooftop sekolah. Kalau kalian bertanya kenapa di sekolah, jawabannya, sepi. Siapa juga mau ke sekolah waktu libur?
"Jaem... Gua ketemu bunda Win kemarin." - Haechan.
"Lo seriusan? Lo ketemu bunda di mana? Dia baik-baik aja kan?" - Jaemin.
"Iya. Dia bilang bakal pulang setelah urusannya selesai." - Haechan.
"Urusan apa, Chan? Kenapa dia ga kasih tau gue?" - Jaemin.
"Lo tau kan Doyoung dibuang karena dia mencintai manusia? Tapi kita salah. Taeil itu iblis. Dia mempengaruhi Doyoung hingga hati sucinya menjadi gelap." - Haechan.
"Bunda cuba menyelamatkan Doyoung?" - Jaemin.
"Iya. Dan tugas lo buat jagain Jeno." - Haechan.
Jaemin memandang Haechan dengan intens.
"Sehun itu murni peri, Jaem. Tapi Jaehyun terlahir murni manusia. Namun darah manisnya nurun ke Jeno dan Mark. Itulah alasan para iblis mengincar mereka. Sangat jarang bayi manusia dan peri untuk bertahan hidup." - Haechan.
"Setelah kita selesai, kita bisa hidup di dunia manusia ga?" - Jaemin.
Haechan memandang Jaemin dengan wajah hampa. Lalu menggeleng sendu.
——(skip)——
Yuta berubah wujud menjadi manusia. Seharian dia menyamar sebagai gagak hitam untuk mengekori Winwin.
"Winnie."
Winwin menoleh ke belakang. Dia kaget melihat Yuta di depannya.
"K- kamu kenapa ke sini? Bagaimana kamu tau aku di sini?" - Winwin.
"Aku tau bau kamu, Win." - Yuta.
"Kamu ga seharusnya di sini, sayang. Ini bahaya." - Winwin.
"Terus kenapa kamu disini? Mari hapuskan Taeil sialan itu. Aku ingin kamu pulang denganku." - Yuta.
"Taeil tidak di sini, Yuta. Dia sudah menghampiri rencananya." - Winwin.
Yuta tampak berfikir sebentar.
"Awasi Doyoung dan beri peringatan pada Jaemin. Aku akan kembali bersama klan." - Yuta.
Winwin mencium pipi Yuta sebelum berubah wujud menjadi merpati putih dan terbang pergi.
——(skip)——
Jeno bergerak gelisah di dalam tidurnya. Seluruh badannya dibanjiri peluh. Begitu juga Mark di kediaman Seo.
Johnny yang kebetulan lewat di hadapan kamar Haechan masuk untuk memeriksa Mark.
"TEN! SAYANG!" - Johnny.
"Apa sih? Nanti Mark kebangun." - Ten.
"Ini Mark kenapa? Gelap banget mae hawanya." - Johnny.
Ten meletakkan telapak tangannya di atas dahi Mark lalu memejamkan matanya. Hawa gelap yang menyelimuti kamar itu perlahan memudar. Ten membuka matanya dan memandang Johnny.
"Ini bahaya, John. Cari Haechan sana. Biar aku yang jagain Mark." - Ten.
Johnny pun mengangguk.
----------
Seorang pemuda manis sedang memulihkan Jeno. Perlahan-lahan, Jeno mulai tenang semula.
"Bunda?"
Pemuda manis itu berbalik memandang remaja yang sedang berdiri di pintu. Dia tersenyum.
"Nana... Sini sayang." - Winwin.
Jaemin memeluk Winwin erat seakan tidak mau lepas.
"Bunda kemana? Kenapa bunda tinggalin Nana?" - Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME - JAEMJEN/DONGMARK
Fanfictionship : jaemjen/ dongmark "Lo sentuh Jeno, urusan lo sama gua." - Jaemin. "Na... Jangan pergi." - Jeno. "Lucunya." - Haechan. "Tetap disini, Chan." - Mark •BXB • HOMOPHOBIC DNI • jangan salpak