04

106 9 3
                                    

Pagi ini seperti biasa noe laras dkk semua mulai kembali sekolah

"Baik anak² sekarang buka halaman blablabla"

Semuanya tampak sibuk mengerjakan pelajaran yang di tuliskan oleh pak andi tak lain adalah guru baru disana berbeda dengan noe yang masih memikirkan cara mengambil henpone miliknya dari laras

"Duh gimana cara ngambil hp gua ya" noe terus melirik laras sekilas namun yang di perhatikan sangatlah peka

"Lu butuh contekan?" ucap laras yang mengira noe kesulitan menjawab soal, mendengar itu noe cepat mengeleng. bukan itu yang dia mau

Laras kembali pokus mengerjakan soal² nya hingga pelajaran selesai mereka di izinkan istirahat sebelum mengerjakan pelajaran berikutnya.

"Non kantin kuy" ucap laras nona menganguk segera menghampiri laras karna jarak mereka yang lumayan jauh

"ikutt" ucap icut

Mereka semua meningalkan kelas untuk mengisi perut masing² meningalkan noe reza dan egend

Jangan di tanya di mana irsyad dia lebih dulu ke kantin untuk mengisi perutnya percayalah di antara reza egend dan irsyad, hanya irsyad lah yang paling dewasa dan tidak suka keributan tapi tuhan mempertemukan nya dengan 2 manusia astrub tak lain adalah reza dan egend namun dia juga tidak bisa menjauhi mereka karna pertemanan yang sudah mereka ikat dari kecil.

"Heh urusan kita kemarin belum selesai" egend memegang bahu noe yang membuat si empuh menoleh

"Lah kok gua baru sadar kalo satu kelas sama si curut ini" noe menatap egend lama

"M-maap bang kemarin aku cuma mau lindungi laras" ucap noe bersiap pergi namun di tahan oleh reza

"Siapa yang suruh lu berdiri hah!" reza menahan bahu noe mendudukan nya kembali

"Mau jadi pahlawan hm? Hahaha" egend tertawa lalu menarik kerah baju noe

"Sebagai hukuman lu jadi babu gua selamanya"

"Ck" Terdengar decakan kesal dari noe ingin sekali dia membogem wajah sok tampan milik egend namun dia mengurungkan niatnya kala mengingat pesan mama nya

"Menolak?" Tanya egend

"Baiklah kalo gitu gua bikin lu babak bel-"

"Iy-a iya aku mau bang" ucap noe cepat membuat egend tersenyum

"Anjing pintar" dia mengelus rambut noe

"Ikut gua" ucap nya lalu berlalu pergi di ikuti reza di belakang nya, dengan sangat terpaksa noe mengikuti egend

*Kantin*

Egend dan reza memasuki kantin di ikuti noe sebagai asisten baru egend, semua mata melirik ke mereka

"Pesenin gua cepat" ucap egend mendudukan dirinya di meja kosong

"Jak lu apa" tanya egend

"Biasa bakso sama es teh" ucap reza

"Bakso 2 es teh 2 Jangan lama" ucap egend

"O-oke bang" ucap noe bergegas memesan

Semua mata memperhatikan noe dengan iba karna kini noe menjadi korban berikutnya setelah murid baru yang keluar akibat egend dan reza

"Eh liat tuh anak baru jadi babu nya egend"

Laras memberhentikan makan nya menatap noe yang membawa nampan berisikan pesanan reza dan egend

" kasian ya tapi kita ga bisa bantu apa²" ucap nona

"Iya bener banget" sahut icut

"Korban kesekian ini" ucap laras lalu berdiri untuk mengambil tisu sial nya habis membuat nya harus mengambil ke meja sebelah, naas nya dia malah menyengol noe alahasil semua bakso terjatuh jangan lupakan air nya yang masih panas membuat noe meloncat² kepanasan mengambil es sembarang org lalu menumpahkan nya di sepatu yang baru saja terkena kuah bakso

"Eh eh maap lu gapapa kita ke uks ya" laras dengan panik menghampiri noe

"Ras mati kita" ucap nona yang baru saja datang

"Ayo ke uks" ucap icut dan laras namun noe masih saja diam lalu mengeleng pelan karna rasa panas yang benar² menyiksanya

"Woi! LU BISA BAWAH YANG BENER GA!" marah egend

Bugh

Noe terduduk mendapat serangan tiba² dari egend

Plak

"Lu gila ya disini gue yang salah"ucap laras menyembunyikan noe di belakang nya

"Dia hampir melukai kamu baby" ucap egend lembut lalu menarik laras

"Awas ini urusan gua sama ni bocah" ucap egend lalu mengambil kuah bakso yang masih panas milik meja sebelah

"Sebagai hukuman nya" egend mengangkat mangkok bakso itu ingin segera menguyur noe

"JANGAN GEND!!" teriak laras menghentikan gerakan egend

"Kalo kamu mau jadi pacarku maka akan ku hentikan" ucap egend tersenyum, sedangkan laras bungkam

Nona menghampiri laras mengisyaratkan untuk pergi dari sini namun laras engan tapi juga tidak bisa menjawab permintaan egend

Semua org nampak menyaksikan dengan tegang tidak ada yang bisa melawan egend bahkan guru sekalipun karna sekolah ini milik ayah nya egend

"Baiklah jadi biarkan aku melakukan nya"

Noe yang melihat tanda bahaya itu ingin segera pergi namun lagi² ada reza yang menghalanginya

Byurr

Bughh

Bugh

"Cabut" egend berlalu pergi di ikuti reza sedangkan noe masih menahan panas serta nyeri di perutnya yang baru saja di tendang oleh egend

Semua menatap noe dengan iba noe yang nampak acak²an dan baju yang basah

"Lu gapapa maap ya ini gara² gue" tampa sadar air mata laras mengalir dengan sendirinya

"Gu- a-aku gapapa kok" ucap noe, tangan nya terulur menghapus air mata laras

"Jangan nangis" ucap nya lagi

Laras memperhatikan noe lama lalu membersihkan sebagian mie yang berada di kepalanya mengambil tisu untuk membersihkan wajah noe, namun noe menahan nya

"Aku bisa sendiri" ucap noe lalu berlalu pergi mana mungkin dia membiarkan penyamaran nya terbongkar begitu saja jika hanya air panas bedak nya tidak akan luntur tapi kalo tisu kemungkinan bedak nya akan menempel pada tisu trsbt

"Ras" nona menepuk pundak laras menyadarkan nya dari lamunan

"Eh iya ayo kita ke kelas" ucap laras setelah memperhatikan pungung noe yang sudah menjauh

Fake Nerd?  : Noe Laras:Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang