10

140 10 5
                                    

Laras membuka henpone nya dia mengingat² nomor yang pernah di tuliskan oleh lelaki berjas itu tak lain adalah noe

"082136 arggg berapa sih" ucapnya teringat dia yang langsung mencuci tangan tampa menyalin nomor itu terlebih dahulu

"0821364 eh iya ga sih"

"Tapi lanjutan nya apaaa!" laras mengacak rambutnya frustasi karna tak mengingat nomor selanjutnya

"Apa gue temuin aja langsung"

"Tapi masa gue nyamperin cowo itu buat jadi pacar bohongan gue sih"

"Dan lagi gimana kalo dia ga ada disana"

"Larass mama masuk ya" ucap rini setelah berulang kali mengetuk namun tidak ada sahutan

"Eh iya mah"

"Kamu sibuk ga papa minta di beliin bubur di depan tuh" ucap rini

"Engak kok mah yaudah mana uang nya"

"Minta ke papa tuh" ucap rini laras menganguk

"Pahh"

"Hm" sahut alle yang tampak pokus membaca komik, maklum tua² gaul :v

"Papa jadi ga buburnya"

"Jadi nih beli 2" alle menyerahkan selembaran uang merah yang langsung di terima oleh laras

"Ayas pergi dulu"

Laras mengeluarkan motor vario black miliknya walau buburnya dekat namun laras sangat malas berjalan kaki lagi pula dia berencana mampir dulu kerumah nona

Tinn!

"Mang bubur 2 jangan pedes" teriak nya

"Siapp nenggg"

Setelah menungu begitu lama akhirnya laras mendapatkan 2 buburnya tak lupa membayarnya

"Mau kemana neng deket gini motoran" ucap mang bowo seraya memberikan uang kembalian

"Mau kerumah temen mang" sahut laras dengan tersenyum

"Walahh ga enak atuh buburnya kalo dingin pulangin dulu sana atau mau di makan sama temen nya?" tanya mang bowo

"Iya sih kalo di panasin makin lembek nih bubur yaudah mang permisi" ucap laras

"Hati² neng"

Laras akhirnya memutuskan kembali terlebih dahulu mengingat dia yang juga tidak izin akan keluar

"Pahh nih, ayas mau main kerumah nona ya" ucap laras buru² meletakan bubur itu

"Iyak, pulang jangan malem udah jam 4 ini" ucap alle

"Siapp bos"

Laras menatap sekelilingnya rasanya sudah lama dia tidak keluar seperti ini bukan karna tidak di bolehkan hanya saja dia terlalu malas bergerak

Matanya berbinar melihat tokoh donat bukan kah jika bertamu harus membawah makanan kan?

Laras memarkirkan motornya lalu berjalan menuju tokoh itu langkahnya mendekat menatap minat pada pantulan kaca yang menampilkan bermacam² donat dengan motif yang lucu elengan hinga biasa saja.

"Mau beli apa kakak cantik silakan dilihat² dulu" sapa pelayan itu dengan ramah

"Eumm sebentar ya" laras tampak masih menimang kue apa yang akan dia bawahkan

"Selamat datang abang ganteng silakan di liat² dulu" laras sontak mengalihkan pandangan nya

"Kebetulan macam apa ini" batin nya setelah itu dia segera memilih kue

Fake Nerd?  : Noe Laras:Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang