07

97 9 2
                                    

"Ras pinjem pulpen dong" ucap icut sedikit berbisik laras mengulurkan pulpen nya

"Heh kalian mau nyontek ya" ucap pak yanto yang membuat icut kaget

"Engak pak mau pinjem pulpen" icut mengambil pulpen dari tangan laras

"Baik selesaikan soal ini lalu bawah kedepan" ucap pak yanto icut kembali mengerjakan soalnya

Noe diam² memperhatikan laras yang tak seperti biasanya hari ini laras tampak murung noe mengingat kembali waktu laras mengembalikan henpone nya dengan wajah yang memerah karna saat itu noe sengaja mengerjainya tak sadar dia menarik sudut bibirnya pandanganya tak lepas dari wajah laras mata bulat pipi cuby terlihat sangat mengemaskan

"Kenapa nih org" laras yang sadar noe memperhatikan nya merasa risih

"Apa" ucap laras membuat lamunan noe buyar

"Ekhem noe kamu main² saat jam pelajaran kamu dihukum" ucap pak yanto

"Pak lohloh" noe kaget laras mendorong bahu nya dengan senyum penuh kemenangan noe tertegun

"Udah sana²" laras terus mendorong noe membuat sang empuh berdiri

"Ck"

"iya pak" noe berjalan lesu kedepan

"Sekarang kamu jelaskan soal ini karna sedari tadi kamu tidak memperhatikan pelajaran" ucap pak yanto

Noe menatap malas papan pelajaran itu dengan terpaksa dia harus berbicara panjang lebar

"Gend" reza menyikut lengan egend

"Hm"

"Ini gimana" ucap reza kesulitan menjawab soal

"Reza egend berdiri di luar sampai jam pelajaran selesai" lagi² pak yanto bersuara

"Tapi pak" ucap egend tak terima karna dirinya merasa tidak terlibat

"Jangan banyak alasan bapak sudah bilang kalo jam pelajaran harus pokus dan tidak boleh saling menyontek/ memberi contekan paham" tegas pak yanto

Egend keluar di ikuti reza egend menatap reza penuh permusuhan

"Peace boss" ucap reza mengangkat tangan nya ( ✌ )

"Tai lu"

"Baik jadi ini blablabla" noe menjelaskan panjang lebar dengan sedikit gugup sedangkan pak yanto duduk bersila tak lupa dengan kopi di tangan nya membuat noe jengkel

Setelah 15 menit pelajaran mereka memutuskan pulang

"Ahh akhirnya" egend terduduk setelah hukuman nya selesai

Bughh

"Akhh" reza meringis memegangi perutnya

"Lain kali jangan tolol" ucap egend reza menganguk

"Yamaap gend" ucap reza

"Maap mulu lu emang ta-"

"Eh eh lu mau kemana" egend menarik ujung kerah seragam noe saat noe lewat bersama laras dkk

"Lu kan babu gua bawain nih tas gua sama reja" ucap egend memberikan 2 tas kepada noe

"Gend bisa ga jangan gangu murid lemah" ucap laras kesal karna setiap kali egend bersikap seenaknya sedangkan noe menatap malas mendengar kalimat terakhir laras

"Iya bener tuh" ucap icut dan nona serempak

"Diam!" bentak egend menatap nona dan icut

"Heh lu jangan bentak temen gue anj-" ucapan laras terhenti saat tangan noe mendarat di bibirnya

"Jangan ngomong kasar" ucap noe lembut

"Woi" egend menepis tangan noe

"Berani ya lu pegang² pacar gua" ucap egend marah

"Bener kamu pacaran sama dia?" tanya noe tampa memperhatikan tatapan maut dari egend

"Engak ngaco nih org" ucap laras

"Laras juga punya selerah kali" sahut nona

" bener²" ucap icut membuat egend makin marah

Noe yang tidak ingin terjebak lama disini memutuskan pergi meningalkan laras dkk

"Pergi kalian laras biar gua yang anter" ucap egend menatap permusuhan ke nona dan icut

"Gak" ucap icut memegang tangan kiri laras sedangkan tangan kanan laras sudah di gengaman egend

"Ras ayok pergi gausah mau berurusan sama dia" nona berusaha melepas tangan egend namun hasilnya

Bukk

"Auh"

"Nona" reza menghampiri nona membantunya berdiri begitu juga dengan icut yang terkejut

"Lu kasar banget sih jadi cowo" ucap laras berusaha melepaskan tangan nya namun semakin dia berusaha semakin erat egend mengengam pergelangan tangan nya

"Sakit gend" ucap laras menatap tangan nya yang mulai memerah

Noe yang belum jauh merasah tidak tega lalu berbalik

Bughh

Egend terpental mendapat serangan dadakan dari noe

"Sialann!!" egend berdiri ingin membalas bogeman noe

Bughhh

"Uhukk" egend memuntahkan cairan merah karna pukulan noe yang benar² kuat

Noe menatap tangan laras lalu mengengam nya dengan lembut membuat laras terkejut ada getaran aneh di tubuh nya apa ini apakah dia punya riwayat penyakit jantung?

"Ayo pergi" noe menarik tangan laras pelan meningalkan tempat itu

"Non tas lu" ucap icut

"Eh iya sini, awass!, lu sama temen lu sama aja sama² brengsek" ucap nona mendorong reza kemudian beranjak pergi

"KEPARAT!" egend berdiri dengan amarah yang mengebuh²

"Siapa dia dia pikir bisa bermain² denganku huh" egend menyekah darah di bibirnya

"Dia kuat gend ga kek anak² cupu biasanya" ucap reja egend mengeleng

"Dia cuma bocah ingusan"

"Lain kali jangan sama anak cewek juga gend" tegur reza yang ntah keberanian dari mana

"Berisik" ucap egend lalu berlalu pergi

Disisi lain

"Ras tungu" ucap nona ngos²an

"Lu gapapa kan" ucap nya lagi

"Ada yang luka ga" sahut icut

"Astaga muka lu merah pasti gara² egend" ucap nona dengan polos

"Apasih gue gapapa" laras menatap noe sejenak lalu menatap tangan nya yang masih di gengam noe, noe mengikuti pandangan laras sontak dia melepaskan tautan tangan nya

"Maap" ucapnya

"Sekarang udah aman kamu cepatlah pulang" ucap noe

"Makasih ya udah nolongin temen gue ternyata walau lu cupu lu kuat juga" ucap nona yang dapat pelototan dari laras

"Non"

"Hahh oh iya gue nona ini icut salam kenal" ucap nona mengulurkan tangan

"Aku noe salam kenal" sahut noe membalas uluran tangan nona

"Ini laras" ucap icut cengengesan

"Dia udah tau kali" laras menyikut icut

"Kita boleh ga jadi temen lu,lu baru pindah kan belum punya temen juga kita mau jadi temen pertama lu kok" ucap laras icut dan nona melongo ini untuk pertama kalinya laras mau berteman dengan seorang lelaki

"Hmm berteman ya boleh deh" ucap noe yang lagi² tersenyum manis walau penampilanya dekil namun laras bisa melihat hal berbeda dari noe jantung nya kembali berdetak apakah dia sedang jatuh cinta lalu bagaimana dengan rencana pernikahan nya laras kembali murung

"Ada apa"

# karna up tadi bermasalah jadi saya up double.

Fake Nerd?  : Noe Laras:Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang