Setelah beberapa hari tinggal di panti asuhan, Ranpo belum pernah berkeliling untuk melihat-lihat keadaan sekitar. Bagaimanapun kondisinya masih belum membaik, dia juga tidak menyangka akan menjadi lemah seperti sekarang. Padahal sebelumnya, dia merasakan tubuhnya selalu kuat. Bahkan dalam keadaan lembur sekalipun, Ranpo tidak merasakan sakit dan kelelahan.
Mungkin karena kemampuannya telah hilang, Ranpo menjadi orang biasa pada umumnya. Dia pastinya memiliki kelemahan, dan Ranpo harus menerima hal semacam itu.
Saat sedang menatap sekitar ruangan kamarnya, seseorang tanpa mengetuk pintu langsung masuk ke dalam dan menyapanya. Senyumannya yang terlihat sangat manis, serta jangan lupakan tubuhnya yang mungil itu.
"Kak Ranpo, aku Kenji. Akhirnya aku memiliki izin dari ketua untuk bertemu denganmu. Bagaimana dengan keadaan kakak? Baik-baik saja kan?" Tanya Kenji yang benar-benar penasaran itu.
Sebenarnya saat pertamakali Ranpo di bawa ke panti oleh Dazai, Kenji lah yang membantu Yosano untuk merawat Ranpo. Apalagi saat itu, Ranpo telah memanggil nama seseorang. Dan ketika Kenji menggenggam tangannya, Ranpo kembali tenang. Dia tidak pernah lagi memanggil nama itu.
Mungkin Ranpo tidak mengetahui apa yang sudah terjadi. Akan tetapi, Kenji tidak mungkin melupakannya.
"Aku sudah merasa baikan, terimakasih sudah mengkhawatirkanku," ucap Ranpo yang memberikan usapan lembut pada Kenji. "Kau anak yang baik, Kenji."
Mendengar pujian dari seseorang yang diperlakukan dengan tulus itu, rasanya menyenangkan sekali. Kenji jadi berharap akan terus diberikan pujian dari Ranpo. Karena dia memiliki harapan pada Ranpo, harapan jika Ranpo mau bermain bersamanya.
Kedatangannya di tempat ini memang sudah semestinya. Jika saja waktu itu Dazai tidak membawanya, mungkin Ranpo tidak memiliki tujuan sama sekali.
"Kapan-kapan kita berkeliling ke halaman panti ya kak. Aku akan memberitahu banyak tempat yang menarik di sini. Karena ada hal yang istimewa di sini, panti ini bukan panti asuhan biasa," bisik Kenji yang takut jika perkataannya di dengar yang lain.
Karena bagaimanapun Fukuzawa tidak pernah mengizinkan seseorang untuk memberitahukan kenyataan, dari panti yang sudah didirikannya itu. Selain jika mereka mengetahuinya sendiri.
Kedua mata Ranpo berbinar, dia mulai penasaran karena Kenji mengatakan hal yang mengejutkan. Mau tidak mau, bisa tidak bisa. Ranpo akan mencari tahu nya sendiri, atau justru terpaksa bertanya pada Kenji sampai anak itu memberitahunya.
"Ah kak Ranpo sudah baikan ya? Beberapa hari ini aku langsung dapat tugas. Jadi tidak sempat menemui mu. Syukurlah Yosano merawat mu dengan baik," ucap Dazai yang langsung mengakrabkan dirinya itu.
Sebenarnya Ranpo tidak terbiasa, dia bukan seseorang yang mudah bergaul dengan orang baru. Apalagi Dazai memperlakukannya seperti seorang teman lama. Padahal kan, mereka juga belum saling mengenal.
Ranpo tidak sepenuhnya ingat akan kejadian waktu itu, dia juga tidak bertanya pada Fukuzawa. Hanya saja, Fukuzawa memberitahunya kenapa bisa berada di tempat seperti ini.
"Terimakasih untuk yang waktu itu. Karena kau membawaku ke sini, aku sampai memiliki alasan untuk hidup," kata Ranpo menatap ke arah Dazai, sambil memperlihatkan senyumannya itu.
Senyumannya yang terukir dengan sempurna, membuat Kenji dan Dazai terpukau. Mereka sampai menatap lekat ke arah Ranpo, seakan-akan mereka baru melihat senyuman seperti itu.
"Kalian kenapa?" Tanyanya yang mulai merasa penasaran.
"Senyuman kakak manis sekali, dan ketika melihat senyuman itu. Entah kenapa hati ini menghangat," jelas Kenji yang meraih tangan Ranpo, dan diletakkan pada pipinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retak [✓]
FanfictionYang telah di jaganya agar tidak hancur. Kini memiliki keretakan, yang sebentar lagi akan segera memiliki kehancuran. Start-18-July-2024 Kamis Finis-20-September-2024 Sabtu