Bagian 6

7 4 0
                                    


Hi Selamat Datang!
Bahagia sekali kalian mampir kesini dan membaca cerita ini🫵🏻🤍
Terimakasih jangan lupa vote dan komentarnya!🔥✨



***

"Kita disini mau mempertanyakan jawaban lo tadi mas." ucap Hiraya mengintimidasi.

Disini sekarang Manggala berada, kamar Lituhayu, sepupunya. Kelima sepupunya kepo dengan jawaban  Manggala dan langsung menggotong Manggala ke kamar untuk di sidang.

Tjahjo generasi ketiga ini ada tujuh orang anak, mereka semua sangat dekat. Saling menjaga dan mengetahui rahasia sesama. Jangan heran jika sekarang mereka sangat terkejut dengan pernyataan Manggala.

Manggala menatap satu-persatu, andai saja ada Mangata ia bisa meminta pertolongan. Ini Mangata sibuk berbicara bisnis dengan para orang tua.

"Gue juga bingung," ia memang sangat bingung, padahal tadi percaya sekali berbicara seperti itu di depan keluarga.

"Lo bohong mas?" tanya Hiraya yang sudah tidak sabaran mendengar ucapan Manggala

Manggala hanya menaik turunkan kepalanya sebagai jawaban, mungkin para sepupunya perlu tahu.

Ada helaan terdengar dari sepupunya yang paling tua, "Gal, kalau mau nolak ya nolak aja. Kamu nggak perlu bohong gitu ke eyang. Bukan eyang saja lho tapi ini semuanya kamu bohongin." tutur Lituhayu.

"Bener itu mbak! Lagian apa kurangnya seorang Jemima Arendaratu? Buset wanita secantik dan seseksi itu di tolak! Sehat-sehat mata lo Gal," timpal Janaka yang langsung dihadiahi timpukan bantal oleh Hasta si bocah tengil.

"Terus kalau kayak gini mas Gala mau gimana? Apa mau gue cariin cewek buat lo?" Hiraya menawarkan jasa yang sangat bagus.

Manggala menggeleng, sudah ada satu nama yang terlintas dipikirannya tapi apakah wanita itu mau. Mereka juga belum kenal beberapa lama, bantuan Hiraya memang menggiurkan tapi sepertinya tidak akan ada beberapa hal yang ia perhitungkan.

"Jujur aja deh mas, eyang juga pasti nggak akan marah," saran Handaru yang sedari tadi hanya mendengar. "Atau lo lagi naksir cewek ya?" sambungnya.

"Kalau nolak pun Ayah bakal marah, lo semua tahu 'kan watak Ayah gimana," jelas Manggala.

Mahawira itu keras dan juga ayah dari Jemima teman baiknya. Sudah pasti Mahawira senang Jemima dijodohkan dengan Manggala. Jadi Manggala harus punya alasan yang kuat, untuk menolak perjodohan ini.

Janaka merangkul Manggala, "Ajak Glenca balikkan aja." ucapnya sambil menaik turunkan alis.

"Gue orang pertama yang enggak setuju," seru Hiraya, enak saja sepupunya itu disuruh balikkan.

Handaru menimpali, "nanti malah jambak-jambakan lagi part dua."

Glenca itu mantan Manggala, satu-satunya mantan Manggala dan hampir menikah. Tapi untungnya batal karena ada hal yang terjadi kurang mengenakkan dan hanya para sepupunya yang tahu alasan mereka putus. Yang paling membenci Glenca itu Hiraya, ia pernah menghampiri Glenca untuk menjambak rambut wanita itu.

"Sabita boleh juga mas," celetuk Hasta, tiba-tiba mengingat pertemuan Manggala dan Sabita beberapa hari lalu.

"Siapa Sabita?" tanya Lituhayu mewakili yang lain.

Manggala memberi kode gelengan kepada Hasta. "Bukan siapa-siapa, Hasta ikut gue." Manggala pergi meninggalkan para sepupunya yang kebingungan.






***

Pekerjaan Sabita itu bukan hanya menjadi seorang florist tapi juga menjadi nyamuk diantara Ilara dengan sang kekasih—Cristian. Seperti malam ini ia diajak Ilara untuk makan malam diluar, awalnya Sabita menolak tapi waktu Ilara tawarkan akan meneraktirnya tentu saja Sabita mau.

Ia tidak tahu bahwa Cristian akan ikut, tahu begitu Sabita tidak ikut saja dari pada melihat pemandangan mengelikan bagi Sabita yang sedang menjomblo.

"Stop suap-suapan gitu bisa nggak? Manja banget," cibir Sabita, rasa-rasanya ingin pergi dari sana juga.

Ilara melirik sinis. "Iri aja lo," wanita itu malah bergelayut manja di lengan Cristian.

Tuhan andai saja ini bukan tempat ramai, Sabita sudah ingin melempar sendal kepada Ilara. Dan juga andai saja Sabita punya kekasih sudah pasti ia tidak akan mengenaskan seperti ini.

"Ajak Manggala gih Sab," ucap Cristian sambil tertawa.

Walah ini pasti Ilara sudah menceritakan semua kepada Cristian, dasar budak cinta.

Ilara yang sudah melihat wajah tak enak dari sahabat karibnya, "Keceplosan Sab waktu itu."

Sabita mendengus mendengar alasan basi dari Ilara. "Nanti gue ajak." balas Sabita langsung terdengar tawa dari Ilara dan Cristian.

"Alah pas tahu dari keluarga Tjahjo aja udah nangis," ejek Ilara, puas sekali.

Sabita gondok setengah mati dengan pasangan di depannya ini, tidak ada rasa iba dengan Sabita sudah seorang diri menemani mereka malah diejek.

Ilara tidak tahu saja kemarin ia banyak mengobrol dengan Manggala, bahkan sampai menukar nomor telepon. Tidak ada percakapan sih bukan tidak ada tapi belum.

Jangan berpikir bahwa Sabita akan mengechat duluan, ia tidak akan melakukan kesalahan kedua kali. Padahal kalau di bilang suka Sabita sudah masuk ke fase jatuh cinta.

Manggala itu tipe Sabita banget, tapi melihat dari latar belakang lelaki itu Sabita langsung merasa insecure. Walaupun kalau dibilang Sabita dari keluarga berkecukupan juga tetap saja tidak ada apa-apanya apalagi wajah Sabita juga tidak mendukung, cantik sih cantik tapi karena beberapa hari lalu ia melihat di berita betapa cantiknya menantu pertama generasi ketiga Tjahjo seketika rasa insecure itu menghantui Sabita.

Tahu diri memang sangat diperlukan, bahkan Sabita sangat setuju dengan mencari pasangan yang Setara dari segala aspek. Soalnya dengan pasangan yang kemarin bukan niat mengatakan sudah miskin tidak tahu diri lagi, kalau jaman sekarang disebut mokondo.

Pasangan setara menurut Sabita itu seperti pasangan yang ada di depannya ini, Ilara dan Cristian sangat cocok. Kadang Sabita iri dengan Ilara mendapatkan kekasih yang begitu cinta dan perhatian seperti Cristian, tapi Sabita juga bersyukur melihat kebahagiaan Ilara.

Semoga kisah cintanya nanti juga akan bahagia seperti Ilara dan Cristian, Sabita tidak sabar menunggu waktunya. Yang pasti akan ia pamerkan ke seluruh dunia.


***

Mungkin aku bakal revisi dikit soal karakter para toko, sebelum part-nya makin banyak.

Jadi kalian tungguin ya💗

Zoyaappp
29 Juli 2024

Sekilas Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang