Bagian 7

12 2 0
                                        


Hi Selamat Datang!
Bahagia sekali kalian mampir kesini dan membaca cerita ini🫵🏻🤍
Terimakasih jangan lupa vote dan komentarnya!🔥✨



***

Mungkin hari ini bisa dibilang hari tersial bagi Sabita, bagaimana tidak ia harus mengantar pesanan dan mobilnya tiba-tiba mogok, tak habis disitu saja ponsel dan dompetnya juga lupa.

"Tahu gitu tadi pake motor aja gue," gumannya menendang mobil pelan soalnya masih kredit.

Ia mengacak rambut kesal, ia menengok ke kiri-kanan siapa tahu ada yang bisa diminta bantuan, pangkalan ojek saja tidak ada.

Sabita berjongkok hampir saja menangis, wanita itu memang cengeng. Ia menutup kedua wajahnya, kesal sekali.

"Mbak perlu bantuan?"

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Kata-kata itu yang perlu ia dengar sedari tadi, Sabita segera menoleh.

"Mbak Sabita?"

"Mas Les— eh mas Manggala?"

Keduanya sama-sama kaget dengan pertemuan tak terkira. Seseorang yang menawarkan itu adalah Manggala, apakah ini pertanda jodoh? Pikir Sabita.

Manggala melihat kearah mobil Sabita, "Mobilnya mogok mbak?" tanya Manggala memastikan.

"Iya mas, eum mas bisa bantu saya ngga? Soalnya ini darurat banget saya harus nganterin sebelum jam dua, ini sudah jam setengah dua. Saya lupa bawa ponsel dan dompet," Jelas Sabita dengan wajah memelas.

Manggala mengangguk, "Boleh mbak, nanti biar mobilnya saya kontak ke bengkel buat di angkut."

Astaga Manggala baik sekali, seperti bisa digapai lelaki satu ini. Sabita segara mengambil bunga di dalam mobilnya lalu memasuki mobil Manggala.

"Terimakasih kasih banyak ya mas, ke rumah sakit Citra Lestari, mas tahu kan alamatnya?" ucap Sabita diangguki Manggala.

Sehabis perkataan tadi tidak ada yang membuka pembicaraan, hening mungkin hanya suara nafas saja. Sabita yang biasa banyak berbicara tiba-tiba saja menjadi kaku, ia hanya melihat-lihat keluar kaca mobil.

Perjalanan mengapa terasa begitu lambat bagi Sabita, mulutnya ingin mengeluarkan kata-kata tidak bisa diam begini saja.

"Mas Manggala ngga sibuk 'kan? Saya jadi ngerepotin," akhirnya dia mengeluarkan suara.

"Ngga kok mbak, saya baru selesai meeting dengan beberapa klien terus tidak sengaja melihat Mbak Sabita," jawab Manggala fokus menyetir.

Memang awalnya Manggala sudah melihat Sabita yang sedang menendang mobil frustasi, tapi ia tidak mengetahui itu Sabita. Karena kasihan Manggala menghampiri dan ternyata Sabita.

"Untung aja ada mas, kalau tidak saya bisa semalaman disini. Eh iya mas Manggala manggil Sabita aja," ucap Sabita.

Manggala melihat sekilas Sabita, "Kalau begitu panggil saya Lesmana juga."

Lesmana, aduh serasa panggilan sayang saja Manggala ini. Nanti Sabita terlalu percaya diri bisa menggapai Manggala.

Sabita sedang membayangkan bila ia berpacaran dengan Manggala aduh selucu apa mereka. Manggala sekarang ketampanannya berkali-kali lipat deh.

Kalau ditanya siapa manusia di dunia ini hobi sekali melamun jawabannya adalah Sabita, padahal baru saja kemarin ia berkomitmen untuk tidak bertemu dengan Manggala lagi. Bahkan sekarang berani sekali membayangkan hal indah bersama Manggala.

Manggala kurang fokus menyetir, bagaimana tidak Sabita sekarang sedang menatapnya sambil senyum-senyum lagi. Agak mengerikan, tapi menurut Manggala lucu. Wajah Sabita sangat lucu, ia melirik-lirik sekilas Sabita.

Sekilas Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang