19. Cinta Atau Apa

21 1 0
                                    

"Aku tidak tahu apa yang sedang kau alami dan aku tidak akan memaksamu jika kau tak mau cerita. Namun, aku cemas melihatmu terus murung."

Petang hari yang cerah Mike datang menemuinya di kafe. Pria itu tersenyum melihat Senorita yang sedang melayani para pengunjung kafe yang ramai. Dia datang untuk kedua kalinya setelah gagal membujuk putrinya pulang.

Senorita menghela napas panjang. Di remas tepi rok pendeknya. Ia lantas menoleh ke arah pria yang duduk di sampingnya. Mike menanggapi dengan senyuman hangat.

"Aku akan pulang," putus Senorita.

Mike sangat lega mendengarnya. Bergegas ia meraih gadis itu ke dalam pelukan. Dari dalam kafe, Ester tersenyum melihatnya.

Perjalanan menuju pulang cukup melelahkan. Sambil mengemudi Mike menoleh ke arah gadis yang duduk di sampingnya. Ia tersenyum tipis melihat Senorita yang sedang tertidur di bangku mobil.

Hari mulai gelap saat BMW hitam menepi di pelataran rumah. Shawn yang juga baru saja kembali menoleh ke arah Mike yang baru saja keluar dari mobilnya. Segera ia turun dari motor, lantas menghambur pergi menuju padanya.

"Mike, kau baru kembali?"

Dia tahu Mike pergi ke Salvador untuk menjemput Senorita. Matanya menoleh ke sekitar mobil. Apakah pria itu berhasil membujuk Senorita? Ia terus berpikir dalam rasa gelisah dan penasaran.

Mike menatap pemuda jangkung dengan jaket hitam di depannya. Dilihatnya Shawn yang tampak sedang mencari-cari. Entah apa.

Dia segera berkata, "Shawn, aku sudah tua dan mudah lelah. Tolong kau gendong Camila masuk. Aku sangat mengantuk," katanya.

Shawn sedikit terkejut. Ia menoleh ke arah Mike lalu bergegas melihat ke pintu mobil. Dilihatnya Senorita yang tampak sedang tertidur pulas.

Mike tersenyum lalu menepuk bahu pemuda itu. "Maaf sudah merepotkanmu," ucapnya lalu pergi begitu saja.

Shawn tidak menjawab. Dilihatnya punggung Mike yang sudah menjauh. Kemudian ia menoleh pada Senorita yang masih tidur pulas di bangku mobil.

Sensasi itu kembali muncul saat ia meraih tubuh lemas Senorita ke dadanya. Dipandangi wajah gadis itu dengan hati yang bergetar hebat.

Casandra sangat terkejut melihat Shawn yang muncul sambil menggendong Senorita. Ia segera menoleh ke arah Mike yang sedang duduk di sofa. Pria itu menanggapi sambil tersenyum tipis.

Langkah panjang Shawn memasuki rumah. Bobot senorita tidak begitu berat, dan lagi terasa pas di tangannya. Dengan postur tubuh yang tinggi dan kekar, dia tidak kesulitan menggendongnya sampai kamar.

Casandra nyaris menjerit kaget saat melihat Shawn yang sempat tersandung sewaktu menggendong Senorita menaiki anak tangga. Apa ini? Dia seperti sedang melihat adegan dalam film romantis saja.

Mike yang juga sedang memandangi cuma mengangguk sambil tersenyum saat tatapan penuh tanya Casandra tertuju padanya. Meski Senorita tidak pernah mau bercerita padanya, Mike tahu segalanya.

Casandra geleng-geleng sambil tersenyum. Sambil merangkul lengan Mike, ia memandangi punggung Shawn yang nyaris tidak kelihatan lagi di atas tangga.

~•~

Langkah panjangnya tiba di depan pintu kamar. Shawn berhenti sesaat. Dihela napas panjang olehnya. Entah, apa dia sedang menetralkan rasa letihnya atau perasaan yang sedang bergejolak di jiwanya. Hanya dia yang tahu.

Ia memejamkan mata barang sejenak, lalu menurunkan pandangan ke wajah gadis di hadapannya. Wajah yang teramat sempurna. Menggemaskan seperti bayi. Namun menggetarkan bak sengatan listrik.

SENORITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang