Gyuvin duduk termenung di sudut belakang kelas, matanya terpaku pada daun-daun yang bergerak lembut oleh angin luar. Pepohonan yang bergoyang-goyang mengingatkannya pada hari-hari bersama Rui, di mana mereka sering menjelajahi hutan di bawah naungan pohon-pohon yang rindang. Suara angin seperti bisikan masa lalu, mengembalikan kenangan mereka berdua yang penuh keceriaan di antara dedaunan yang berkilauan sinar matahari. Gyuvin terpesona, mencoba menangkap bayangan Rui dalam setiap gemerlap cahaya yang masuk melalui jendela kelas.
Tiba-tiba, suara Wali Kelas membuyarkan lamunannya. "Hari ini kita punya murid baru yang akan bergabung dengan kita. Silakan perkenalkan dirimu."
Gyuvin menatap bingung ke arah murid pindahan yang baru saja memasuki kelasnya. Pikirannya melayang-layang antara kejutan dan kebingungan. Hanya ada satu orang yang bisa membuat hati Gyuvin berdegup dengan keras seperti ini, tetapi Rui telah tiada. Dia merasakan getaran di tubuhnya, hampir seperti kilat yang membelah langit saat hujan deras. Gyuvin mengalihkan pandangannya ke Gunwook, teman satu-satunya yang menyaksikan kehadiran Rui.
"Gyuvin, apa yang terjadi?" Gunwook bertanya dengan nada cemas.
"Dia..." Gyuvin terbata-bata. "Dia Rui."
Gunwook memandang murid pindahan itu dengan heran. "Rui? Tapi Rui sudah..."
"Sudah tiada, aku tahu," potong Gyuvin, matanya masih menatap penuh keheranan. "Tapi lihatlah, Gunwook. Itu... itu dia."
Wali kelas mereka, Mr. Kim, akhirnya memperkenalkan murid pindahan tersebut. "Selamat Pagi, namaku Ricky. Aku adalah atlet lari cepat jadi aku akan tetap berlatih di sekolah ini. Senang berkenalan dengan kalian semua."
Gyuvin mendengar nama itu seperti petir di tengah badai. Ricky. Rui dalam wujud lain. Hati Gyuvin berdegup semakin kencang, perasaan yang pernah terkubur dalam kenangan seakan-akan bangkit kembali dengan kuatnya.
"Ricky," bisik Gyuvin, hampir tak percaya.
"Gyuvin, kenapa kau seperti ini?" Gunwook merasa semakin kebingungan dengan reaksi sahabatnya yang tak biasanya.
"Dia..." Gyuvin menatap Gunwook dengan tatapan yang penuh arti. "Aku yakin itu Rui. Hanya saja warna rambutnya yang berbeda."
"Mungkin kau terlalu terpukul dengan kepergiannya, Gyuvin," ucap Gunwook dengan nada penuh simpati.
Mr. Kim melanjutkan dengan memberikan penugasan kepada Ricky untuk duduk di sebelah Gyuvin. "Gyuvin, tolong jadikan Ricky merasa nyaman di kelas kita, ya?"
Gyuvin menelan ludah, mencoba menenangkan diri. Ricky duduk di sebelahnya dengan tatapan yang dingin dan tak terbaca. Gyuvin merasa seperti berada di hadapan dua dunia yang bertabrakan, satu dunia kenangan yang indah bersama Rui, dan dunia nyata yang menunjukkan wujud yang mirip tapi tidak sama. Rui memiliki rambut hitam pekat sementara Ricky memiliki rambut yang cerah.
"Rui..." gumam Gyuvin dalam hati, mencoba mencerna semua yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] SUNFLOWER SMILE 🌻 | GYUICKY ♡
أدب الهواةGyuvin bertemu dengan seseorang yang sangat mirip dengan sahabatnya yang sudah meninggal. Kim Gyuvin ♡ Ricky ♡Gyuicky/Shimkongz♡ ZEROBASEONE ZB1 🪐 • Start : 20.07.2024 • Finish : 21.07.2024 Untuk versi Doshin (BUNGA MATAHARI) bisa cek di profil ak...