★
★
★Wang Yibo mencari tau siapa dalang dari penyebaran foto Xiao Zhan. Tak butuh waktu lama dia berhasil menemukan sosok yang menggunakan akun palsu tersebut.
"Ingin bermain denganku, hm?" kekehnya, menatap wajah para pemuda di layar laptopnya. "Xiaobao .. kau otak dari semua ini, akan ku kirimkan hadiah mengejutkan yang akan membuat otakmu semakin gila." tawa datar Wang Yibo.
Yibo memerintahkan anak buahnya untuk membunuh satu persatu pemuda yang berani menyentuh tubuh Xiao Zhan.
Setiap hari ada kabar mengejutkan di universitas XY. Di mana seorang mahasiswa ditemukan tewas mengenaskan tanpa adanya jejak barang bukti.
Tiga hari berturut-turut, berita itu beredar. Xiaobao semakin ketakutan. "Bagaimana ini bisa terjadi? Xiubin, Jinli, Lie Chen, mereka mati secara berurutan. Dan sekarang menyisakan aku dan Song Lie." Xiaobao memeluk erat tubuhnya sendiri. Dia takut, jika hari ini giliran dirinya yang meregang nyawa.
Keesokan harinya, kabar yang ditakutkan Xiaobao pun terjadi. Song Lie dikabarkan meregang nyawa akibat tabrak lari.
"Tidak! Ini tidak mungkin!" Xiaobao berlari, hingga tanpa sengaja menabrak tubuh seseorang.
Brugh!
"Xiaobao, apa yang membuatmu ketakutan, hm?" tanya sosok itu dengan tatapan mengintimidasi.
"Do-Dosen Wang .. a-aku hanya syok, tidak! Aku hanya sedikit tak enak badan." alasannya.
"Hm? Benarkah? Jika begitu .. kau harus beristirahat, Xiaobao .. aku sarankan, kau pergi ke ruang kesehatan." bisik datar Wang Yibo.
"I-iya, Pak." gugub Xiaobao.
"Ayo, aku antarkan." Yibo berseringai, merengkuh tubuh Xiaobao dan membawanya pergi dari tempat tersebut.
Kau adalah seorang bintang, jadi .. pembalasanmu harus secara eksklusif. Akan ku buat kau mengakui kesalahan mu dan mengembalikan nama baik Xiao Zhan.
Yibo membawa Xiaobao ke rumah sakit.
"Aku akan menunggu di luar." senyum Wang Yibo. Mempersilahkan Xiaobao masuk ke dalam ruang pemeriksaan.
Xiaobao ketakutan, bayangan akan kematian semakin menghantui jiwa nya. Bagaimana jika pembunuh itu ada di sini dan mengintai dirinya?
"Silahkan berbaring, Tuan .." Pinta sosok dokter wanita di sana.
Dengan hati-hati Xiaobao membaringkan tubuhnya. Melirik ke arah dokter yang kini tengah mengambil sebuah gunting. Kedua mata Xiaobao melotot tajam.
"Apa yang akan kau lakukan?!! Dosen Wang! Tolong aku! Dia mencoba membunuhku!!" teriak Xiaobao histeris.
Wang Yibo masuk ke dalam ruang pemeriksaan Xiaobao.
"Apa yang terjadi?" Menatap ke arah dokter yang tak kalah kebingungan.
"Saya tidak melakukan apapun, saya hanya memegang gunting untuk membuka plastik." Jelas dokter itu.
Xiaobao berkeringat dengan napas naik turun. "Tidak! Dia pasti berbohong. Dia ingin membunuhku! Aku sangat yakin!" Bersikeras pemuda itu.
"Tuan, sepertinya anak ini mengalami gangguan kejiwaan. Sebaiknya Anda membawanya ke dokter spesialis jiwa." ujar dokter itu sedikit kesal.
Yibo bersemrik tipis, mendekati tubuh ketakutan Xiaobao. "Apa yang kau pikirkan? Kenapa kau berpikir jika dokter itu akan membunuh mu, hm?"
"Temanku, semua sudah meninggal! Dan hanya aku yang--" ucapan Xiaobao terputus, saat menyadari dirinya kelepasan bicara. Dia menjambak rambutnya kasar. "Tidak, aku tidak mau mati! Aku tidak mau!" Tangisnya histeris.
Yibo membenarkan kaca matanya.
Ini belum seberapa Xiaobao .. kau akan mengalami ketakutan yang luar biasa setelah ini.
.
.
.Satu Minggu lamanya Xiao Zhan tak berani keluar dari dalam kamarnya. Dia menjadi sosok yang begitu pendiam, terlebih selama itu Wang Yibo tak menemui dirinya.
"Zhan-Zhan, sudah waktunya makan siang." ujar Zhu Zan Jin, penuh kelembutan.
"Zhu, apa Yibo tidak pernah menanyakan kabarku?" tanyanya.
Zhu Zan Jin menunduk lesu, "Banyak yang bilang akhir-akhir ini dia sering pergi bersama Xiaobao." jelas Zhu Zan Jin.
Xiao Zhan tersenyum pahit, "Sudah aku duga, dia pasti membenciku. Apa yang aku harapkan darinya ..." tawa miris Xiao Zhan.
Dia memutuskan untuk membuang jauh-jauh harapannya. Dan mengubur dalam-dalam kesakitan hatinya.
"Zhu, ayo kita makan!" semangatnya, meski raut wajahnya tak dapat berbohong.
Zhu Zan Jin tersenyum paksa, dia paham betul dengan apa yang tengah dirasakan sang sahabat.
Berakhir mereka memutuskan untuk makan siang bersama.
"Wah! Ini kelihatan sangat enak!" Semangat Xiao Zhan, mengambil sepotong daging ayam dan melahapnya. Tak lupa dia melahap irisan daun seledri yang ada dalam piring saji.
Zhu Zan Jin menatap heran perilaku aneh Xiao Zhan, sejak kapan bocah itu menyukai daun seledri? Bukankah dia sangat anti dengan makanan mentah?
"Uh, ini sangat enak!" Puas Xiao Zhan.
"Zhan-Zhan, kau seperti tidak makan selama satu tahun." kekeh Zhu Zan Jin.
"Aku ingin makan buah cery, air liurku terasa meleleh hanya membayangkannya saja. Zhu, bisa belikan buah itu untuk ku?" mohon Xiao Zhan dengan mata berbinar.
"I-iya, astaga! Ada apa dengannya? Kenapa sikapnya sangat aneh?" gumam Zhu Zan Jin, bergegas memesankan buah cery permintaan Xiao Zhan.
Drttt. .. drttt ...
Notif pesan singkat untuk Xiao Zhan.
'Seorang pemimpin klan dunia bawah, menginginkan bertanding denganmu di atas ring. Dengan imbalan kemenangan $1.000.000.000.'
Xiao Zhan berseringai, berhubung dia butuh pelampiasan untuk kemarahan hatinya yang terpendam. Dia memutuskan untuk menyetujui tawaran tersebut.
Tanpa mencari tau, siapa sosok yang akan bertanding dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASK [TAMAT]
FanfictionWARNING! 21++✓ YIZHAN ✓ MAFIA ✓ BxB ✓ M-PREG✓. Xiao Zhan, remaja tampan yang hidup dalam ketidak adilan. Dibenci oleh ayahnya sendiri, karena sebuah kekurangan. Hingga membuatnya nekat masuk dalam gelimang dunia gelap...